5 Rekomendasi Olahraga Terbaik saat Puasa, Tubuh Bugar Terus!

2. Bersepeda santai

ilustrasi bersepeda (freepik.com/senivpetro)

Bersepeda adalah jenis olahraga yang mengasyikkan, tak terkecuali dilakukan saat puasa. Bersepeda selama 30 menit setiap harinya membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot, meningkatkan mobilitas sendi, hingga mampu meredakan stres.

Kamu bisa bersepeda sore hari menjelang buka puasa di sekitar rumah atau menggunakan sepeda statis bila tersedia di rumah. 

Baca Juga: 7 Latihan Olahraga untuk Pasien COVID-19 agar Cepat Pulih

3. Joging ringan

ilustrasi joging (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir Runner's World, joging bisa jadi pilihan olahraga untuk dilakukan jelang waktu buka puasa atau setelahnya, sesuai preferensimu.

Perlu diingat, bulan Ramadan bukan waktu yang tepat untuk mendorong kemampuan diri dalam berolahraga di luar batas normal. Biasanya masa ini dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan.

Bila kamu biasa lari, mungkin pada bulan suci ini kamu bisa mengurangi jaraknya agar tidak terlalu membebani tubuh. Bila sedang tidak ingin berlari, kamu bisa melakukan latihan fisik rumah yang fokus pada membangun kekuatan dan fleksibilitas inti.

4. Yoga

ilustrasi yoga (freepik.com/tirachardz)

Dilansir The National, yoga juga bisa jadi olahraga ideal selama bulan Ramadan. Kalau biasanya kamu melakukan kelas vinyasa dengan gerakan yang lebih cepat, mungkin selama puasa kamu bisa beralih ke gerakan yang lebih lambat, seperti hatha atau yin.

Saat berpuasa, tingkat energi akan paling rendah saat sore hari, sehingga kamu disarankan untuk melakukan yoga pada pagi hari, atau beberapa saat menjelang waktu buka puasa, atau pada malam hari sekitar 2 jam setelah buka puasa.

Bila dilakukan setelah buka puasa, kamu bisa melakukan pose memutar untuk membantu proses pencernaan. Bila yoga dilakukan saat masih jam puasa, hindari pose berat seperti headstand. Lebih bilik lakukan teknik The Hundred pada Pilates atau berguling seperti bola untuk mengalirkan darah beroksigen ke seluruh tubuh, yang bisa bantu tingkat energi.

Kamu juga bisa melatih teknik pernapasan. Napas yang dalam, lambat, dan berirama bisa menarik energi dari dalam diri dan memfokuskan pikiran untuk mengatasi tantangan mental yang mungkin dialami saat kadar gula darah dan energi lebih rendah, dan perubahan pada rutinitas harian normal.

5. Latihan beban ringan

ilustrasi olahraga angkat beban (pexels.com/Andres Ayrton)

Dilansir Prospect Medical, angkat beban saat puasa juga bisa dilakukan, tetapi perhatikan peran glukosa dalam memperbaiki otot setelah sesi angkat beban.

Saat berolahraga dalam keadaan puasa, simpanan glikogen kemungkinan sudah habis. Meski kamu tetap bisa melakukannya saat masih puasa, tetapi kamu harus memprioritaskan untuk segera berbuka puasa setelah selesai berolahraga. Jadi, baiknya latihan ini dilakukan beberapa saat menjelang beduk magrib.

Seperti halnya melakukan sesi kardio, angkat beban saat berpuasa dapat menurunkan kekuatanmu dalam jangka pendek, karena tubuh harus beradaptasi untuk menjadi "pembakar lemak". Untuk alasan ini, kamu mungkin memilih melakukan sesi angkat beban setelah kamu berbuka.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam berolahraga saat berpuasa adalah perhatikan sinyal tubuh. Bila sudah merasa lemah atau pusing, kemungkinan kamu mengalami gula darah rendah atau dehidrasi. Segeralah beristirahat. Bila sudah waktunya berbuka, pilih minuman yang mengandung elektrolit lalu lanjutkan dengan makan makanan bergizi seimbang.

Olahraga saat puasa mungkin berhasil pada beberapa orang, tetapi tidak untuk beberapa orang lainnya. Tak perlu khawatir, cukup berolahraga ringan sudah cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Kamu juga bisa konsultasi ke dokter untuk mengetahui olahraga yang paling pas selama Ramadan yang disesuaikan dengan kondisi tubuhmu.

Baca Juga: 7 Buah-buahan Rekomendasi Nabi Muhammad SAW, Sunah yang Kaya Khasiat