6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincare

Hati-hatilah dalam memilih produk skincare eksfoliator kimia

Memilih produk perawatan kulit terutama untuk wajah kerap kali harus melewati berbagai percobaan, karena tak semua produk bisa cocok. Terutama dalam memilih eksfoliator kimia, kalau tidak tahu cara penggunaannya dan digunakan secara berlebihan, maka bisa menyebabkan luka bakar.

Luka bakar kimia membuat kulit tampak merah, meradang, dan sensitif terhadap sentuhan. Inilah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai luka bakar kimia akibat skincare.

1. Bahan skincare yang menyebabkan luka bakar kimia

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi serum perawatan kulit (pexels.com/Karolina Grabowska)
  • AHA

AHA merupakan bahan skincare yang termasuk kelompok asam, biasanya digunakan untuk menghaluskan garis dan kerutan serta memperbaiki kondisi kulit. Namun, ternyata AHA juga bisa menyebabkan efek samping seperti kulit terasa terbakar, panas, dan mengelupas jika penggunaannya tidak sesuai dengan aturan pakai.

  • BHA

BHA memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan AHA, tetapi sama-sama jenis asam yang biasa digunakan untuk skincare. BHA biasanya digunakan untuk eksfoliasi karena kemampuannya untuk membuka sumbatan pori-pori.

BHA tersedia dalam berbagai variasi konsentrasi produk. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan rasa menyengat, iritasi, atau luka bakar sehingga warna kulit berubah.

  • Retinol

Retinol burn atau luka bakar akibat retinol tidak seperti luka bakar akibat asam, tetapi lebih pada iritasi kulit. Gejalanya meliputi perubahan warna atau peradangan, rasa panas di kulit, dan pembengkakan.

Retinol burn dapat terjadi akibat penggunaan retinol dengan konsetrasi tinggi pada waktu lama. Kadang gejalanya membaik jika sudah terbiasa dengan produk.

2. Gejala luka bakar akibat skincare

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi menggunakan produk skincare (pexels.com/cottonbro studio)

Luka bakar kimia merupakan luka kulit akibat zat yang sangat asam atau basa. Gejala luka bakar kimia bisa berupa:

  • Perubahan warna kulit.
  • Peradangan.
  • Sensasi terbakar.
  • Panas.
  • Mati rasa.
  • Kulit mengelupas.

Rasa terbakar dan nyeri pada kulit tersebut bukan tanda bahwa produk tersebut bekerja, tetapi tanda bahwa produk tersebut merusak kulit. Jadi, jangan diabaikan, ya!

Baca Juga: Cara Mengobati Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya

3. Pencegahan luka bakar akibat skincare

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi merawat kulit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk mencegah luka bakar akibat skincare, gunakanlah produk sesuai petunjuk pada label kemasan produk atau sesuai anjuran dokter. Jangan gunakan produk lebih sering dari aturan pakai.

Kalau kamu pertama kali menggunakan produk perawatan kulit berbahan AHA, BHA, atau retinoid, mulailah dengan produk konsentrasi rendah. Uji pada sebagian kecil area kulit sebelum memakai ke area yang lebih luas, dan lihat apakah terjadi reaksi alergi atau tidak.

Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan asam secara bersamaan. Misalnya, kalau sudah menggunakan bahan yang mengandung asam pada toner, hindari pelembap yang mengandung asam, seperti dilansir Medical News Today

Selain itu, gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV). AHA, BHA dan retinoid meningkatkan kepekaan kulit terhadap sinar UV dari matahari sehingga dimungkinkan kulit akan terbakar jika tidak menggunakan tabir surya.

4. Pertolongan pertama luka bakar akibat skincare

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi pengobatan pertama (pexels.com/Roger Brown)

Kalau salah satu atau beberapa gejala muncul setelah menggunakan produk skincare tertentu, cuci area kulit yang terdampak dengan air bersih yang mengalir selama 20 menit. 

Kalau produk digunakan di wajah, tenggelamkan kepala di bak mandi atau wadah sebelum membasuhnya dengan air bersih dari keran.

Setelah mencuci area kulit sampai bersih, kamu disarankan ke dokter. Nantinya, dokter dapat merekomendasikan obat oles konsentrasi rendah untuk mengobati luka bakar kimia.

5. Menyembuhkan luka bakar akibat skincare

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi perawatan kulit (pexels.com/Sora Shimazaki)

Setelah mendapatkan perawatan untuk kulit dengan luka bakar kimia, berikut langkah yang harus diperhatikan agar penyembuhan luka optimal:

  • Menjaga kebersihan kulit.
  • Menghindari penggunaan produk yang berpotensi mengiritasi.
  • Menggunakan obat topikal.
  • Mengoleskan petroleum jelly untuk menjaga kelembapan area kulit dengan luka bakar.
  • Memantau luka untuk melihat tanda-tanda infeksi.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung.

Dilansir Be Beautiful, luka bakar kimia secara langsung menyerang kelembapan kulit, yang menyebabkan sensitivitas dan iritasi ketika terganggu. Kamu bisa memperkaya rutinitias perawatan kulit dengan bahan-bahan seperti asam hialuronat, gliserin, ceramide, dan squalene untuk memulihkan penghalang kelembapan kulit dan membuatnya sehat kembali.

6. Kapan harus ke dokter

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Luka Bakar akibat Skincareilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Kalau kamu mengalami luka bakar kimia, segera ke dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Reaksi tidak membaik setelah berhenti menggunakan produk skincare tersebut.
  • Ada tanda-tanda infeksi, seperti kulit panas dan terasa terbakar, bengkak, bernanah, atau demam.
  • Muncul ruam atau luka bakar yang tidak diketahui asalnya.
  • Rasa terbakar atau sakit yanh parah dan menyebar.
  • Kulit melepuh.
  • Pembengkakan di area mulut, bibir, atau tenggorokan.

Beri tahu dokter jenis produk skincare yang menyebabkan luka bakar untuk mempermudah pengobatan dan penyembuhan luka. Akan lebih baik lagi kalau produk tersebut kamu bawa dan perlihatkan itu kepada dokter.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai luka bakar akibat skincare. Luka bakar ini bisa dihindari dengan menggunakan produk sesuai petunjuk pakai pada label kemasan produk. Jangan menggunakan produk melebihi aturan pakai karena dapat meningkatkan risiko terjadinya luka bakar. Selain itu, selalu pakai tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV, ya.

Baca Juga: Mengapa Luka Bakar Bisa Sampai Berakibat Fatal?

Rifka Naila Photo Writer Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya