Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!

Tidak semudah itu diklaim, Fergusso~

Beberapa waktu belakangan ini, berembus kabar bahwa kalung dari pohon Eucalyptus diklaim ampuh mencegah virus Corona atau COVID-19 dan direncanakan diproduksi pemerintah. Isu ini sontak mendapat perhatian publik dan menjadi kontroversial lantaran banyak orang yang tidak setuju. Tidak adanya dukungan penelitian kesehatan yang kuat terkait kalung Eucalyptus itu menjadi dasar kontra masyarakat.

Menarik karena dalam isu tersebut terbawa pula isu minyak kayu putih bisa jadi medium kuat untuk mencegah penularan infeksi COVID-19. Benarkah seperti itu? Benarkah minyak kayu putih bisa mencegah virus Corona? Berikut ini faktanya.

1. Minyak kayu putih punya kandungan yang ampuh untuk penyakit pernapasan

Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!Ilustrasi minyak kayu putih (IDN Times/Aryodamar)

Bagi yang tidak tahu, minyak kayu putih diambil dari ekstrak daun dan ranting pohon benama ilmiah Melaleuca leucadendra. Tanaman ini umum tumbuh di area Indonesia timur dan minyaknya sendiri sering digunakan untuk pengobatan herbal yang bisa membuat tubuh menjadi lebih relaks.

Informasi dari Institut Pertanian Bogor mengatakan bahwa minyak kayu putih “... mengandung senyawa aktif 1,8 sineol dengan kadar yang cukup tinggi yakni sebesar 47,61 persen". Info tersebut tertulis dalam artikel berjudul “Prof Hanny Wijaya Bicara Potensi Minyak Kayu Putih untuk Cegah COVID-19”. Senyawa aktif yang dikenal juga sebagai cajuputol tersebut berakhir ampuh mengatasi anti-inflamasi dari infeksi penyakit yang menyerang saluran pernapasan, seperti asma.

2. Tak terkecuali untuk mengatasi infeksi virus influenza

Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!Produk Eucalyptus Kementan untuk Anti Virus Corona (Dok. IDN Times/Kementan)

Lebih lanjut lagi dalam artikel yang sama, dituliskan jika senyawa dari minyak kayu putih dapat mencegah infeksi virus influenza yang menyebabkan pneumonia. Berlandaskan ini dan ditambah dengan jurnal berjudul “Eucalyptol (1,8-cineole) from Eucalyptus Essential Oil a Potensial Inhibitor of COVID-19 Corona Virus Infection by Molecular Docking Studies”, Prof Hanny menyimpulkan bahwa minyak kayu putih memiliki potensi pencegahan itu jika disejajarkan dengan minyak ekaliptus.

Penelitian terhadap minyak ekaliptus, yang komposisi senyawa terkandungnya mirip dengan minyak kayu putih, seperti yang dilaporkan baru-baru ini oleh Balitbang Pertanian memiliki kemampuan untuk membunuh 80-100 persen virus corona model. Menurut Dewan Atsiri Indonesia, minyak kayuputih dan minyak ekaliptus didefiniskan serupa, yaitu sebagai minyak yang mengandung 1,8 cineole (sineol). Minyak kayu putih, seperti halnya minyak eukaliptus, memang kaya akan 1,8-sineol," ujar Prof Hanny yang terkutip dalam artikel tersebut.

Baca Juga: Diprediksi Selesai Akhir 2021, Ini 6 Info Perkembangan Vaksin COVID-19

3. Namun demikian, masih ada banyak pertanyaan yang harus dihadapi sebelum bisa memastikan minyak kayu putih ampuh mencegah COVID-19

Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!baliplus.com

Walau terdapat landasan jurnal ilmiah yang mendukung kemampuan minyak kayu putih ini, namun pernyataan itu perlu dipertanyakan kembali. Sebagai contoh dalam kemampuannya mengatasi virus influenza, apakah senyawa itu sudah diujicobakan kepada virus SARS-COV-2 mengingat virus ini adalah varian influenza yang berbeda.

"Kalau toh dia punya, misalnya dia pernah mencoba itu sebagai antivirus, digunakan untuk virus apa? Saya yakin itu bukan virus Corona (COVID-19), karena yang mempunyai isolat virus SARS-COV-2 hingga saat ini di Indonesia belum ada," tegas Profesor Amin Soebandrio — Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, lewat pernyataannya yang tersebar, yang ternyata disampaikan pada Mei 2020 lalu ketika dikonfirmasi oleh IDN Times .

Selain itu, ketika dicek kembali, jurnal yang dijadikan pendukung pernyataan Prof Hanny sendiri tertulis “not peer-reviewed” yang berarti jurnal ilmiah tersebut perlu dikaji ulang kembali. Perlu beberapa waktu lebih untuk bisa diketahui fakta keampuhan minyak kayu putih ini.

"Kita tunggu laporan ilmiah hasil uji lab atau uji klinik," ujar Prof Amin ketika ditanya kembali mengenai isu ini.

4. Bahkan pembuatan antivirus COVID-19 saja tidak semudah itu

Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!healtheuropa.eu

Sebelum isu minyak kayu putih ini bermunculan, sudah ada banyak barang lain yang juga dikatakan ampuh sebagai obat pencegah COVID-19. Sebagai contohnya adalah Hydroxychloroquine. Faktanya, walaupun ada upaya repurposed drug atau penggunaan kembali obat yang sudah ada untuk tujuan baru, belum ada yang benar-benar bisa terbukti ampuh melawan COVID-19 dan menjadi obat penyembuhnya.

Bahkan untuk antivirus yang sedang dikembangkan oleh Eijkman Institute, dibutuhkan waktu setidaknya satu hingga dua tahun untuk bisa benar-benar sempurna. Semua itu disampaikan oleh Prof Amin sendiri ketika melakukan webinar yang membahas perkembangan antivirus Corona pada Jumat, 5 Mei 2020 lalu.

5. Pertanyakanlah isu-isu macam ini

Kabar Minyak Kayu Putih Bisa Mencegah COVID-19, Ini 5 Faktanya!beppegrillo.it

Bukan hanya minyak kayu putih saja yang pernah dilaporkan punya keampuhan melawan COVID-19. Ada banyak obat lain. Sebelum kamu percaya lebih lanjut, ada baiknya kamu mempelajari baik-baik apakah benar demikian. Masalah kesehatan yang ilmiah tidak bisa hanya dilandasi hanya pernyataan dan praduga saja, tetapi juga data yang kuat dan sekiranya sudah benar-benar teruji berulang kembali.

Memang hal ini tidak menyangkal jika minyak kayu putih bisa berpotensi menjadi pencegah COVID-19, tapi jika kamu mendapati adanya kasus seperti ini cobalah untuk memeriksanya dengan mencari dan membaca beberapa jurnal kesehatan yang terkait masalah tersebut. Jika perlu, cobalah berkonsultasi dengan pakar kesehatan atau dokter yang terpercaya.

Mari dilihat saja apakah ke depannya minyak kayu putih benar-benar ampuh untuk masalah wabah ini. Selama pandemik belum berakhir, selalu taati saja protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

Baca Juga: Waspadai 5 Faktor Risiko yang Memperburuk COVID-19

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya