5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19

Merasa cemas itu normal, asalkan tidak berlebihan

Karena dunia masih diselimuti pandemik COVID-19, berita dan media sosial pun isinya tak jauh-jauh dari penyakit akibat virus corona SARS-CoV-2 tersebut. Pandemik memengaruhi kita lewat berbagai cara. Tak jarang kita merasa gugup atau cemas tentang masa depan atau merasa frustrasi karena cara hidup yang telah berubah.

Mengelola stres dan kecemasan kini lebih penting daripada sebelumnya, sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jika kamu mengalami kecemasan di masa pandemik COVID-19, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikannya. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Ketahui risikomu terpapar SARS-CoV-2

5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19ilustrasi contact tracing COVID-19 (sciline.org)

Dilansir Health, kamu bisa menjadi proaktif dengan mencari tahu risiko pribadi (dan orang lain yang tinggal serumah denganmu) untuk tertular SARS-CoV-2. Misalnya dengan mengecek apakah ada kasus positif di komunitas atau sekitar tempat tinggalmu, apakah pernah berkontak langsung dengan seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19, atau apakah kamu punya masalah kesehatan, seperti gangguan imun atau masalah pernapasan, yang membuat kamu lebih berisiko mengalami gejala berat atau komplikasi bila sampai tertular.

Langkah ini bukannya untuk menakut-nakuti atau bikin makin cemas, tetapi lebih kepada memberi rasa kendali atas kesehatan dan kerentanan terhadap penyakit.

2. Membatasi paparan berita atau informasi terkait COVID-19

5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19ilustrasi kecemasan saat membaca berita seputar COVID-19 (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Untuk menghentikan penularan COVID-19, kita memang harus menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing. Namun, untuk menghentikan kecemasan, kita mesti menjaga jarak dengan pemberitaan media.

Menurut keterangan dari Anxiety and Depression Association of America, semua kecemasan bersumber dari ketidakpastian dan imajinasi aktif yang memunculkan pikiran tentang bencana atau hal-hal buruk. Media, yang setiapnya memberitakan tentang COVID-19 dan hampir semua berita negatif, bisa mendorong pikiran tersebut.

Banyak orang yang mengalami kecemasan setelah membaca berita di situs berita daring, media sosial, koran atau majalah, dan sebagainya. Makin kamu merasa cemas, maka hindari atau batasi dari sumber kecemasan tersebut. Istirahatlah sejenak dari berita tentang COVID-19 misalnya angka kasus positif harian, angka kematian, para anti-vaksin, dan sebagainya.

Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety

3. Bicarakan tentang kecemasan yang kamu rasakan

5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19ilustrasi video call dengan sahabat (pexels.com/cottonbro)

Pandemik COVID-19 tidak seperti wabah yang pernah kita alami sebelumnya, dan merasa khawatir, takut, dan tak berdaya adalah respons yang normal. Baiknya kecemasan yang dirasakan jangan dipendam sendiri, bicarakanlah dengan orang-orang terdekat atau yang kamu percaya, dilansir National Health Service.

Mengutip Mental Health First Aid, orang-orang terdekatmu bukan cuma ada saat berbagai hal-hal menyenangkan, tetapi juga saat kamu merasa kewalahan, cemas, sedih, atau marah.

Bila kamu tidak nyaman berbicara dengan teman atau anggota keluarga, atau tidak ada teman untuk berbagi, konsultasi dengan profesional seperti psikolog juga bisa membantu. Siapa pun yang kamu ajak bicara, penting untuk bersikap terbuka dan jujur, sehingga kamu bisa mendapat dukungan atau bantuan yang kamu butuhkan.

4. Mengikuti langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19

5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19ilustrasi cuci tangan (pexels.com/Burst)

Ada banyak hal yang tidak dapat kamu kontrol saat pandemik, seperti seberapa tinggi penyebaran COVID-19 di sekitarmu. Dilansir HelpGuide, fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu dikendalikan, sebagai contoh adalah dengan melakukan berbagai langkah yang dapat meminimalkan risiko penularan SARS-CoV-2 (dan kemungkinan menularkannya ke orang lain) sekecil mungkin, seperti:

  • Rutin cuci tangan atau lakukan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir (setidaknya selama 20 detik) atau hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
  • Tetap di rumah bila tidak ada urusan mendesak yang mengharuskanmu ke luar rumah, khususnya saat kamu sedang sakit.
  • Hindari kerumunan lebih dari 10 orang.
  • Hindari perjalanan yang tidak esensial, seperti belanja atau berlibur.
  • Jaga jarak fisik dengan orang lain setidaknya 2 meter.
  • Pakai masker bila harus ke luar rumah atau di rumah khususnya bila kamu atau ada yang sakit.
  • Disiplin menerapkan protokol kesehatan yang direkomendasikan otoritas kesehatan setempat.
  • Makan sehat, rutin olahraga, dan tidur cukup agar sistem imun terjaga.

5. Mengingatkan diri sendiri bahwa kamu telah melakukan yang terbaik di situasi pandemi ini 

5 Cara Mengendalikan Kecemasan di Masa Pandemik COVID-19ilustasi bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ingatkah dirimu kalau kamu sudah berusaha sebaik mungkin dalam situasi yang serba tak menentu ini. Sebagai contoh, kamu bisa melakukan teknik grounding untuk menenangkan diri. Ini melibatkan melihat sekelilingmu, menyadari kalau kamu berada di tempat yang aman, dan ingatkan dirimu kalau kamu sudah berusaha sebaik mungkin.

Melansir Verywell Mind, teknik grounding sering melibatkan pancaindra berupa suara, sentuhan, penciuman, perasa, dan penglihatan agar bisa terhubung dengan realitas dengan lebih cepat. Di saat yang sama, teknik ini dapat mengurangi kemungkinan mengingat-ingat masa lalu. Akan tetapi, teknik ini sifatnya subjektif, artinya tidak semua orang bisa sukses menerapkannya. Beberapa orang mungkin perlu melakukan beberapa kali percobaan untuk tahu apakah teknik ini berhasil atau tidak.

Kamu bisa mencoba teknik grounding dengan tahapan ini:

  • Memijakkan kaki dengan kuat di tanah atau lantai
  • Menyebutkan tanggal dan waktu saat ini
  • Tarik napas dalam-dalam dengan perlahan
  • Menjelaskan apa saja yang dapat diamati dari lingkungan sekitar
  • Mengingatkan kepada diri sendiri bahwa kamu berada di tempat yang aman
  • Mengamati lingkungan terdekat dan menjelaskan benda-benda di sekitar

Itulah beberapa cara untuk mengendalikan kecemasan di masa pandemik COVID-19. Bila cara-cara di atas tidak berhasil atau kecemasan yang dirasakan makin parah, atau ada gejala mental lainnya seperti depresi, sebaiknya pertimbangkan untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater agar segera mendapat penanganan dan mencegah dampak yang lebih serius.

Baca Juga: 7 Makanan yang Meredakan Gangguan Kecemasan, Dapat Membuatmu Rileks

Sita Vilosa Photo Verified Writer Sita Vilosa

Read a thousand books, and your words will flow like a river.” ― Lisa See

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya