UNICEF: 820 Juta Anak di Dunia Terpapar Gelombang Panas

Selain itu, hampir 90 persen anak di dunia terpapar polusi

Beberapa negara di Asia saat ini sedang dilanda heatwave atau gelombang panas. Beberapa negara yang mengalami fenomena yang tidak biasa ini meliputi Myanmar, India, Thailand, dan Bangladesh.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas.

Menanggapi hal ini, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan media briefing dengan topik "Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Anak" pada Selasa (2/5/2023).

Dalam acara tersebut, dr. Kurniawan Taufiq Khadafi, M.Biomed, SpA(K), Ketua Satgas Bencana IDAI, memaparkan beberapa fakta menarik terkait dampak bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Menurut data Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) tahun 2021, disebutkan bahwa ada 820 juta anak di seluruh dunia yang sangat terpapar gelombang panas.

Selain itu, 2 miliar anak (hampir 90 persen secara global) sangat terpapar polusi udara.

"Jadi dari data ini, anak-anak memang sebegitu terdampaknya oleh bencana perubahan iklim," ucap dr. Kurniawan. 

Lebih lanjut, ia mengatakan ada 920 juta anak di dunia yang sangat terpapar terhadap kelangkaan air. Temuan ini cukup mengkhawatirkan karena kelangkaan air bersih bisa berdampak pada kebersihan dan keamanan makanan. 

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya