Studi: Latihan Aerobik Kurangi Risiko Kanker hingga 72 Persen

Berkaitan dengan penggunaan glukosa dalam tubuh

Latihan aerobik atau aerobic exercise adalah aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung dan penggunaan oksigen dalam tubuh. Jenis latihan ini dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Penelitian dalam jurnal Cancer Research tahun 2022 menemukan bahwa latihan aerobik dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu untuk berkemabang atau terulang. Para peneliti dari Tel Aviv University, Israel, menyelidiki hubungan antara latihan aerobik dan perkembangan kanker.

1. Melibatkan 2.734 peserta

Studi: Latihan Aerobik Kurangi Risiko Kanker hingga 72 Persenilustrasi penelitian (unsplash.com/Julia Koblitz)

Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini merupakan sampel acak dari populasi umum Israel antara usia 25 dan 64 tahun. Total populasi penelitian melibatkan 2.734 peserta, dengan 243 kasus kanker baru tercatat selama periode tindak lanjut 20 tahun.

Data dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Israel (ICDC) dan Departemen Nutrisi Kementerian Kesehatan Israel. 

Para peneliti menggunakan skor kecenderungan regresi logistik multinomial untuk mengontrol variabel kunci. Setelah itu, variabel tersebut akan dinilai menggunakan kuesioner yang divalidasi. 

2. Dapat mengurangi perkembangan kanker hingga 72 persen

Studi: Latihan Aerobik Kurangi Risiko Kanker hingga 72 Persenilustrasi sel kanker (unsplash.com/@nci)

Para peneliti menentukan bahwa partisipan yang melakukan latihan aerobik dengan intensitas tinggi secara teratur memiliki 72 persen lebih sedikit kanker metastatis dibandingkan partisipan yang tidak banyak bergerak. Kanker metastatis adalah penyebaran sel kanker ke area baru di tubuh. 

Selain itu, pada fase kedua penelitian, para peneliti memantau tikus yang melakukan latihan aerobik sebelum dan sesudah disuntik dengan sel kanker melanoma. Mereka menemukan bahwa tikus yang melakukan olahraga teratur memiliki tumor metastasis lebih sedikit daripada yang tidak banyak bergerak.

Baca Juga: Mengenal Alzheimer Lebih Dalam, Kurangi Faktor Risikonya

3. Latihan aerobik meningkatkan permintaan glukosa oleh organ dalam

Studi: Latihan Aerobik Kurangi Risiko Kanker hingga 72 Persenilustrasi ginjal (unsplash.com/robina weermeijer)

Setelah melakukan analisis ekspresi protein pada tikus, para peneliti mengamati perubahan metabolisme terkait penggunaan glukosa pada tikus yang aktif, bahwa olahraga merangsang proses katabolik, penyerapan glukosa, aktivitas mitokondria, dan ekspresi transporter glukosa (GLUT). 

Secara sederhana, latihan aerobik menciptakan permintaan glukosa pada organ-organ internal. Hal ini akan menghambat sel kanker untuk berkembang karena mereka kekurangan "bahan bakar". 

Studi mekanistik tambahan masih diperlukan untuk menentukan intensitas dan durasi latihan untuk upaya pencegahan kanker yang lebih luas.

4. Tips olahraga untuk mencegah kanker

Studi: Latihan Aerobik Kurangi Risiko Kanker hingga 72 Persenilustrasi berlari (pixabay.com/Stocksnap)

Menurut laman Healthline, olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari, bisa menjadi latihan ideal untuk mencegah kanker. Akan tetapi, latihan lain seperti berenang, mendayung, dan bersepeda juga dapat memberikan intensitas yang sama dengan ketegangan yang lebih sedikit pada persendian. 

Latihan intensitas tinggi mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua orang karena faktor usia atau kondisi lainnya. Walaupun begitu, olahraga ringan tetap memiliki efek perlindungan terhadap kanker. 

Berbagai penelitian telah menunjukkan bukti yang kuat bahwa aktivitas fisik rutin, seperti berjalan cepat, dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker. 

Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat membantu mengurangi risiko kanker untuk berkembang atau datang kembali. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan meliputi berlari, berenang, mendayung, atau bersepeda.

Baca Juga: Olahraga 150–600 Menit Seminggu Cegah Kematian Dini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya