Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang Perlu Diatasi

Gerakan yang berulang juga bisa bikin otot kram

Kram otot merupakan kontraksi tiba-tiba dan tidak disengaja dari satu atau lebih otot. Kondisi ini sering terjadi pada area tangan, perut, paha, dan betis. Kontraksi otot ini menyebabkan rasa sakit selama beberapa saat. Selain itu, kram otot juga kadang dialami saat bangun tidur.

Meski ini merupakan keluhan umum dan biasanya tidak berbahaya, tetapi bukan berarti kram otot boleh disepelekan. Kamu perlu tahu apa saja pemicunya, sehingga kram otot yang bisa sangat menyakitkan bisa dicegah.

Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini adalah beberapa penyebab kram otot yang paling sering terjadi.

1. Sirkulasi darah tidak lancar

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu DiatasiIlustrasi Anggota Tubuh (Dada) (IDN Times/Mardya Shakti)

Sirkulasi darah punya fungsi penting dalam tubuh, yaitu mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh untuk membawa nutrisi penting dan oksigen. Bila sirkulasi darah buruk dan terhambat, maka akan menyebabkan sel-sel tubuh tak dapat menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Inilah salah satu pemicu terjadinya kram otot.

Melansir Healthline, sirkulasi yang buruk terjadi ketika tubuh kekurangan aliran darah.  Sirkulasi mengirimkan darah, nutrisi, dan oksigen ke seluruh tubuh. Kamu mungkin akan mengalami masalah sirkulasi di tangan, lengan, dan kaki. Gejala yang umum dialami adalah rasa sakit, sensasi geli, mati rasa atau kebas, nyeri yang menyengat, atau berdenyut.

Supaya sirkulasi darah tidak terhambat, kamu bisa mengatasinya dengan cara mengatur pola makan bergizi seimbang dan lakukan olahraga secara rutin.

2. Dehidrasi

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasifreepik.com/aleksandarlittlewolf

Salah satu penyebab umum kram otot lainnya adalah kurang cairan atau dehidrasi. Melansir MedlinePlus, dehidrasi bukan hanya berarti tubuhmu kehilangan cairan, tetapi juga kekurangan elektrolit seperti garam dan kalium, yang membantu tubuh untuk bernapas, bergerak, berbicara, dan melakukan semua hal lain yang dibutuhkannya agar tetap aktif.

Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, ketika tubuh kehilangan cairan, tubuh jadi tidak mampu mendinginkan dirinya secara memadai, meningkatkan risiko terjadinya penyakit akibat panas (heat-related illness). Salah satu gejala yang mesti diwaspadai adalah kram otot, yang bisa terjadi saat berolahraga, terutama saat cuaca panas.

Keringat yang timbul karena aktivitas fisik yang berat membuat tubuh kita kehilangan garam dan cairan. Tingkat garam yang rendah bisa bikin otot kram. Ya, kram bisa terjadi karena kepanasan dan kurang minum. Maka dari itu, segera istirahat di tempat teduh saat mengalami kram otot, dan bila memungkinkan minum minuman yang mengandung garam.

Dalam hal rehidrasi setelah olahraga, tak semua minuman dibuat sama. Sebuah studi yang diterbitkan dalam BMJ Open Sport and Exercise Medicine tahun 2019 menemukan bahwa ketika pertisipan merehidrasi dirinya dengan minuman yang mengandung elektrolit setelah olahraga, kemungkinan mereka mengalami kram otot menurun. Sementara, partisipan yang minum air putih lebih mungkin mengalami kram.

Melansir Everyday Health, walau studi tersebut berskala kecil, tetapi bila lain kali merasa akan mengalami kram otot saat olahraga, minuman olahraga yang mengandung elektrolit mungkin bisa membantu.

Baca Juga: Jangan Diremehkan! Mungkin Ini 5 Penyebab Kaki Kamu Kram di Malam Hari

3. Kurang vitamin B12

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasifreepik.com/jcomp

Kurangnya asupan vitamin B12 umumnya diketahui dapat menyebabkan anemia, karena vitamin tersebut berperan penting untuk membantu memproduksi sel darah merah. Namun, kekurangan vitamin B12 juga bisa menjadi salah satu penyebab kram otot.

Melansir dari Medical News Today, seseorang yang kurang vitamin B12 mungkin tidak menghasilkan cukup mielin untuk melapisi saraf mereka. Mielin adalah lapisan pelindung yang melindungi saraf dan membantu saraf mengirimkan sensasi. Tanpa lapisan ini, saraf bisa rusak. Masalah yang lebih sering terjadi pada saraf di tangan dan kaki, yang disebut saraf tepi.  Kerusakan saraf tepi dapat menyebabkan kesemutan di bagian tubuh ini.

Begitu juga dikatakan oleh ahli gizi Sonya Angelone, MS, RDN, sekaligus juru bicara untuk Academy of Nutrition dan Dietetics, bahwa ketika saraf terganggu, kamu akan merasakan sensasi tidak normal seperti kesemutan atau kebas di tangan dan kaki.

Kebutuhan akan vitamin B12 bisa didapat dari pangan seperti hati, kerang-kerangan, sarden, daging sapi, sereal fortifikasi, tuna, salmon, dan masih banyak lagi.

4. Kurang asupan magnesium

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasipexels.com/Daria Shevtsova

Mengutip Healthline, dikatakan bahwa kedutan, tremor, dan kram otot adalah tanda-tanda dari kekurangan magnesium. Paling parahnya, kamu bisa mengalami kejang. Banyak ahli yang percahaya bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh aliran kalsium yang lebih besar ke dalam sel-sel saraf, yang membuat sarat otot terlalu bersemangat atau hiperstimulasi.

Kebutuhan magnesium bisa berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin. Berdasarkan keterangan di laman Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, sebagian ahli gizi merekomendasikan 250-350 mg per hari dari suplemen magnesium untuk orang dewasa.

Menurut National Institutes of Health laki-laki yang berusia di atas 70 tahun dan remaja putri adalah kelompok usia yang paling rentan mengalami defisiensi magnesium.

Untuk mencukupi kebutuhan magnesium dalam tubuh, kamu bisa mendapatkannya lewat asupan makanan seperti dark chocolate, alpukat, kacang-kacangan, tahu, gandum utuh, biji chia, salmon, pisang, dan sebagainya.

5. Carpal tunnel syndrome

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasipexels.com/cottonbro

Selain faktor kekurangan asupan gizi, kram juga disebabkan oleh penyakit tertentu. Salah satunya adalah sindrom carpal tunnel (CTS).

Berdasarkan sebuah laporan dalam Jurnal Kedokteran Syiah Kuala tahun 2014, CTS adalah gangguan umum dengan gejala yang melibatkan nervus medianus. Nervus medianus rentan terhadap kompresi dan cedera di telapak tangan dan pergelangan tangan, yang dibatasi oleh tulang pergelangan tangan (karpal) dan ligamentum karpal transversal. CTS merupakan kombinasi dari kelainan jari, tangan dan lengan dengan gejala yang mencerminkan kompresi sensoris atau motoris, paling sering terjadi pada orang dewasa di atas 30 tahun, khususnya perempuan.

Melansir dari Live Science, gejala CTS umumnya dimulai dengan mati rasa atau kesemutan pada malam hari, disertai nyeri tangan. Hal tersebut dikatakan oleh Dr. Shari Liberman, ahli bedah ortopedi tangan dan ekstremitas atas dari Houston Methodist Hospital, Amerika Serikat (AS). 

"Biasanya, pasien akan terbangun pada malam hari dengan gejala tersebut dan harus menggoyangkan tangannya untuk meredakan nyeri. Gejala tersebut bisa berkembang menjadi mati rasa pada siang hari atau kesemutan dan nyeri," katanya kepada Live Science.

Ternyata, banyak orang yang tak sadar bahwa penyebab CTS salah satunya adalah gerakan berulang seperti mengetik atau gerakan lainnya yang mengadalkan pergelangan tangan. Hal ini biasanya terjadi pada aktivitas yang dilakukan saat posisi tangan lebih rendah dari pergelangan tangan. 

6. Artritis reumatoid

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasifreepik.com/user18526052

Penyakit lain yang juga bisa menyebabkan kram otot adalah artritis reumatoid. Penyakit ini terjadi akibat jaringan-jaringan sendi yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Bagian tubuh yang sering mengalami sakit ini adalah tangan, kaki, dan lutut.

Melansir Everyday Health, Dr. Kelly Weselman, MD, seorang ahli reumatologi di WellStar Medical Group di Smyrna di Georgia, AS, mengatakan bahwa kram otot di tangan adalah gejala yang sangat sering dikeluhkan oleh pasien artritis reumatoid. 

Radang sendi dan tendon di otot yang berdekatan dapat memengaruhi fungsi otot, membuat pasien lebih rentan terhadap kram otot. Kekakuan sendi yang dialami pasien artritis reumatoid dapat menyerupai kram otot, sehingga terkadang sulit untuk membedakan keduanya.

Jenis artritis ini umumnya terjadi pada lanjut usia. Namun, tak menutup kemungkinan bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda.

Cara mengatasi kram otot

Jangan Dibiarkan, Inilah 6 Penyebab Kram Otot yang  Perlu Diatasipexels.com/Daniel Reche

Melansir Healthline, berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi kram otot. 

  • Peregangan. Lakukan relaksasi otot, hentikan aktivitas apa pun yang mungkin menyebabkan kram dan lakukan peregangan otot ringan. Kamu juga bisa memijat otot setelahnya.
  • Cukupi asupan magnesium. 
  • Rendam kaki dengan air hangat. Banyak terapis fisik yang merekomendasikan penggunaan garam Epsom ke kain basah lalu tekan ke otot yang kram, atau tambahkan ke bak mandi yang berisi air hangat untuk berendam.
  • Hidrasi dengan minum minuman yang mengandung elektrolit.
  • Bergerak ringan, misalnya jalan-jalan.

Bila sudah melakukan tips di atas tetapi kram otot masih sering terjadi atau intensitas nyerinya makin parah, periksakan ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Tanganmu Suka Kram? Ikuti 7 Tips Mudah Ini untuk Segera Meredakannya

Vera Yunii Photo Verified Writer Vera Yunii

Senang menulis untuk berbagi informasi :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya