Mengenal Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradangan

Bisa mendukung kesehatan jantung dan otak

Kacang Brazil atau kacang Brasil tergolong kacang yang tumbuh di hutan hujan Amazon. Bisa juga ditemukan di negara lainnya seperti Bolivia dan Peru. Enak di lidah, kacang ini juga punya manfaat kesehatan yang beragam.

Kacang ini memiliki tekstur halus seperti mentega dan rasanya sedikit pedas. Biasanya, warga menikmatinya dengan direbus atau bahkan dikonsumsi mentah.

Kacang Brazil juga padat energi, bergizi tinggi, dan menjadi salah satu makanan dengan konsentrasi selenium tinggi.

Berikut ini adalah manfaat yang bisa kamu dapat lewat konsumsi kacang Brazil.

1. Kacang Brazil dikemas dengan berbagai nutrisi

Mengenal  Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradanganpixabay.com/Michael Wadermann

Melansir Healthline, 1 ons (setara dengan 28 gram) kacang Brazil mengandung nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: 187 kcal
  • Protein: 4,1 gram
  • Lemak: 19 gram
  • Karbohidrat: 3,3 gram
  • Serat: 2,1 gram
  • Selenium: 988 persen dari angka kecukupan gizi (AKG) harian
  • Tembaga: 55 persen dari AKG harian
  • Magnesium: 33 persen dari AKG harian
  • Fosfor: 30 persen dari AKG harian
  • Mangan: 17persen dari AKG harian
  • Seng: 10,5 persen dari AKG harian
  • Tiamina: 16 persen dari AKG harian
  • Vitamin E: 11 persen dari AKG harian
Kacang Brazil mengandung selenium, magnesium, tembaga, dan seng paling tinggi daripada kacang lainnya. Faktanya, kacang ini mengandung 37 persen asam lemak tak jenuh ganda yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan jantung.

2. Kacang Brasil bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami gangguan tiroid seperti tiroiditis Hashimoto dan penyakit Graves

Mengenal  Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradangancommons.wikimedia.org/Quadell

Selenium merupakan elemen yang sangat penting untuk tubuh, terutama untuk tiroid yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan sel-sel, berdampak positif bagi penderita kanker, infeksi, infertilitas, kehamilan, penyakit jantung, dan gangguan suasana hati.

Selain itu, selenium juga mengontrol dan memastikan fungsi tiroid dan bisa memperbaiki gejala gangguan tiroid seperti tiroiditis Hashimoto dan penyakit Graves.

Tiroiditis Hashimoto adalah penyakit autoimun yang mana jaringan tiroid secara bertahap dihancurkan, yang menyebabkan hipotiroidisme dan berbagai gejala seperti kelelahan, penambahan berat badan, dan kedinginan.

Berbagai studi menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi selenium dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan suasana hati pada pasien penyakit Hashimoto.

Sementara itu, penyakit Graves adalah kelainan tiroid yang mengakibatkan terlalu banyak hormon tiroid yang diproduksi, sehingga menimbulkan gejala seperti penurunan berat badan, lemas, masalah tidur, dan mata melotot.

Satu studi berskala besar di Tiongkok yang diterbitkan dalam jurnal The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tahun 2015 menunjukkan bahwa orang-orang dengan kadar selenium yang rendah memiliki prevalensi lebih tertinggi terhadap penyakit tiroid seperti hipotiroidisme, tiroiditis, dan pembesaran tiroid, dibandingkan dengan orang-orang dengan kadar selenium yang normal.

Baca Juga: Sahabat Jantung, Perbanyaklah Konsumsi 9 Kacang-kacangan Ini

3. Mengurangi peradangan

Mengenal  Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradanganpikrepo.com

Kacang Brazil kaya akan antioksidan, yaitu senyawa yang bisa membantu sel-sel tubuh tetap sehat. Caranya adalah dengan memerangi kerusakan yang diakibatkan molekul reaktif yang disebut sebagai radikal bebas.

Kacang Brazil mengandung beberapa jenis antioksidan, termasuk selenium, vitamin E, dan fenol seperti gallic acid dan ellagic acid

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selenium dapat meningkatkan kadar enzim glutathione peroxidase (GPx), yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi tubuh dari stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas yang bisa berujung pada kerusakan sel.

Efek antiperadangan dari kacang Brazil bisa didapat dari dosis tunggal, dosis besar, dan dosis kecil dalam jangka waktu lama.

Satu studi dalam jurnal Nutrition tahun 2014 menemukan bahwa porsi 20-50 gram (4-10 butir kacang) bisa secara signifikan mengurangi marker inflamasi, termasuk interleukin-6 (IL-6) and tumor necrosis factor alpha (TNF-alpha).

Studi dalam jurnal Biological Trace Element Research tahun 2014 meneliti partisipan dengan gagal ginjal yang diberikan kacang Brazil sebanyak 1 kacang per hari. Ditemukan bahwa kadar selenium dan GPX-nya meningkat, sementara kadar marker inflamasi dan kolesterolnya menurun.

Meski begitu, studi lanjutan menemukan bahwa ketika konsumsi dihentikan, pengukuran tersebut kembali ke kadar semula. Ini menunjukkan bahwa perubahan pola makan jangka panjang diperlukan untuk mendapatkan manfaat kacang Brazil.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Mengenal  Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradangancommons.m.wikimedia.org/Henning Schlottmann

Kacang Brazil mengandung asam lemak yang baik untuk kesehatan jantung, seperti lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fat), dan kaya akan antioksidan, mineral, serat, yang mana itu semua dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Satu studi dalam Journal of Nutrition and Metabolism tahun 2013 pada 10 orang dewasa sehat meneliti efek konsumsi kacang Brazil pada kadar kolesterol. Mereka diberikan 5, 20, atau 50 gram kacang Brazil atau plasebo.

Setelah 9 jam, kelompok yang menerima 20 atau 50 gram kacang mengalami penurunan kolesterol jahat (LDL) dan peningkatan kolesterol baik (HDL), dibandingkan dengan kelompok yang menerima dosis lebih kecil.

Ada pula studi lainnya yang menganalisis efek konsumsi kacang Brazil pada orang-orang obesitas dengan defisiensi selenium yang sedang menjalani pengobatan penyakit ginjal. Ditemukan bahwa makan kacang Brazil yang mengandung 290 mcg selenium setiap harinya selama 8 minggu bisa meningkatkan kolesterol HDL secara signifikan. Peningkatan ini tentu menurunkan risiko penyakit jantung. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Research tahun 2012.

Lebih jauh lagi, studi selama 16 minggu pada remaja obesitas dalam jurnal Nutrition & Metabolism tahun 2011 mengamati bahwa konsumsi 15-25 gram kacang Brazil per hari dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan mengurangi kadar kolesterol LDL dan trigliserida.

Efek kacang Brazil pada kesehatan jantung tampak menjanjikan. Namun, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk menentukan dosis optimal dan populasi mana yang dapat memperoleh manfaat terbesar.

5. Menyehatkan otak

Mengenal  Kacang Brazil, Menyehatkan Otak Hingga Mengurangi Peradanganfreepik.com/Racool_studio

Melansir Medical News Today, kacang Brazil memiliki efek antioksidan yang sangat kuat yang mungkin dapat mendukung fungsi otak.

Para ilmuwan telah mengaitkan penurunan fungsi antioksidan dengan gangguan kognitif dan penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer.

Sebuah penelitian dalam Journal of Trace Elements in Medicine and Biology tahun 2014 menemukan bahwa orang-orang dengan penyakit Alzheimer memiliki kadar selenium yang lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak memiliki penyakit tersebut.

Uji coba berskala kecil dalam European Journal of Nutrition tahun 2016 melaporkan bahwa makan satu kacang Brazil setiap hari selama 6 bulan punya efek positif pada beberapa fungsi kognitif di antara dewasa lebih tua dengan gangguan kognitif ringan. Temuan ini mungkin berkat khasiat kacang tersebut dalam membalikkan defisiensi selenium.

Meski demikian, studi dalam jurnal Nutrients tahun 2018 menemukan tidak adanya hubungan antara kadar selenium dan kemampuan kognitif. Lebih banyak penelitian dibutuhkan untuk mengungkap bagaimana efek selenium memengaruhi kognisi dan untuk menentukan apakah selenium dapat mencegah atau mengobati penyakit neurodegeneratif.

Itulah manfaat kesehatan super yang ditawarkan oleh kacang Brazil. Apakah kamu tertarik untuk mengonsumsinya setiap hari?

Baca Juga: Berkenalan dengan Kacang Tiger, Camilan Sehat yang Bernutrisi

Nimah Dia Photo Verified Writer Nimah Dia

i wanna do good i wanna do well that's it

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya