Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranya

Masalah gigi bisa sebabkan penyakit sistemik

Kesehatan gigi dan mulut memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Aspek kesehatan ini memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kualitas hidup hingga lanjut usia. 

Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar acara “Bincang Tokoh Inspiratif: Gigi dan Mulut Sehat Kunci Hidup Berkualitas” pada Sabtu (2/7/2022).

Acara ini menghadirkan dua tokoh senior yang tetap produktif, yaitu dr. Nafsiah Mboi, SpA., MPH., Menteri Kesehatan RI 2012-2014, dan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K), Menteri Kesehatan RI 2014-2019. 

1. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi kesehatan gigi (unsplash.com/Amr Taha™)

Dari laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, rata-rata masyarakat Indonesia kehilangan 11 giginya pada usia 65 tahun. Tercatat 94,9 persen masyarakat daerah perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam jangka satu tahun terakhir. 

Tidak hanya itu, persebaran dokter gigi di Indonesia yang yang tidak merata juga menjadi masalah yang signifikan. Dari 57,6 persen masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang mendapatkan penanganan dari tenaga medis. Adapun angka perilaku menyikat gigi yang benar hanya sebesar 2,8 persen. 

2. Bisa sebabkan masalah kesehatan sistemik

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi masalah kesehatan sistemik (unsplash.com/Jonathan Borba)

Dijelaskan oleh drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI, kondisi kesehatan gigi dan mulut berhubungan dengan penyakit sistemik, seperti jantung, ginjal, stroke, dan diabetes.

Tidak hanya itu, kesehatan gigi dan mulut juga berkaitan dengan kualitas hidup seseorang karena bisa memengaruhi kenyamanan saat makan, tidur, interaksi sosial, dan kepercayaan diri, terutama bagi lansia yang kehilangan gigi. 

"Studi menemukan bahwa mereka cenderung lebih berisiko 48 persen lebih besar untuk memiliki gangguan fungsi kognitif otak. Selain itu, lansia yang memiliki 10-19 gigi berpotensi mengalami malnutrisi," drg. Usman menerangkan.  

3. Gigi berlubang menjadi masalah terbesar

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi gigi berlubang (unsplash.com/Amr Taha™)

Dokter Usman juga masalah-masalah umum terkait kesehatan gigi dan mulut. Ia mengatakan gigi berlubang menjadi masalah terbesar di Indonesia. Sekitar 70 hingga 78 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah gigi yang satu ini.

Parahnya lagi, banyak masalah gigi berlubang yang baru tertangani setelah kasusnya menjadi parah. Jika ini terjadi, ini akan menyerang bagian saraf yang bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi, seperti masalah jantung, ginjal, dan masalah lainnya. 

"(Masalah gigi berlubang) masalahnya tidak tertangani. Kalau dia bolong tertangani, perawatannya bagus, tidak masalah. Tapi kalau sudah bolong, tidak diobati, makanan akan masuk dan kena saraf," drg. Usman memperingatkan.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Tulang Belakang Menurut Pakar

4. Pentingnya membangun kebiasaan hidup bersih sejak dini

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi pola hidup bersih (unsplash.com/Diana Polekhina)

Dokter Nafsiah mengungkapkan bahwa faktor penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah kebiasaan sehat yang dibangun sejak dini. Ini memerlukan peran dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, kerabat, hingga pihak swasta dan pemerintah. 

Ia mengingatkan kepada para orang tua untuk menanamkan perilaku bersih dan sehat kepada anak. Kebiasaan ini bisa dimulai dengan menanamkan perilaku bersih dan sehat sedini mungkin.

"Bagi saya, kunci hidup sehat salah satunya terletak pada perilaku yang ditanamkan sejak kecil oleh lingkungan keluarga, yang juga diperkuat oleh pendidikan yang didapatkan dari sekolah, untuk itu usul saya peran dari Unit Kesehatan Sekolah harus kembali diaktifkan,” ujar dr. Nafsiah. 

5. Periksa kesehatan gigi setiap 6 bulan

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi periksa gigi (unsplash.com/Jonathan Borba)

Selain rutin menyikat gigi dua kali sehari, drg. Usman mengatakan bahwa langkah preventif lain yang efektif untuk menjaga kesehatan gigi adalah memeriksakan gigi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Ini karena lubang pada gigi akan terbentuk setiap 6 bulan. 

Ia juga menjelaskan bahwa stigma berobat ke dokter gigi yang terkesan menyeramkan menjadi penyebab banyak masyarakat enggan memeriksakan diri ke dokter gigi. Nah, kita harus bersama-sama menghilangkan stigma ini. Terlebih, kemajuan teknologi di dunia kedokteran yang makin pesat membuat proses perawatan dan pengobatan menjadi lebih nyaman.

6. Layanan teledentistry dari Pepsodent

Cegah Gigi Berlubang sebelum Terlambat, Ini Caranyailustrasi layanan teledentistry (unsplash.com/Asterfolio)

Demi memperluas layanan kesehatan gigi dan mulut, Unilever Indonesia melalui Pepsodent telah bekerja sama dengan PDGI dalam menciptakan konsultasi kesehatan gigi gratis “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent”. 

Kamu bisa menggunakan layanan ini melalui nomor WhatsApp 087888768880. Sejak kampanye "Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang" dimulai, layanan ini telah memberikan bantuan kepada lebih dari 10.000 masyarakat Tanah Air dengan dukungan lebih dari 6.000 dokter gigi. 

Kesehatan gigi dan mulut adalah aspek penting dari kehidupan karena memiliki hubungan yang erat dengan sistem tubuh kita. Jangan lupa untuk membersihkan gigi dua kali sehari dan periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, ya. Yakinlah bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati.

Baca Juga: Jangan Percaya 6 Mitos tentang Kesehatan Gigi dan Dokter Gigi Ini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya