7 Kasus Alergi yang Jarang Diketahui, Alergi Tato hingga Cat Rambut

2. Alergi deterjen 

Pexels.com/Anna Shvets

Deterjen memiliki aroma yang wangi, tetapi deterjen juga mengandung beberapa bahan kimia yang 'keras' untuk kulit. Bahan dalam deterjen terutama pewarna dan pewangi, dapat menyebabkan dermatitis kontak yakni ruam merah dan gatal pada area tertentu.

Alergi ini dapat muncul saat pertama kali terpapar deterjen atau setelah terpapar berulang kali. Kebanyakan orang dapat mencegah kemunculan alergi ini dengan menggunakan deterjen bebas pewangi dan pewarna.

Baca Juga: Mata Merah akibat Reaksi Alergi, Kenali Konjungtivitis Alergi

3. Alergi kosmetik  

Pexels.com/Free Creative Stuff

Bahan kimia dalam kosmetik seperti lotion dan tabir surya terkadang dapat menyebabkan ruam. Dokter kulit dapat mendiagnosa melalui prosedur tes tempel (skin patch test). Kamu bisa menguji sendiri apakah kulitmu sensitif terhadap produk kosmetik tertentu, seperti lotion atau tabir surya.

Dilansir healthline, Donna S. Hummel, MD, Medical Director Vanderbilt University, mengatakan bahwa test tersebut dapat dilakukan dengan mengoleskan sedikit produk tersebut ke area kulit yang sama selama 3 hari pada malam hari sebelum tidur. Jika tidak muncul ruam pada akhir hari ke-3 atau hari ke-4, berarti kamu dapat menggunakan produk tersebut tanpa ada reaksi alergi.

4. Alergi dingin 

Pexels.com/Gabriela Palai

Alergi dingin dapat terjadi karena penurunan suhu udara secara drastis dan mendadak. Kulit yang terpapar udara dingin akan menjadi kemerahan dan gatal. Dokter dapat mendiagnosa alergi dingin dengan menempelkan es batu ke kulit pasien selama 5 menit dan mengamati reaksi yang muncul.

Jika kamu menderita alergi dingin maka akan muncul bentol merah beberapa menit setelah es batu diangkat. Dilansir healthline, Kevin McGrath, MD, Juru Bicara American College of Allergy, Asthma, and Immunology mengatakan penderita alergi dingin perlu memakai pakaian hangat atau tebal untuk menjaga badan tetap hangat saat terpapar udara dingin.

5. Alergi matahari 

Pexels.com/Ricardo Esquivel

Alergi matahari menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak, gatal dan melepuh saat terkena sinar ultraviolet. Penyebab dari alergi ini masih belum diketahui secara pasti.

Gejala alergi matahari ringan dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan gejala alergi matahari kronis memerlukan pengobatan dari dokter. Mencegah alergi matahari dapat dilakukan dengan memakai pakaian lengan panjang, celana panjang, kacamata hitam serta mengoleskan tabir surya. 

6. Alergi daging 

Pexels.com/Mateusz Dach

Hidung tersumbat, mual, atau muncul ruam setelah makan daging menandakan kemungkinan kamu memiliki alergi daging. Tes darah diperlukan untuk menentukan apakah seseorang memiliki alergi daging atau tidak.

Setelah terdiagnosa memiliki alergi daging, pengobatan terbaik adalah menghindari daging yang menimbulkan reaksi alergi. Periksa dengan cermat label makanan dan bahan yang terkandung di dalamnya.

7. Alergi tato 

Pexels.com/Brett Sayles

Alergi tato seringkali disebabkan oleh kandungan dalam tinta tato seperti pigmen, pewarna dan zat logam. Dilansir healthline, Kevin McGrath, MD, juru bicara American College of Allergy, Asthma, and Immunology mengatakan memang tidak ada pewarna yang 100% bebas alergen.

Jika tato menimbulkan alergi atau infeksi sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada pengrajin tato mengenai tinta yang digunakan dan proses pembuatan tato. Setelah itu, segeralah berkonsultasi ke dokter dengan memberikan informasi tersebut dan menceritakan gejala alergi atau infeksi yang dialami. 

8. Alergi cat rambut 

Pexels.com/Sharon McCutcheon

Produk cat rambut mengandung banyak bahan yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan alergi. Sebagian besar kasus alergi cat rambut disebabkan oleh paraphenylenediamine (PPD). Alergi terhadap pewarna rambut jarang terjadi, tetapi jika terjadi bisa menjadi masalah yang serius. Dikutip dari healthline, pada tahun 2014, aktris Pauley Perrette mengalami wajah yang sangat bengkak setelah mengecat rambutnya menjadi hitam.

Hentikan penggunaan cat rambut apabila muncul reaksi alergi. Jika muncul ruam dan gatal pada kulit, oleskan krim kortikosteroid. Krim ini dapat digunakan di wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya kecuali dekat atau di dalam mata dan mulut.

Demikianlah beberapa kasus alergi yang menarik dan jarang diketahui. Apabila memiliki salah satu alergi di atas, sebaiknya menghindari pemicu alergi tersebut dan berkonsultasi ke dokter jika gejala yang dialami memburuk. 

Baca Juga: 5 Tanaman Indoor Ini Berisiko Memicu Alergi, Ketahui Sebelum Terlambat