8 Tanda Ini Sering Muncul saat Kesehatan Sedang Terganggu
pexels.com/Polina Tankilevitch
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa pun ingin benar-benar sehat sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas tanpa gangguan yang berarti. Bisa berolahraga beberapa kali setiap minggu, menghadiri meeting dan produktif, serta tidur cukup pada waktu yang wajar setiap malam.
Pada masa pandemi COVID-19 ini, menjaga kesehatan sangat penting. Bahkan, tanda dan gejala tubuh yang dirasa seperti biasa pun harus diwaspadai.
Tanda paling umum yang mudah dikenali saat kesehatan sedang terganggu adalah demam. Selain itu, ada pula gejala lainnya tak begitu kentara, yang bisa mengindikasikan kondisi tersebut. Apa saja gejala-gejala kesehatanmu terganggu? Yuk, ketahui jawabannya di bawah ini!
1. Penurunan berat badan secara drastis
pexels.com/Ketut SubiyantoKalau memang sedang diet untuk menurunkan berat badan dan melihat angka timbangan berkurang, tentu kita akan senang. Namun, bila penurunan berat badan terjadi karena penyebab yang tidak diketahui atau tidak direncanakan, kamu mesti waspada.
Melansir Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Beberapa di antaranya adalah pertanda kanker, penyakit celiac, radang usus, masalah gigi, demensia, gagal jantung, diabetes, tuberkulosis, depresi, hingga penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
2. Sering buang air kecil
unsplash.com/Giorgio TrovatoNormalnya, seseorang akan buang air kecil sebanyak 4-8 kali dalam sehari. Mungkin bisa lebih bila banyak minum air putih atau sedang hamil. Akan tetapi, bisa keseringan buang air kecil dan disertai gejala lain seperti demam, nyeri, atau urine yang keruh dan berwarna, bisa jadi pertanda kesehatan sedang terganggu.
Melansir WebMD, sering buang air kecil dapat menjadi gejala dari berbagai masalah, mulai dari penyakit ginjal hingga terlalu banyak minum cairan. Penyebab lainnya yang juga perlu diwaspadai adalah diabetes, infeksi saluran kemih, masalah prostat, hingga stroke.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuhmu Kekurangan Kalsium, Cegah Selagi Masih Muda!
3. Bibir pecah-pecah
pixabay.com/Anemone123Siapa pun pasti menginginkan untuk memiliki bibir yang selalu lembap dan terlihat sehat. Kondisi bibir yang pecah-pecah pasti sangat mengganggu, apalagi bila sampai mengelupas dan berdarah.
Umumnya bibir pecah-pecah disebabkan oleh cuaca yang mempengaruhi kelembapannya dan kebiasaan sering menjilat bibir. Melansir Healthline, jika kekeringan dan retakan parah tidak membaik dengan perawatan mandiri, itu bisa jadi pertanda cheilitis, dehidrasi, dan malnutrisi yang dapat mengembangkan penyakit yang lebih serius jika dibiarkan.
4. Mudah lelah
pexels.com/Andrew NeelSudah tidur selama 7 jam sehari tapi merasa seperti kurang tidur dan tidak segar? Tentu ada banyak alasan mengapa seseorang mudah lelah, bisa jadi karena fisik, mental, dan emosional yang sedang terganggu.
Editor’s picks
Melansir WebMD, dalam kebanyakan kasus, ada alasan serius di balik gejala kelelahan yang berlebihan. Bisa karena rinitis alergi, anemia, depresi, fibromialgia, penyakit ginjal kronis, penyakit hati, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau kondisi kesehatan lainnya.
5. Kaki bengkak
pexels.com/Min AnUmumnya siapa pun pernah mengalami kaki bengkak seperti yang kerap dialami ibu hamil. Akan tetapi, lain halnya bila kaki bengkak disertai dengan gejala lain.
Melansir Harvard Health Publishing, pembengkakan (edema) adalah tanda adanya kondisi medis yang serius. Beberapa penyebabnya adalah insufisiensi vena, flebitis (radang pembuluh darah), trombosis vena dalam, gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, patah tulang, artritis, tendinitis, atau masalah pada kulit dan kuku kaki.
6. Sakit kepala
pexels.com/Marcus AureliusSaat menghadapi masalah yang cukup berat dan pekerjaan yang menumpuk, sakit kepala bisa muncul sebagai respons tubuh karena aktivitas yang berlebihan. Migrain tergolong sakit kepala primer yang disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau masalah dengan struktur sensitif nyeri di kepala.
Berbeda dari sakit kepala primer, melansir Mayo Clinic, sakit kepala sekunder adalah gejala penyakit yang dapat mengaktifkan saraf kepala yang sensitif terhadap rasa sakit, seperti sinusitis akut, demam, tumor otak, meningitis, dehidrasi, sakit gigi, infeksi telinga, glaukoma, hipertensi, flu, stroke, hingga COVID-19.
7. Nyeri
pexels.com/Ba TikSakit atau nyeri adalah salah satu cara tubuh memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang salah dan butuh perhatian.
Seperti dijelaskan di laman WebMD, nyeri terbagi dalam dua jenis, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut biasanya datang tiba-tiba dan durasinya terbatas, seperti nyeri saat menstruasi. Sementara itu, nyeri kronis berlangsung lebih lama dan umumnya agak resistan.
8. Batuk yang berkepanjangan
Pexels.com/cottonbroBatuk adalah salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru dari infeksi dan peradangan yang disebabkan oleh partikel kecil dan mikroba. Batuk sesekali mungkin tidak jadi masalah, tapi yang harus diwaspadai adalah bila batuk berlangsung lebih dari 3 minggu.
Melansir Harvard Medical School, banyak penyakit akut, mulai dari hay fever dan flu biasa hingga bronkitis dan pneumonia menyebabkan batuk berulang dan berkepanjangan. Selain itu, batuk berkepanjangan bisa disebabkan oleh gejala asma, gastroesophageal reflux (GERD), dan bronkitis.
Itulah beberapa tanda yang perlu diperhatikan karena sering muncul saat kesehatanmu sedang terganggu atau bermasalah. Bila gejala-gejala di atas dirasakan dalam jangka waktu lama, disertai gejala lain yang tak biasa, atau timbul nyeri teramat sangat, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya.
Baca Juga: 10 Tanda Kamu Tak Sesehat yang Kamu Kira, Jangan Kepedean
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
