6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susu

Orang dengan intoleransi laktosa tidak bisa mengonsumsi susu

Tak hanya alergi, beberapa orang juga bisa mengalami intoleransi. Ada beberapa zat dalam makanan dan minuman yang paling sering memunculkan reaksi intoleransi dalam tubuh. Setidaknya ada enam jenis intoleransi yang paling umum, yakni intoleransi gluten, kafein, histamin, salisilat, fruktosa, dan laktosa.

Artikel ini akan fokus membahas intoleransi laktosa. Apa saja tanda-tanda yang dapat menunjukkan kalau kamu mengalami intoleransi laktosa? Ketahui jawabannya di sini!

Mari mengenal laktosa terlebih dahulu

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi susu dan keju (freepik.com/Racool_studio)

Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita mengenali laktosa terlebih dahulu. Laktosa terkandung dalam produk susu dan turunannya, seperti keju, yoghurt, mentega, dan es krim.

Laktosa sendiri merupakan sejenis gula dalam susu. Untuk memecah gula tersebut, tubuh kita menggunakan enzim laktase agar bisa diserap oleh tubuh, dilansir WebMD.

Enzim laktase diproduksi di usus kecil. Seseorang yang memiliki intoleransi laktosa tidak memiliki cukup laktase, akibatnya timbul berbagai masalah kesehatan setelah mengonsumsi susu dan produk olahannya.

1. Sakit perut dan kembung

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi sakit perut dan perut kembung (medicalnewstoday.com)

Nyeri perut dan perut kembung adalah gejala umum dari intoleransi laktosa pada anak-anak dan orang dewasa. Karbohidrat dalam laktosa tidak dapat diserap oleh sel-sel yang melapisi usus besar. Peningkatan asam dan gas yang dihasilkan dapat menyebabkan sakit perut dan kram, dilansir Healthline.

Sakit perut biasanya dialami di sekitar pusar dan di bagian bawah perut. Sensasi kembung ini disebabkan oleh peningkatan air dan gas di usus besar dan menyebabkan dinding usus meregang. Uniknya, kembung dan rasa sakit itu tidak terkait dengan jumlah laktosa yang dicerna, tetapi berkaitan dengan sensitivitas individu pada laktosa.

2. Diare

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Diare merupakan peningkatan frekuensi feses, likuiditas, atau volume. Jika seseorang mengeluarkan lebih dari 200 gram feses dalam periode 24 jam, maka bisa dipastikan ia mengalami diare.

Intoleransi laktosa menyebabkan diare dengan meningkatkan volume air di usus besar, lalu meningkatkan volume dan kandungan cairan feses. Di usus besar, fermentasi mikroflora laktosa menjadi asam lemak dan gas rantai pendek. Asam sisa dan laktosa meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan tubuh ke usus besar. Tak heran, jika daerah membuat feses kita menjadi cair.

Baca Juga: Ini 6 Tanda Kalau Ternyata Kamu Alergi Gluten, Bukan Asal Menduga 

3. Meningkatkan gas dalam tubuh

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi perut bergas (emedihealth.com)

Gejala lain dari intoleransi laktosa adalah meningkatnya gas dalam tubuh. Fermentasi laktosa di usus besar meningkatkan produksi gas hidrogen, metana, dan karbon dioksida. Khusus bagi orang dengan intoleransi laktosa, mikroflora usus besar mampu memfermentasi laktosa jadi asam dan gas.

Akibat laktosa yang difermentasi di usus besar, gas semakin meningkat dan akhirnya menyebabkan perut jadi kembung. Jumlah gas yang diproduksi bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, sebab ada perbedaan dalam efisiensi mikroflora dan tingkat reabsorpsi gas. Uniknya, gas yang dihasilkan dari fermentasi laktosa tidak berbau.

4. Sembelit

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi sembelit atau konstipasi (freepik.com/pressfoto)

Indikasi lain dari intoleransi laktosa adalah mengalami sembelit atau konstipasi. Ini ditandai dari feses yang keras dan jarang, perut tidak nyaman, kembung dan mengejan berlebihan.

Karena bakteri dalam fermentasi usus besar tidak bisa mencerna laktosa, akhirnya dihasilkan gas metana, menurut studi dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2008.

Gas ini memperlambat waktu yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melalui usus, lalu menyebabkan sembelit bagi sebagian orang. Namun, perlu diketahui bahwa sembelit bisa disebabkan oleh kekurangan serat dalam makanan, mengonsumsi obat-obatan tertentu serta tanda dari sindrom iritasi usus besar.

5. Muntah

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi perut terasa mual dan ingin muntah (freepik.com/racool-studio)

Intoleransi laktosa tak hanya menyebabkan masalah pada pencernaan dan perut, tetapi bisa menyebabkan mual dan muntah. Reaksi ini muncul karena tubuh kesulitan mencerna laktosa dan menyebabkan gangguan pada perut. Rasa tidak nyaman ini yang memicu kita untuk mual dan muntah.

Ada juga orang yang memang tidak tahan dengan susu. Hanya dengan mencium aroma atau merasakan rasanya, tubuh memberikan respons untuk menolak. Akibatnya, mual dan muntah tak bisa dihindari.

6. Eksem

6 Tanda Kamu Punya Intoleransi Laktosa, Batasi Produk Olahan Susuilustrasi eksem atau dermatitis atopik (news-medical.net)

Reaksi di luar tubuh pun muncul akibat mengonsumsi produk laktosa. Salah satunya, menyebabkan eksem. Eksem adalah kondisi kronis jangka panjang yang membuat kulit jadi gatal, merah, kering dan pecah-pecah.

Reaksi eksem tidak selalu muncul pada semua orang dengan intoleransi laktosa, hanya sebagian saja yang terpengaruh. Faktor risiko eksem ada banyak, termasuk alergi terhadap debu, rumput, serbuk sari, stres, dan pengaruh makanan tertentu.

Nah, itulah tanda-tanda jika kamu mengalami intoleransi laktosa. Jika kamu memiliki intoleransi laktosa, sebisa mungkin hindari produk susu dan turunannya, ya!

Baca Juga: Kamu Intoleransi Laktosa? Coba Konsumsi 5 Jenis Keju Ini Deh!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya