Punya Kebiasaan Menggigit Kuku? Coba 8 Tips Ini untuk Menghentikannya
ilustrasi kebiasaan menggigiti kuku (freepik.com/drobotdean)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu termasuk orang yang punya kebiasaan buruk menggigiti kuku setiap kali merasa cemas, stres, atau bosan? Bila iya, kamu tidak sendirian. Faktanya, hampir 20-30 persen populasi punya kebiasaan ini. Akan tetapi, mengingat ini adalah kebiasaan buruk, bila tidak segera dihentikan maka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir Self, menggigiti kuku termasuk dalam perilaku yang dikenal sebagai gangguan berulang yang berfokus pada tubuh atau body-focused repetitive disorders (BFRD), yaitu memiliki kebiasaan sepele tapi dilakukan cukup sering dan dapat menyebabkan kerusakan.
Pemicu utama kebiasaan menggigiti kuku terbagi dalam beberapa kategori:
- Pemicu sensorik, bisa berupa apa pun yang membangkitkan indra (rasa, sentuhan, penglihatan, penciuman, atau pendengaran)
- Pemicu kognitif, disebabkan oleh pikiran atau keyakinan tertentu
- Pemicu motorik, melibatkan postur dan gerakan yang dilakukan (dan bahkan mungkin tidak kamu sadari)
- Pemicu pengaturan, yaitu ketika kamu berada di tempat-tempat tertentu yang dapat membuat kamu menggigit kuku
Sudah tentu kamu harus segera menghentikan kebiasaan buruk menggigiti kuku sebelum terjadi masalah yang lebih serius. Berikut ini ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Yuk, simak bersama!
1. Cari tahu apa penyebabnya
ilustrasi kebiasaan menggigiti kuku (freepik.com/freepik)Dilansir Good Housekeeping, jika kamu ingin segera menyetop kebiasaan tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengingat kembali dengan saksama kapan kamu biasanya melakukan perilaku tersebut. Misalnya saat sedang mengecek email kerja, bekerja, atau menonton televisi.
Kemudian, perhatikan juga:
- Di mana kamu berada saat melakukannya?
- Siapa saja orang yang ada di sekitarmu?
- Apa yang kamu rasakan?
- Apakah ada hubungan emosional seperti rasa bosan atau kecemasan?
- Hal apa saja yang berkontribusi dan memperkuat perilaku kebiasaan tersebut?
Setelah mengetahui apa yang mendorongmu untuk menggigit kuku, kamu dapat segera mengambil langkah selanjutnya untuk mengubah lingkunganmu. Tujuannya adalah menyulitkanmu untuk melakukan kebiasaan tersebut.
Misalnya, kalau kamu merasa paling sering menggigiti kuku saat bekerja sendirian, maka kamu bisa mencoba untuk bekerja di ruangan yang ada orang lain di sekitarmu. Ini mungkin bisa membantumu lebih sadar dan menyadari sepenuhnya akan perilaku tersebut.
2. Ketahui dampak buruknya
ilustrasi infeksi kuku (lincolnshirelive.co.uk)Dilansir WebMD, untuk berhenti dari kebiasaan tersebut, mungkin kamu butuh alasan tertentu. Dengan mengetahui dampak buruknya, kamu akan berpikir ulang dan segera menghentikannya sebelum atau saat sadar sedang melakukannya.
Berikut ini adalah dampak buruk dari kebiasaan menggigiti kuku:
- Bisa membuat kuku tumbuh tidak normal. Jika kamu terus menggigiti jaringan di sekitar kuku, mungkin kukumu dapat berhenti tumbuh dengan sebagaimana mestinya
- Bisa merusak senyummu. Bahkan, kamu bisa mematahkan gigi saat menggigit kuku. Seiring waktu, menggigit kuku bahkan dapat menyebabkan masalah pada rahang.
- Dapat membuatmu sakit. Tangan adalah sarang kuman, dan kuku adalah tempat persembunyian yang sempurna. Saat kamu memasukkan jari ke dalam mulut beberapa kali sehari, hal itu dapat meningkatkan kemungkinan kamu sakit. Selain itu, kerusakan kulit atau infeksi juga bisa saja terjadi
3. Olesi kukumu dengan suatu rasa yang tidak enak
ilustrasi mengoleskan cat kuku (unsplash.com/rashid khreiss)Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengoleskan cat kuku atau melakukan manikur. Bila saat kamu menggigiti kuku dan tidak menyukai rasa kuku yang telah dipoles dan dihias tersebut, tentu kamu akan berhenti melakukannya.
Selain itu, melakukan perawatan kecantikan kuku juga akan membuatmu merasa rugi bila harus merusak penampilannya karena kebiasaan menggerogoti kuku.
Baca Juga: Muncul Garis Hitam di Kuku? Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Serius
Editor’s picks
4. Pastikan kukumu selalu pendek
ilustrasi kuku pendek (pixabay.com/fancycrave1)Bisa jadi kamu cenderung lebih sering menggigiti kuku saat kukumu panjang. Maka dari itu, sebaiknya jaga kukumu tetap pendek dengan mengguntingnya secara teratur, misalnya seminggu sekali.
Lagi pula, kondisi kuku yang pendek adalah cara baik untuk menjaga kebersihan karena meminimalkan kotoran yang menempel di bagian bawah kuku. Kamu pun akan lebih mudah dalam membersihkannya.
5. Selalu membawa gunting kuku
ilustrasi gunting kuku (pixabay.com/lanlanee)Dengan membawa gunting kuku ke mana pun kamu pergi, itu bisa mencegahmu menggunakan gigi saat membersihkan kuku atau kutikula.
Bisa jadi kamu termasuk orang yang obsesif untuk menjaga kutikula selalu bersih. Untuk itu, dengan membawa gunting kuku ke mana saja kamu pergi, kamu bisa mengambilnya kapan pun dibutuhkan.
6. Tanamkan dalam pikiranmu bahwa kukumu banyak mengandung kuman penyakit
ilustrasi seseorang yang bahagia (freepik.com/wayhomestudio)Faktanya memang benar, kuku bisa menjadi tempat kuman penyakit berkumpul! Jadi, saat keinginan menggigiti kuku mulai muncul, pikiran fakta tersebut.
Selain itu, cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat tekad untuk tidak lagi melakukan kebiasaan buruk tersebut. Misalnya dengan menerapkan mindfulness dan meditasi.
7. Buat tangan dan mulutmu selalu sibuk
ilustrasi bermain gitar (pixabay.com/sheriyates)Selanjutnya, buatlah kedua tanganmu tetap sibuk. Cara ini efektif untuk menyalurkan energi ke perilaku lainnya. Misalnya, cobalah melakukan hal-hal yang mengandalkan tanganmu seperti merajut, bermain gitar, dan sebagainya.
Selain itu, untuk mulut, kamu bisa mengunyah permen karet bebas gula.
8. Cari bantuan ahli
ilustrasi dokter (unsplash.com/Online Marketing)Bila semua cara di atas tak berhasil, mungkin kamu butuh bantuan ahli. Karena, bisa jadi kebiasaan tersebut merupakan tanda atau gejala dari masalah yang lebih serius, misalnya gangguan obsesif kompulsif (OCD) atau gangguan kecemasan lainnya. Terlebih bila kebiasaanmu itu menyebabkan gangguan atau disfungsi yang signifikan.
Ketika area kuku jadi kemerahan, bengkak, atau lunak, segera kunjungi dokter untuk mengevaluasi apakah telah terjadi infeksi yang memerlukan perawatan medis.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu coba untuk menghentikan kebiasaan menggigiti kuku. Mengingat kebiasaan ini berdampak serius, baiknya temui ahli untuk membantumu dalam mengendalikan diri. Makin cepat dihentikan, maka risiko dampak yang lebih serius bisa dihindari.
Baca Juga: Gak Kunjung Sembuh? Ini 9 Cara Mencegah dan Mengobati Kuku Cantengan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
