Teknik Proning Bisa Bantu Naikkan Saturasi Oksigen, Ini Caranya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau melihat media sosial, banyak orang yang berusaha mencari tabung oksigen akibat angka kasus COVID-19 yang melonjak dan banyak rumah sakit yang tak mampu lagi menampung tambahan pasien COVID-19. Akhirnya, pasien, khususnya yang tanpa gejala atau bergejala ringan, diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air memicu kelangkaan tabung oksigen. Bahkan, sejumlah rumah sakit melaporkan kesulitan untuk mencari penampung oksigen tersebut di tengah tingginya kebutuhan. Sudah sulit dicari, jika tersedia pun harganya sudah berkali-kali lipat.
Banyak pasien COVID-19 yang butuh tabung oksigen untuk menjaga kadar saturasi oksigen. Saat sedang sakit, paru-paru jadi tak bisa berfungsi secara optimal. Suplai oksigen ke dalam tubuh berkurang, hingga mengakibatkan sesak napas. Tubuh pun melemah. Inilah kenapa pasien butuh bantuan tabung oksigen.
Ada satu teknik yang disebut-sebut mampu meningkatkan tingkat kadar oksigen, yaitu teknikproning atau prone position atau posisi tidur tengkurap. Seperti apa tekniknya dan bagaimana teknik tersebut bekerja? Berikut ini penjelasannya.
1. Posisi tengkurap membantu meningkatkan kadar oksigen
Bagaimana teknik proning membantu menaikkan kadar oksigen? Ini dijelaskan dalam laporan berjudul "Prone Position in Acute Respiratory Distress Syndrome" dalam European Respiratory Journal tahun 2002.
Disebutkan bahwa posisi tengkurap menyebabkan distribusi tekanan berlebih pada paru ketimbang posisi telentang. Tekanan ini membuat aliran darah meningkat, sehingga kadar oksigen pada pembuluh darah pun ikut naik. Efeknya sudah teruji secara ilmiah pada pasien yang mengalami gangguan atau penyakit pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS)
2. Posisi tengkurap bisa menjadi alternatif bila ventilator tidak tersedia
Di rumah sakit, kondisi saturasi oksigen pasien yang menurun dan sulit bernapas ditangani dengan penggunaan ventilator. Hanya saja, persediaan alat ini terbatas dan di tengah penuhnya rumah sakit dan tenaga kesehatan yang kewalahan, alat tersebut tidak bisa menjangkau semua pasien yang membutuhkan. Di sinilah teknik proning bisa menjadi opsi bisa jadi opsi untuk tenaga kesehatan menaikkan saturasi oksigen pasien.
Baca Juga: [INFOGRAFIS] Rumah Sakit Penuh, Ini 5 Panduan Isolasi Mandiri COVID-19
3. Teknik proning juga bisa diterapkan untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri
Teknik proning juga bisa dilakukan oleh pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk menaikkan kadar oksigen. Panduannya tertulis dalam laporan berjudul "Guidance and Patient Instructions for Proning and Repositioning of Awake, Nonintubated COVID-19 Patients" dalam jurnal Academic Emergency Medicine tahun 2020.
Editor’s picks
Sebelum memulainya, siapkan dulu tiga sampai lima bantal untuk menyangga tubuh. Setelahnya, lakukan posisi ini:
- Berbaring tengkurap;
- Berbaring menyamping ke kanan;
- Duduk kembali;
- Berbaring menyamping ke kiri.
Jika sudah sampai ke posisi empat, kembalilah ke posisi pertama. Kamu bisa mengulangi siklus ini selama 16 jam atau sebanyak yang diperlukan.
Durasi tiap posisi yang disarankan adalah 30 menit sampai dua jam. Seharusnya kamu akan segera merasakan perbaikan dalam bernapas setelah atau setidaknya beberapa menit sesudah berganti posisi.
Akan tetapi, bila ada posisi yang membuatmu tidak nyaman atau menimbulkan sakit, jangan dipaksakan. Lewati saja posisi tersebut.
Yang terpenting adalah tidak berbaring telentang. Beri jeda pula untuk tidak berbaring sehabis makan, setidaknya tunggu sekitar satu jam.
4. Sudah diterapkan di berbagai negara
Sekadar informasi, teknik proning position ini sudah diterapkan di berbagai negara dalam menangani pasien COVID-19, seperti: Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Italia, hingga India.
Sudah cukup banyak penelitian di jurnal kesehatan yang membahas metode tersebut, memastikan bahwa teknik tersebut memang benar bisa diaplikasikan ke pasien COVID-19 untuk membantu melancarkan pernapasan.
5. Hubungi petugas kesehatan bila teknik proning tidak membantu
Meskipun teknik proning dapat membantu meningkatkan kadar oksigen, tetapi ini bukan solusi utama untuk meningkatkan saturasi oksigen.
Jika sudah mempraktikkan teknik proning tapi tidak merasakan perubahan, membuat tidak nyaman, apalagi sampai mengalami perburukan kondisi, segera hubungi petugas kesehatan.
Penting untuk rutin cek saturasi oksigen dengan oksimeter bila kamu sudah terkonfirmasi positif COVID-19. Teknik proning bisa untuk dicoba meningkatkan saturasi oksigen. Akan tetapi, tetap laporkan terus kondisimu ke petugas kesehatan, khususnya bila teknik proning tak membuahkan hasil dan gejala dirasakan memburuk.
Baca Juga: CDC: Air Purifier Bisa Mengurangi Aerosol Virus Corona SARS-CoV-2