Tetap Positif! Ini 5 Pengaruh Dahsyat Kebahagiaan bagi Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasanya, hampir setiap individu menginginkan tujuan yang sama, yaitu bahagia, mengutip filsuf Yunani Kuno Aristoteles dari 2.000 tahun lalu yang masih berlaku sampai sekarang.
Lebih dari sekadar perasaan positif, kebahagiaan yang kita rasakan juga dapat berdampak positif untuk kesehatan kita. Sehebat apa dampaknya? Simak penjelasan berikut, ya!
1. Orang yang bahagia memiliki gaya hidup yang sehat
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal BMJ Open tahun 2017 yang meneliti lebih dari 7.000 orang dewasa, orang-orang yang positif dan bahagia 47 persen lebih mungkin makan buah dan sayuran segar dibandingkan dengan rekan mereka yang kurang positif.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang positif 33 persen lebih mungkin secara fisik lebih aktif, setidaknya 10 jam atau lebih aktivitas fisik per minggu.
Melansir Healthline, olahraga secara teratur diketahui dapat membangun tulang yang kuat, meningkatkan energi, mengurangi lemak tubuh, dan menurunkan tekanan darah.
Selain itu, merasa lebih bahagia juga dapat meningkatkan kualitas tidur, yang mana ini penting untuk daya konsentrasi, produktivitas, performa olahraga, dan menjaga berat badan tetap ideal.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Menurut sebuah studi dalam jurnal Journals of Gerontology Series A: Biological and Medical Sciences tahun 2004, kebahagiaan dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, sehingga mengurangi risiko terkena pilek dan infeksi.
Dalam studi lainnya dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity tahun 2006, tim peneliti memberikan 81 mahasiswa universitas vaksin hepatitis B. Mahasiswa yang lebih bahagia ditemukan lebih mungkin memiliki respons antibodi yang lebih tinggi hampir dua kali lipat, yang mana ini merupakan tanda kuatnya sistem imun.
Efek merasa bahagia pada sistem imun belum sepenuhnya dimengerti. Namun, menurut sebuah laporan dalam jurnal Viral Immunology tahun 2005, kemungkinan kebahagiaan berdampak pada aktivitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis, yang mengatur daya tahan tubuh, hormon, pencernaan, dan kadar stres.
Terlebih lagi, Psychosomatic Medicine tahun 2003, orang-orang yang bahagia cenderung lebih mungkin untuk menerapkan perilaku sehat, yang mana ini berkontribusi pada daya tahan tubuh. Ini termasuk pola makan sehat dan olahraga secara teratur.
Baca Juga: Butterfly Hug, Cara Mengontrol Emosi Sederhana ala Kim Soo-hyun
3. Meredakan stres
Stres bisa terjadi akibat banyak hal, seperti menumpuknya pekerjaan, atasan yang terlalu menuntut, tuntutan dari orang tua, konflik dengan pasangan, masalah finansial, dan masih banyak.
Editor’s picks
Penelitian menemukan bahwa stres berlebih dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon yang berkontribusi pada berbagai efek buruk stres, seperti gangguan tidur, berat badan naik, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
Beberapa penelitian pun menemukan bahwa kadar kortisol pada orang-orang yang bahagia ditemukan lebih rendah.
Sebuah penelitian dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America tahun 2005 meneliti sejumlah 200 partisipan dewasa yang diberikan serangkaian tugas berbasis laboratorium yang penuh tekanan. Dari situ, kadar kortisol pada individu yang paling bahagia 32 persen lebih rendah ketimbang orang-orang yang tidak bahagia.
Efek tersebut tampaknya bertahan dari waktu ke waktu. Ketika tim peneliti menindaklanjuti partisipan tersebut 3 tahun kemudian, ada perbedaan sebanyak 20 persen pada level kortisol antara orang-orang yang paling bahagia dan orang-orang yang kurang bahagia.
4. Melindungi jantung dan menjaga tekanan darah
Dengan merasa bahagia, kamu sudah "membahagiakan" jantungmu dengan mengurangi tekanan darah, faktor risiko utama penyakit jantung. Menurut sebuah studi dalam Psychosomatic Medicine tahun 2006 yang meneliti 6.500 orang dengan usia di atas 65 tahun, ditemukan bahwa kesejahteraan yang positif telah dikaitkan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi hingga 9 persen.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa merasa bahagia telah diasosiasikan dengan penurunan risiko penyakit jantung hingga 13-26 persen.
Satu studi jangka panjang pada 1.500 orang dewasa pun menemukan bahwa kebahagiaan dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal European Heart Journal tahun 2010, perasaan bahagia ditemukan berkaitan dengan pengurangan risiko penyakit jantung sebanyak 22 persen selama 10 tahun jangka waktu penelitian, bahkan setelah faktor risiko diperhitungkan, seperti usia, kadar kolesterol, dan tekanan darah.
Sebuah tinjauan sistematis pada 30 penelitian dalam International Journal of Cardiology tahun 2015, kebahagiaan dapat membantu melindungi menemukan bahwa tingkat kebahagiaan yang tinggi pada orang dewasa dengan penyakit jantung dapat menurunkan risiko kematian sebanyak 11 persen.
5. Mengurangi rasa sakit atau nyeri sendi
Baca Juga: 6 Makanan Sehat yang Gak Pernah Gagal Buat Naikin Mood Kamu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.