Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?

Supaya kamu bisa lebih kenal dengan dirimu sendiri...

Dalam kehidupan ini banyak masalah datang silih berganti. Kehilangan pasangan, studi yang buruk, keluarga yang berantakan, pertengkaran, perbedaan pendapat, dan lain sebagainya dapat membuat seseorang jatuh dalam stress bahkan depresi. Depresi tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Tua muda, pria wanita, semuanya memiliki peluang yang sama untuk mengalami depresi. Walaupun bukan hanya faktor eksternal penyebabnya, namun kondisi ini membuat penderitanya menjadi sangat tersiksa, kehilangan minat untuk melakukan kegiatan, murung terus-menerus, merasa kosong dan gelisah tiada henti, merasa tidak berharga, bahkan sering berpikiran untuk bunuh diri.

Kalau kamu merasa hal yang serupa seperti rasanya kehilangan minat untuk hidup, kamu harus tahu bagaimana cara berteman dengan depresi. Coba ikutin langkah-langkah di bawah ini.

1.Coba terbukalah pada orang terdekat

Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?Pixabay/Free-Photos

Satu hal yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah terimalah dan hadapi kenyataan. Tidak ada manusia yang sempurna. Menerima segala kelemahan kita berarti menerima diri kita sendiri seutuhnya sebagai seorang manusia. Selanjutnya cobalah untuk cerita ke teman dekat, psikolog, konselor, atau siapapun yang kamu percaya. Akan lebih baik apabila itu seorang professional yang mengerti permasalahan dan dapat membantumu sepenuhnya. Lain kata kamu berada di tangan yang tepat. Itu sangat membantu untuk melepaskan beban sesak yang dirasakan dalam dada. Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Banyak orang sekarang sudah memiliki pemikiran yang terbuka, jadi mereka akan senang hati mendengar dan memberikan dukungan ke kamu.

Ada mitos yang mengatakan bahwa ketika seorang yang menderita depresi bercerita kepada orang lain, yang ada malah dikucilkan maupun dihina. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Banyak orang yang sedikit demi sedikit pulih dari depresi dengan curhat ke orang lain dan berani terbuka bersuara kepada semua orang bahwa dirinya mengalami depresi dan butuh pertolongan.

2. Temukan dirimu di dalamnya

Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?Pixabay/harutmovsisyan

Banyak dari antara kita pasti sudah membaca novel Harry Potter. Tapi tahukan kita bahwa J.K Rowling sempat mengalami depresi berat bahkan sampai diterapi dan sosok “Dementor” dalam novel Harry Potter adalah wujud dari depresi yang sedang dihadapinya? Atau tahukah kamu pencipta lagu sekaligus penyanyi Demi Lovato juga mengalami depresi bahkan bipolar disorder dan dapat menghasilkan 7 lagu dalam semalam? Atau pelukis asal Polandia - Dawid Planeta yang mengalami depresi dan membuat lukisan bergambar seorang laki-laki membawa obor lalu tersesat dan bertemu dengan hewan raksasa yang mengerikan sebagai wujud dari depresinya?

Depresi merupakan fase yang memang sulit, tapi kamu bisa menggunakan fase ini untuk menemukan apa yang sebenarnya kamu ingin lakukan. Ada yang menyalurkannya ke musik, tulisan, lukisan, olahraga, dan lain sebagainya. Berbagai media dapat kamu gunakan yang sesuai dengan kesukaanmu atau hobimu untuk menyalurkan perasaan dan pemikiranmu. Siapa tahu karya kamu akan jadi melejit seperti J.K Rowling atau Demi Lovato.

Depresi bisa jadi menghasilkan prestasi bahkan untuk hal-hal yang tidak terpikir oleh kamu sebelumnya.

3. Konsisten terhadap apa yang sedang menjadi fokusmu saat itu

Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?Pixabay/geralt

Depresi bukan hanya penyakit yang satu kali berobat atau terapi sembuh. Perlu konsistensi dalam melakukan terapi baik itu cerita kepada teman, psikolog, atau melakukan hal yang kamu senangi. J.K Rowling tidak menyelesaikan novel Harry Potter dalam satu malam. Namun diperlukan waktu lama dan konsistensi sehingga lama-kelamaan depresi itu sembuh. Begitu pula ketika kamu pergi ke Psikolog atau Psikiater pasti ada sesi lanjutan untuk terapi.

Tetap lanjutkan apa yang kamu lakukan untuk menyalurkan perasaan dan pemikiranmu. Tetaplah bermusik, tetaplah bercerita, tetaplah menulis, tetaplah melakukan hal-hal yang bisa membantumu merefleksikan semua pemikiranmu. Anggap saja depresi adalah kawan yang datang dan mengajarkan kita mengenal lebih dalam sisi diri kita melalui pengalaman buruk yang kita alami.

4. Berdoalah, kadang kita hanya butuh untuk sedikit lebih mendekat pada Tuhan

Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?Pixabay/pexels

Setelah kamu mencoba terbuka, menghasilkan karya, dan terus konsisten dalam melakukan segala kesenanganmu, namun kamu rasa masih ada kekosongan dan depresi itu masih timbul tenggelam, maka kamu juga harus berdoa.

Orang yang menderita depresi seringkali merasa dirinya kotor dan berdosa sehingga enggan untuk berdoa. Apapun agamamu, percayalah Tuhan maha mendengar. Kamu bahkan bebas mau berkata apapun tanpa merasa dihakimi. Kamu pun bebas mencurahkan air mata dan perasaanmu saat berdoa.

Beberapa penelitian mengatakan doa dapat membangkitkan relaksasi yang menghilangkan stress dan menenangkan tubuh. Selain itu penelitian-penelitian medis mengenai hubungan doa dan kesembuhan juga telah menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit apapun pada pasien serta mempercepat proses penyembuhan.

Apabila kamu masih merasa tidak mampu dalam berdoa, mintalah orang terdekat berdoa untukmu sehingga perasaanmu menjadi lebih tenang. 

5. Jalani pola hidup sehat, agar kondisi suasana hati juga terjaga

Berteman Dengan Depresi, Mengapa Tidak?Pixabay/skeeze

Setelah mengikuti seluruh tahapan diatas, salah satu hal yang tak kalah penting untuk kamu lakukan supaya segera pulih kembali adalah mengikuti pola hidup sehat. Disiplin mengikuti pengobatan, tidur yang cukup, makan teratur, berolahraga, dapat membuat fisikmu kembali pulih dan membuat pikiranmu jadi lebih tertata.

Kurang tidur merupakan salah satu faktor yang menyebabkan depresi kembali timbul. Sedangkan apabila kamu memilih makanan yang tidak sehat misal tinggi lemak dan gula maka dapat berakibat secara tidak langsung tubuhmu akan mengalami kekurangan nutrisi penting untuk menjaga baik fisik maupun mental.

Selain itu malu dong kalau karyamu sudah dikenal dimana-mana namun ujung-ujungnya kamu terkena penyakit fisik juga. Jadi menjaga kesehatan fisikmu dengan menjalani pola hidup sehat itu penting!

Semoga penjelasan diatas tersebut membantu kamu untuk mengatasi keadaanmu dan mengubah depresi menjadi prestasi. Jangan pernah hilang harapan kawan!

Rachel Jessica Photo Writer Rachel Jessica

Pecinta pizza yang otaknya terdiri dari sekumpulan paradoks yang terjalin satu sama lain.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.
  • Novaya

Berita Terkini Lainnya