Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!

Air banjir berpotensi mengandung bakteri penyebab penyakit

Bencana banjir tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular. Penyakit ini bisa menyerang saluran pencernaan maupun saluran pernapasan.

Untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit menular saat banjir, IDN Times menghadirkan dr. Rika Ramadhani Makatita selaku dokter umum di Klinik Tiga Bersaudara, dalam program Health Talk yang disiarkan langsung di Instagram @idntimes pada Sabtu (19/11/2022).

1. Air banjir penuh dengan organisme penyebab penyakit

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!ilustrasi banjir (unsplash.com/Misbahul Aulia)

Dokter Rika menjelaskan bahwa hal penting yang harus diketahui tentang banjir adalah airnya yang kotor. Air banjir mungkin telah tercampur dengan benda lain yang tidak higienis, seperti sampah atau air selokan.

Air campuran tersebut bisa terdapat virus, bakteri, dan organisme lain yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, kita disarankan untuk sebisa mungkin menghindari kontak dengan air banjir.

"Kalau dalam air banjir itu kita tidak tahu ya isinya. Kita tidak tahu itu udah tercampur dengan air got, atau air sungai yang kotor," ucap dr. Rika. 

2. Banjir tingkatkan kasus diare

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!ilustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Menurut dr. Rika, salah satu penyakit yang paling banyak dialami pada saat banjir atau musim penghujan adalah diare. Ini disebabkan karena infeksi akan lebih mudah terjadi melalui mukosa atau lapisan kulit dalam, seperti mulut, mata, atau lubang hidung. 

Pada saat banjir, infeksi lebih sering terjadi adalah melalui makanan. Tanpa kita sadari, makanan yang kita konsumsi mungkin telah terpapar tetesan atau percikan air banjir yang tidak higienis. 

"Kebanyakan yang menyebabkan diare itu dari oral atau mulut. Itu mungkin dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi," kata dr. Rika. 

3. Banjir bisa picu masalah kulit

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!ilustrasi kulit gatal-gatal (commons.wikimedia.org/Orrling and Tomer S)

Selain diare, masalah lain yang umum terjadi saat banjir adalah penyakit kulit. Pada saat banjir, tingkat kelembapan umumnya akan makin tinggi. Hal ini dapat menyebabkan jamur penyebab penyakit semakin mudah berkembang. 

Selain itu, luka terbuka yang terpapar oleh air banjir dapat menjadi "pintu masuk" terhadap organisme penyebab penyakit. Luka terbuka yang memiliki kontak dengan air banjir mungkin akan menyebabkan nanah, gatal-gatal, atau infeksi yang lebih parah. 

Baca Juga: Mengenal Alzheimer Lebih Dalam, Kurangi Faktor Risikonya

4. Waspada penyakit leptospirosis saat banjir

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!ilustrasi tikus penyebab leptospirosis (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Penyakit lain yang juga perlu diwaspadai saat banjir adalah leptospirosis. Penyakit yang sempat merebak daerah Jawa Tengah ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini umumnya menyebar melalui urine tikus.

Walaupun di Indonesia penyakit ini banyak disebarkan oleh tikus, dr. Rika mengatakan bahwa hewan lain, seperti kucing, anjing, atau domba juga bisa menyebabkan leptospirosis. Penyebaran tersebut dapat melalui urine atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Sama seperti diare, infeksi dapat terjadi melalui mukosa atau makanan dan minuman yang terpapar bakteri Leptospira.

"Jadi kalau misalnya ada air yang terkontaminasi dengan cairan tubuh atau urine hewan yang terinfeksi, kalau itu masuk ke mata, ke hidung, mulut, atau minuman, kita bisa kena (leptospirosis)," jelas dr. Rika. 

5. Cegah dengan menggunakan APD

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir, Ini Tipsnya!ilustrasi menggunakan APD (unsplash.com/Jonathan Ford)

Untuk mencegah penyakit dan infeksi pada saat banjir, dr. Rika mengatakan menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan air banjir menjadi kunci utama. Pada saat banjir, disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) yang anti air.

Kamu bisa menggunkan sepatu bot atau sarung tangan lateks agar air banjir tidak terkena kulit. Jika air banjir sudah terkena kulit atau bagian tubuh lain, segera basuh dengan air bersih agar air banjir tidak tersebar ke makanan atau minuman. 

"Intinya gunakan APD yang anti air. Jadi jangan sampai air itu kontak dengan kulit kita secara langsung," ucap dr. Rika. 

Air banjir yang kotor bisa menjadi sumber berbagai penyakit, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis. Kamu bisa mencegah penyakit tersebut dengan menghindari kontak langsung dengan air banjir dan selalu menjaga kebersihan. 

Baca Juga: Mengenal Bipolar Lebih Dekat, Jangan Diagnosis Diri Sendiri 

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya