Ini 10 Perawatan Medis saat Puasa Ramadan yang Diperbolehkan dan Tidak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa Ramadan pada zaman Rasulullah tentu berbeda dengan zaman sekarang. Ada banyak hal baru yang muncul, terutama dalam bidang kesehatan.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kira-kira perawatan dan pengobatan medis apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan saat puasa? Berikut di antaranya.
1. Penggunaan obat semprot asma membatalkan puasa karena obat tersebut masuk ke mulut, tenggorokan, lalu masuk ke dalam perut
2. Inhaler atau alat untuk mengalirkan obat ke paru-paru bisa membatalkan puasa, kecuali inhaler tersebut sekadar dihirup aromanya untuk meredakan pilek
3. Menerima transfusi darah membatalkan puasa karena memasukkan darah sama dengan memasukkan sari-sari makanan
4. Orang gagal ginjal yang memerlukan cuci darah (dialisis) juga diperbolehkan untuk tak berpuasa, karena menyebabkan perubahan terhadap elektrolit dan cairan tubuh
5. Konsumsi obat minum jelas membatalkan puasa, sebagai gantinya kamu bisa mengonsumsinya sebelum atau sesudah puasa
Baca Juga: 9 Perawatan Gigi Saat Puasa di Bulan Ramadan yang Dibolehkan dan Tidak
Editor’s picks
6. Namun, pemberian obat melalui jalur suntikan intradermal atau intramuskular tak membatalkan puasa karena bukan merupakan makanan atau minuman
7. Penggunaan obat tetes mata tak membatalkan puasa karena tak ada lubang yang menghubungkan mata, perut, dan otak
8. Meski begitu, penggunaan obat tetes telinga dan hidung dapat membatalkan puasa, karena keduanya merupakan lubang terbuka
9. Penggunaan cairan infus membatalkan puasa karena pada prinsipnya infus menggantikan cairan dan makanan untuk tubuh
10. Enema atau prosedur memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus bisa membatalkan puasa
Itu tadi perawatan dan pengobatan medis yang sering dilakukan saat puasa Ramadan. Jika membatalkan, kamu bisa melakukannya selepas buka puasa.
Namun, jika mendesak, bukan masalah kamu tak berpuasa. Toh, orang yang sedang sakit dapat keringatan untuk tak berpuasa dan bisa menggantinya di hari lain.
Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019