7 Penyebab Kamu Belum Juga Hamil dari Segi Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup bisa meningkatkan peluang kehamilan

Banyak penyebab infertilitas atau ketidaksuburan yang tidak sepenuhnya bisa dikontrol, seperti faktor genetik, usia lanjut, dan kondisi medis seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Kalau kamu sedang mencoba untuk hamil namun belum juga berhasil, mungkin ada perubahan gaya hidup besar atau kecil yang bisa dilakukan. Misalnya memperbaiki pola makan, tidak merokok, atau rutin berolahraga. 

Dari segi gaya hidup, inilah beberapa kemungkinan penyebab kamu belum juga hamil.

1. Kurang sering berhubungan seks

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, kamu harus berhubungan seks pada sekitar waktu ovulasi, yaitu saat perempuan melepaskan sel telur untuk dibuahi sperma. Namun, penting untuk melakukannya lebih sering selama siklus, tidak hanya saat masa ovulasi.

Berhubungan seks memberi sinyal pada tubuh bahwa ia siap untuk pembuahan. Menurut penelitian dalam jurnal Fertility and Sterility tahun 2015, sistem kekebalan tubuh bergeser dari fokus memerangi penyakit menjadi fokus pada reproduksi.

2. Mengalami stres dan tidak bisa mengelolanya dengan baik

7 Penyebab Kamu Belum Juga Hamil dari Segi Gaya Hidupilustrasi stres kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Stres karena sudah lama menikah dan belum juga hamil adalah hal yang normal. Jadi, terimalah kenyataan bahwa ini adalah waktu yang menegangkan dan cobalah untuk melakukan terbaik yang kamu bisa.

Stres tidak bisa dihindari, tetapi yang bisa kita lakukan adalah mengatasinya, dan ini berlaku untuk stres apa pun yang bisa dan tidak bisa kamu kendalikan di berbagai area kehidupan.

Dilansir Health, ada beberapa cara untuk mengelola stres, meliputi kegiatan seperti:

  • Terlibat dalam self-talk positif.
  • Membaca buku.
  • Berolahraga.
  • Pergi jalan-jalan.
  • Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Ada berbagai opsi pereda stres yang bisa kamu coba, jadi silakan eksplorasi cara-cara yang lebih cocok buat kamu.

3. Kekurangan maupun kelebihan berat badan

Bicara tentang kesuburan, berat badan juga turut berperan. Misalnya, orang yang dianggap kelebihan berat badan atau yang mengalami obesitas mungkin lebih sulit mencoba untuk hamil.

Satu tinjauan dalam Canadian Medical Association Journal tahun 2018 menemukan bahwa risiko infertilitas meningkat sebesar 27 persen untuk perempuan dengan kelebihan berat badan dan 78 persen untuk perempuan dengan obesitas.

Penelitian dalam jurnal Human Reproduction tahun 2017 menggunakan indeks massa tubuh (IMT) sebagai bagian dari studi tentang pasangan lawan jenis, komposisi tubuh mereka, dan jalan menuju kehamilan. Mereka menemukan bahwa butuh hingga 59 persen lebih lama untuk hamil bagi pasangan yang kedua pasangannya dianggap obesitas, dibandingkan dengan mereka yang berat badannya berada dalam kisaran sehat.

Sama seperti kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga bisa menyebabkan masalah kesuburan.

Memiliki berat badan yang sangat rendah dapat menghentikan tubuh memproduksi estrogen, menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Dilansir Office on Women's Health, pergeseran siklus menstruasi ini dapat menyebabkan perempuan tidak menstruasi, yang berarti ovulasi tidak terjadi, yang mana ini adalah bagian penting untuk bisa hamil.

Salah satu alasan infertilitas pria mungkin karena jumlah dan volume sperma yang rendah. Dari segi berat badan, penelitian menunjukkan bahwa IMT yang rendah dikaitkan dengan jumlah dan volume sperma yang rendah.

Baca Juga: Muncul Gejala Hamil tapi Test Pack Negatif, Apa Artinya?

4. Rutinitas olahraga yang terlalu intens

7 Penyebab Kamu Belum Juga Hamil dari Segi Gaya Hidupilustrasi perempuan berolahraga (unsplash.com/Gabin Vallet)

Ingin hamil maupun tidak, olahraga baik untuk kesehatan. Namun, kalau kamu ingin hamil, coba perhatikan intensitas olahraga kamu.

Berolahraga terlalu keras adalah latihan yang intens, yang mana detak jantung tinggi dan kamu merasa sulit untuk bernapas atau berbicara. Jenis latihan intensitas tinggi termasuk tarian aerobik, tenis tunggal, atau renang putaran.

Tinjauan ilmiah dalam jurnal Reproductive Biology and Endocrinology tahun 2018 menemukan bahwa sering melakukan olahraga intensitas tinggi dan dalam waktu lama dapat berdampak negatif pada kesuburan perempuan.

Selain itu, studi dalam jurnal Reproduction and Fertility tahun 2021 menemukan bahwa olahraga berat dapat memengaruhi kesuburan dengan memengaruhi ovulasi atau implantasi. Para peneliti juga menyebutkan bahwa penelitian tentang efek olahraga pada kesuburan pria beragam. Namun, mereka juga merekomendasikan agar individu yang didiagnosis dengan infertilitas memilih olahraga sedang.

Beberapa aktivitas yang cukup intens untuk dicoba antara lain jalan cepat, bersepeda dengan kecepatan santai, atau bersih-bersih rumah.

5. Ubah pola makan

Mengubah pola makan mungkin bisa membantu mengatasi masalah kesuburan, karena pola makan dan kesuburan telah terbukti berkaitan.

Sebagai contoh, studi dalam jurnal Frontiers in Public Health tahun 2018 mengatakan bahwa lemak jenuh dan gula lebih buruk untuk kesuburan. Lebih lanjut, tim peneliti mengatakan bahwa pola makan yang melibatkan makanan di bawah ini bisa membawa efek positif pada kesuburan:

  • Lemak tak jenuh.
  • Biji-bijian utuh.
  • Ikan.
  • Buah dan sayuran.

Selain itu, makanan-makanan di atas sudah dikaitkan dengan kesuburan yang lebih baik secara keseluruhan untuk perempuan dan peningkatan kualitas air mani untuk laki-laki.

6. Stop merokok!

7 Penyebab Kamu Belum Juga Hamil dari Segi Gaya Hidupilustrasi menolak untuk merokok (pixabay.com/Myriams-Fotos)

Kalau kamu merokok, ini juga berpengaruh pada kesuburan. Merokok dapat memengaruhi kesuburan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Meningkatkan risiko infertilitas.
  • Berdampak negatif pada produksi hormon.
  • Menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi serta DNA sperma.

Berhenti merokok akan sangat membantu kesuburan kalau kamu sedang mencoba untuk hamil. Rencanakan untuk berhenti merokok dengan memilih hari mulai berhenti, dan beri tahu rencana kamu supaya kamu mendapatkan dukungan yang kamu butuhkan. Apabila sulit, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter.

7. Kerja shift malam

Bekerja di luar jam kerja reguler (jam 9 pagi sampai 5 sore) telah terbukti berdampak pada kesuburan juga. Menurut laporan dalam jurnal Current Opinion in Endocrinology, Diabetes and Obesity tahun 2019, para peneliti berpikir bahwa itu ada hubungannya dengan ritme sirkadian.

Kalau kamu adalah seorang pekerja shift malam atau pekerjaan kamu butuh tenaga berat, kamu perlu memprioritaskan tidur, nutrisi yang baik, dan olahraga.

Kadang, ketidakmampuan untuk hamil berada di luar kendali kita. Akan tetapi, faktor gaya hidup seperti merokok, stres, dan berat badan bisa menjadi penyebab potensial kamu belum juga hamil. Lakukanlah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.

Kalau sudah mengubah gaya hidup namun kamu dan suami tak kunjung dikaruniai keturunan, temui dokter. Dokter dapat membantu kamu dan pasangan untuk mengetahui status kesuburan, jika ada kondisi medis yang mendasarinya, dan memberi tahu jika ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan kehamilan.

Baca Juga: Bolehkah Mengonsumsi Vitamin Prenatal saat Tidak Hamil?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya