Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepang

Gangguan kecemasan budaya Jepang 

Dilansir dari Very Well Mind, taijin kyofusho diartikan sebagai sebuah gangguan ketakutan. Secara lebih rinci, fobia ini diakibatkan oleh kecemasan sosial terhadap budaya. Budaya Jepang selalu menekankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, dapat dikatakan fobia ini menjadikan orang yang mengidapnya takut jika penampilan tubuhnya dapat menyinggung atau tidak menyenangkan bagi orang lain.

Ketakutan ini dapat berupa takut jika bau tubuhnya mengganggu orang lain, penampilannya akan mempermalukan orang terdekatnya atau hal serupa lainnya. Berikut beberapa informasi mengenai taijin kyofusho.

1. Takut mempermalukan orang lain

Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepangilustrasi ketakutan (pexels.com/Keira Burton)

Gangguan kecemasan sosial pada umumnya ialah takut dan merasa malu bertemu orang lain. Taijin kyofusho sedikit berbeda karena fobia ini juga takut untuk mempermalukan orang lain yang bersama mereka.

Beberapa aspek dapat menimbulkan ketakutan bagi mereka seperti cara bergerak, bentuk tubuh, dan kebiasaan. Bahkan, keyakinan yang berbeda dengan rekan-rekan mereka bisa menjadi sumber ketakutan tersendiri.

2. Lebih sering terjadi pada pria

Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepangilustrasi pria terkena gangguan sosial (pexels.com/Nathan Cowley)

Jika gangguan kecemasan lain lebih banyak diderita oleh wanita, gangguan ini malah lebih sering terjadi pada pria. Tingkat persentase orang Jepang yang mengalami fobia ini sekitar 10% hingga 20%.

Selain Jepang, penelitian menunjukkan bahwa kondisi tersebut juga ditemukan di negara lain seperti Swiss. Bahkan di Indonesia juga ada.

3. Memiliki tingkatan keparahan yang berbeda

Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepangtingkatan yang berbeda (unsplash.com/Martin Sanchez)

Psikologi Jepang mengenali empat tingkatan taijin kyofusho berdasarkan keparahannya. Jika gejala ini hanya bersifat jangka pendek, cukup parah dan sering terjadi pada remaja dinamakan dengan transient. Tingkatan lain yang lebih kronis dan paling umum ditemui dikenal dengan phobic.

Delusional  ialah tingkatan yang terobsesi dengan kelemahan pribadi dalam tubuh atau pikiran yang dapat berubah secara berkala. Sedangkan Phobic with schizophrenia adalah gangguan yang lebih kompleks, dalam beberapa kasus tingkatan ini menjadi manifestasi skizofrenia.

Baca Juga: 10 Fobia yang Bisa Sangat Mengganggu Keseharian, Ada Fobia Tidur

4. Terbagi atas empat tipe berdasarkan ketakutannya

Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepangfobia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sistem diagnostik Jepang membagi taijin kyofusho menjadi empat tipe, di antaranya:

  1. Sekimen-kyofu, yaitu ketakukan akan wajah yang kemerahan.
  2. Shubo-kyofu, yaitu ketakutan akan tubuh yang cacat.
  3. Jikoshisen-kyofu, yaitu ketakutan saat menatap lawan bicara.
  4. Jikoshu-kyofu, yaitu ketakutan akan bau badan sendiri.

5. Gejala umum yang serupa dengan fobia sosial

Apa itu Taijin Kyofusho? Ini adalah Fobia Sosial Terkait Budaya Jepangilustrasi gejala panik (unsplash.com/ Usman Yousaf)

Meskipun memiliki beberapa perbedaan terhadap fobia sosial, taijin kyofusho dan fobia sosial memiliki sedikit kesamaan dalam hal gejala seperti:

  • Kesulitan dalam berbicara
  • Gangguan pencernaan
  • Gemetaran
  • Berkeringat
  • Menghindari kontak mata

Orang dengan kondisi ini, secara bersamaan menginginkan dan juga takut akan interaksi antarpribadi. Mereka akan menarik diri secara bertahap agar dapat menghindari reaksi ketakutan mereka. Dalam beberapa kasus, serangan panik bisa saja terjadi sebagai respons terhadap ketakutan mereka.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang taijin kyofusho, sebuah fobia sosial unik. Kamu punya fobia tertentu juga?

Shafira Raihana Photo Verified Writer Shafira Raihana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya