5 Tips Gaya Hidup Sehat Menurut Ahli untuk Mencegah Depresi
ilustrasi gaya hidup sehat (unsplash.com/Kaylee Garett)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depresi merupakan gangguan medis yang secara negatif memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang. Dalam tingkat yang berat, depresi bisa berujung pada perilaku melukai diri sendiri dan kematian.
Ratih Ibrahim, psikolog klinis dan Direktur Personal Growth, memberikan beberapa tips terkait pencegahan dan penanganan depresi dalam sebuah diskusi pada Sabtu (10/9/2022). Ia menjelaskan bahwa aspek preventif dan kuratif depresi bisa dilakukan melalui gaya hidup sehat.
1. Kesehatan fisik
ilustrasi makanan kaya akan omega-3 (unsplash.com/CA Creative)Ratih menjelaskan bahwa nutrisi memiliki peran penting bagi penderita depresi. Pola diet dan nutrisi yang didapatkan dari makanan bisa meningkatkan kesehatan mental. Salah satu kandungan makanan yang baik untuk pengobatan depresi adalah omega-3.
Beberapa sumber omega-3 yang baik meliputi ikan laut, minyak nabati, kacang dan biji-bijian, sayuran hijau, dan minyak ikan cod.
Istirahat yang cukup dengan tidur 8 jam per hari juga penting dilakukan untuk mengatasi depresi.
Selain itu, melakukan olahraga rutin akan memberikan kesehatan mental yang lebih baik, seperti mengatasi kecemasan, insomnia, dan depresi. Menurut penelitian, orang yang melakukan aktivitas fisik secara rutin (30 menit/hari) berpotensi mengalami depresi yang lebih rendah.
"Jadi pola diet dan nutrisi itu perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kadang-kadang kita pengin kurus, tetapi begitu pengin kurus jadi kurang nutrisi, terus mood-nya jadi turun," jelas Ratih.
2. Kesehatan kognitif
ilustrasi tubuh manusia (unsplash.com/camilo jimenez)Salah satu cara untuk mengatasi depresi dari aspek kognitif adalah menanamkan growth mindset. Pikiran ini meliputi:
- Berani menerima tantangan.
- Belajar dari kritik dan umpan balik (feedback).
- Mengembangkan bakat dan kecerdasan.
- Terus berusaha keras dan pantang menyerah.
- Bertahan saat mengalami kegagalan.
- Terinspirasi akan keberhasilan orang lain.
- Mau belajar dari kegagalan.
"Your mindset creates your reality. Jadi, dijaga itu growth mindset supaya berpikirnya bisa positif dan realistis. Jadi kalau ada pikiran yang jelek-jelek bisa ditangkal," ucap Ratih.
3. Pentingnya menjaga emosi
Editor’s picks
ilustrasi terapi (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)Secara emosi, Ratih menyarankan untuk mulai melakukan self-care. Ini berarti memberikan diri sendiri ruang untuk mengeluarkan emosi negatif yang terpendam melalui cara-cara yang sehat. Kamu bisa menulis jurnal, berlatih self-talk yang positif, atau mempraktikkan mindfulness untuk mengenal emosi.
Menjaga emosi juga bisa dilakukan dengan melakukan konseling dengan psikolog klinis atau psikoterapis. Konseling bisa dilakukan walaupun seseorang tidak mengalami masalah kesehatan mental yang berat. Berkonsultasi dengan ahli bisa mencegah sekaligus menjaga kesehatan mental seseorang.
4. Jalankan perilaku positif
ilustrasi membaca (unsplash.com/Alexandra Fuller)Cara lain yang bisa mengatasi dan mencegah depresi adalah dengan melakukan aktivitas positif. Ratih menjelaskan bahwa melakukan hal-hal menyenangkan yang disukai bisa meningkatkan kesehatan mental.
Selain itu, meningkatkan aktivitas intelektual akan memiliki dampak baik untuk kesehatan pikiran. Ini meliputi:
- Bermain puzzle.
- Membaca buku.
- Menonton film edukatif.
- Melukis atau kegiatan seni lainnya.
- Belajar bahasa asing.
- Melakukan aktivitas yang belum pernah dilakukan.
"Sering kali, saat kita melakukan aktivitas intelektual, misalnya baca buku, nonton film edukatif, belajar bahasa asing, melakukan aktivitas baru, itu juga baik untuk kesehatan mental kita," ucap Ratih.
5. Kehidupan sosial memengaruhi kesehatan mental
ilustrasi bersosialisasi (unsplash.com/Priscilla Du Preez)Menurut Ratih, aspek sosial memiliki peran penting dalam penanggulangan depresi. Ia menjelaskan bahwa interaksi tatap muka dan orang berinteraksi dengan orang lain cenderung memiliki tingkat stres rendah. Penelitian dalam jurnal PLOS One juga menunjukkan bahwa kerenggangan sosial menjadi faktor utama risiko depresi.
Selain itu, hubungan yang baik dengan keluarga bisa mengendalikan perilaku, memperkuat perilaku adaptif, dan meningkatkan skill dalam hidup. Hal ini akan berdampak pada kualitas hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan mental.
Depresi bisa dicegah dengan menanamkan gaya hidup sehat. Melakukan konseling dengan psikolog klinis juga bisa membantu kamu untuk menjaga kesehatan mental. Jika kamu merasa depresi, carilah bantuan dari orang terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Baca Juga: Waspadai Depresi dengan Perasaan Bunuh Diri, Kenali Tandanya
Berita Terkini Lainnya
