Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannya

Bantal bersih bisa perpanjang umur, lho

Bantal menjadi perlengkapan penting untuk membantu tidurmu berkualitas. Tak cuma harus empuk, nyaman, dan menopang kepala dengan baik, bantal juga harus dalam keadaan bersih dan harus rutin diganti. Kapan terakhir kamu mengganti bantal tidurmu?

Mengganti bantal secara teratur tidak hanya dapat mencegah penumpukan alergen, tetapi juga meningkatkan kualitas tidurmu. Aturan umumnya adalah mengganti bantal setiap 1-2 tahun sekali. Sering mencuci bantal juga dapat memperpanjang umurnya.

Berikut ini adalah beberapa alasan untuk kamu mengganti bantal secara teratur dan tentu saja memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya.

1. Kenapa bantal perlu diganti?

Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannyafreepik.com/karlyukav

Bantalmu tidak akan selamanya awet. Seiring waktu pemakaian, bantal terbaik sekalipun akan aus dan bisa menjadi tempat berkumpulnya alergen dan patogen. Saking lamanya kamu tidak mengganti bantal, tahu-tahu kamu terbangun dengan leher kaku atau sakit.

Melansir Amerisleep, untuk menopang kepala dan leher dengan benar serta menjaga kebersihan tidur yang baik, kamu disarankan untuk mengganti bantal setidaknya 1-2 tahun sekali. Kenapa?

  • Agar tetap bersih 

Keringat, rambut, air liur, minyak tubuh, dan sel kulit mati semuanya diserap oleh bantal. Meskipun kamu menggunakan sarung bantal, tetapi itu tidak memberikan perlindungan yang cukup. Itu semua bisa menyebabkan berkembangnya jamur, kuman penyakit, atau alergen menumpuk dan menyebabkan bau tak sedap. Mencuci bantal dan sarungnya mungkin bisa menghilangkan bau, tetapi tidak selalu alergennya.

  • Mengurangi alergi

Tempat tidur kita adalah lingkungan yang sempurna bagi debu untuk tumbuh dan berkembang biak, karena mereka memakan sel kulit mati kita dan berkembang dalam suasana yang hangat dan lembap.
 
Tungau debu tidak berbahaya, tetapi bisa memicu mata berair, tenggorokan gatal, pilek, bersin, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas pada orang yang rentan alergi. Seiring berjalannya waktu, gejala alergi bisa memburuk, yang menyebabkan terganggunnya kualitas tidur.

Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Manchester, Inggris, tahun 2005 menemukan 16 jenis jamur dalam satu bantal. Bantalmu tak cuma mengundang tungau debu, tetapi mungkin ada sejumlah mikroorganisme lain yang tumbuh subur di sana. Mengganti bantal secara teratur dapat mencegah penumpukan alergen.

  • Mencegah nyeri

Bersamaan dengan kasur, bantal harus menjaga agar tulang belakang tetap netral. Bantalmu memastikan bahwa kepala dan leher disangga sambil disejajarkan dengan tulang belakang.

Bantalmu menahan berat kepala setiap kamu tidur dan lama-lama akan membuat bantal aus. Bantal yang sudah kempis dan aus tak bisa mendukung kepala dan leher, sehingga bisa bikin lehermu sakit saat bangun tidur.

2. Tanda bantalmu perlu diganti

Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannyafreepik.com/topntp26

Inilah tanda-tandanya kalau kamu mesti segera beli bantal baru:

  • Kamu sering terbangun dengan sakit leher
  • Otot bahu mengalami kram saat bangun tidur
  • Kamu tak bisa tidur nyenyak karena sakit kepala
  • Alergi sering kambuh, seperti tenggorokan gatal, pilek, mata berair, ruam kulit, atau sulit bernapas pada malam hari
  • Kamu melihat adanya noda kekuningan di permukaan bantal meskipun sudah dibersihkan. Itu bisa jadi berasal dari keringat, minyak tubuh, atau kotoran tungau debu
  • Terasa ada benjolan di bantal
  • Bantal terasa datar

Melansir Men's Health, berdasarkan keterangan dari National Sleep Foundation, kamu bisa melalukan tes dengan cara melipat bantalmu, lalu lepaskan. Bila bantal tetap dalam kondisi terlipat, itu tandanya kamu perlu mengganti bantal.

Baca Juga: Cara Mencuci dan Mensterilkan Baju Orang Sakit agar Gak Tertular

3. Cara membersihkan bantal

Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannyafreepik.com/valadzionak_volha

Bersumber dari laman organisasi Consumer Reports, lakukan cara-cara di bawah ini agar bantal bersih, segar, dan siap untuk menemanimu tidur.

Langkah pertama, kamu bisa menepuk-nepuk bantal untuk mengembalikan bentuknya dan menghilangkan debu. Kemudian, setiap bulan atau lebih gantung di tiang atau tali jemuran selama beberapa jam, idealnya saat cuaca cerah dan berangin. Bila cuaca tak mendukung, pada bantal busa atau lateks, kamu bisa menggunakan pengering dengan mode "no-heat cycle".

Langkah kedua adalah dengan mencucinya. Kecuali ada tanda "dry clean only" pada bantalmu, kamu harus mencuci sebagian besar bantal setidaknya dua kali setahun. Mencuci bantal tidak sulit, walaupun kadang butuh waktu untuk bisa kering dengan sempurna.

Bila di bantal ada noda basah yang ingin kamu hilangkan, segera bersihkan sarung bantal dan bantal dengan pembersih noda yang menargetkan jenis noda sebelum mencucinya dengan mesin cuci.

Bila mesin cucimu cukup besar, kamu bisa mencuci dua bantal sekaligus. Itu bisa membantu menyeimbangkan beban, memungkinkan air dan detergen bersirkulasi lebih efektif. Pengaduk pada mesin cuci bukaan atas bisa keras untuk bantal, jadi yang terbaik adalah menggunakan mode mencuci "gentle cycle" selama beberapa menit atau pengaturan waktu sesingkat mungkin. Bila tak punya mesin cuci bukaan depan, kamu bisa membawa bantalmu untuk dibersihkan di penatu.

4. Mencuci bantal berdasarkan jenis isian bantalnya

Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannyafreepik.com/yanalya

 Ikuti petunjuk berikut ini untuk jenis isian bantal tertentu:

  • Bulu: cuci dengan sedikit detergen bubuk lembut atau produk yang dirancang untuk mencuci dengan hangat lembut. Detergen cair yang tidak dibilas seluruhnya akan meninggalkan residu yang lengket, dan bisa menyebabkan penggumpalan. Jadi, pijat bantal dengan detergen cair untuk memastikan pembersihan yang merata.
  • Busa memori atau lateks: ini tidak bisa dicuci atau dipanaskan. Cara membersihkan terbaik adalah dengan segera membersihkan noda dan gunakan sarung bantal.
  • Poliester: cuci dengan air hangat atau "gentle cycle" dengan mesin cuci, sebaiknya beberapa kali sekaligus untuk menyeimbangkan muatan. Jangan pakai detergen terlalu banyak, cukup 1 sendok makan detergen cair.
  • Kulit soba (buckwheat hulls): kosongkan isian dan pisahkan di loyang atau mangkuk besar. Jemur di bawah sinar matahari untuk menghilangkan bau. Lalu, cuci bantal dengan air dingin dan detergen lembut.

5. Apa yang terjadi bila bantal tak pernah diganti?

Bantal Perlu Diganti secara Berkala, Ini Alasan Kesehatannyafreepik.com/katemangostar

Melansir The Health Site, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa kamu harus berhenti menunda-nunda untuk mengganti bantal:

  • Kulit berjerawat. Kulit yang menempel pada bantal yang kotor bisa memicu jerawat. Jadi, kalau kamu rentan berjerawat, bersihkan dan ganti bantal secara berkala.
  • Alergi sering kambuh atau memburuk. Tungau debu adalah pemicu paling umum untuk alergi atau asma. Semua minyak dan sel mati dari kulit kamu adalah makanan bagi tungau debu. Sementara, artropoda terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, tetapi mereka memakan serpihan kulit yang ada di bantal. Makanya, bersihkan dan ganti bantal secara teratur agar tungau debu tidak masuk ke dalam bantal.
  • Bantal tak lagi mampu menahan kepala dengan baik. 
  • Bantal juga punya tanggal kedaluwarsa, lho. Jadi, perhatikan, ya!

Itulah penjelasan kenapa kamu mesti rajin mengganti dan membersihkan bantal secara berkala. Tentunya kamu tak mau kulit berjerawat, mengalami sakit sakit leher, atau alergi maupun asma sering kambuh, kan?

Baca Juga: Perhatikan! 5 Kesalahan Cuci Tangan yang Malah Sebarkan Kuman

Rizky Kusumo Photo Verified Writer Rizky Kusumo

Sedang menjajaki karir sebagai penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya