Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanya

Kalau tidak segera ditangani, bisa kaku permanen

Kamu pasti sadar selama pandemik dan masa new normal ini, bertambah orang yang mulai berolahraga, khususnya bersepeda. Seakan tren kembali terulang, masyarakat kembali menggeluti kendaraan roda dua itu untuk berkeringat dan menjaga kebugaran tubuhnya.

Sangat disayangkan bahwa masih banyak orang yang belum paham akan konsekuensi dari cara bersepeda yang tidak benar, yang malah bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satu masalah yang bisa timbul adalah cyclist’s palsy.

Apa itu cyclist's palsy? Untuk menjawabnya, IDN Times berbincang dengan dr. Oryza Satria, SpOT(K), dokter spesialis bedah ortopedi dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Buat kamu yang suka sepedaan, simak ulasan cyclist's palsy, gangguan saraf pad pesepeda berikut ini!

1. Cyclist’s palsy adalah kondisi kesehatan yang menyerang saraf di tangan

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 FaktanyaIlustrasi gangguan saraf di tangan. freepik.com/freepik

Apakah kamu tahu kalau seluruh bagian tubuhmu bisa merasakan karena banyaknya sistem saraf yang menyelimuti tubuh? Ini juga berlaku di tangan.

Dalam kasus cyclist’s palsy, sistem saraf yang digunakan untuk merasakan di bagian tangan terlalu terbebani, sehingga menyebabkan gangguan. Beberapa gejala cyclist’s palsy yang khas adalah kesemutan di tangan, kebas, nyeri, kram, atau terasa lemas. 

Umumnya gejala tak mengenakkan tersebut terjadi di bagian tangan bawah, atau tepatnya di area jari manis dan kelingking. Nantinya, masalah saraf ini akan membuat penderitanya lemah dalam menggenggam. Pada kondisi yang parah, jari bisa menjadi kaku. Kekakuan ini sering disebut sebagai clawing.

2. Penyebabnya adalah tekanan dan getaran berlebihan pada tangan

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanyaunsplash.com/Simon Conellan

Pada titik ini, kamu pasti bertanya-tanya, apa, sih, yang menyebabkan cyclist’s palsy? Dokter Oryza mengatakan, tekanan saat memegang handle bar itulah yang menyebabkannya. Tekanan ini bisa terjadi bila posisi tubuh pesepeda tidak benar, sehingga tumpuan gravitasi menjadi berpusat di telapak tangan.

Faktor-faktor yang membuat posisi tubuh pesepeda ada banyak. Mulai dari tinggi tempat duduk dengan tinggi handle bar yang tidak sesuai, ukuran sepeda yang tidak cocok, tubuh yang terlalu lelah karena tidak terbiasa bersepeda lama, bahkan hingga ban yang terlalu keras.

“Ban yang terlalu keras menyebabkan getaran merambat hingga ke tangan. Untuk masalah asosiasi getaran dan gangguan saraf tangan, sudah ada banyak jurnal kesehatan yang membahas ini dengan mencontohkan masalah-masalah serupa yang terjadi pekerja pengguna bor,” dr. Oryza menjelaskan.

Baca Juga: 7 Cedera yang Paling Sering Dialami saat Bersepeda, Antisipasi ya!

3. Cyclist’s palsy berbeda dengan carpal tunnel syndrome

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanyasportsincycling.com

Melihat dari kasusnya yang menyerang kelingking dan jari manis, pastinya kamu sudah bisa menebak: "ini, kan, kondisi mereka yang menggunakan drop bar. Bagaimana dengan mereka yang memakai flat bar? Apakah itu termasuk cyclist’s palsy kalau jari menjadi kaku?”

Dijawab oleh dr. Oryza, harus dilihat dulu kekakuannya terjadi di area mana. Kalau ketidaknyamanan itu dialami di kelingking dan jari manis, maka iya, itu adalah gejala cyclist’s palsy. Akan tetapi, kalau dialami di jari yang lain, kemungkinan itu adalah carpal tunnel syndrome (CTS).

“Yang membedakan antara cyclist’s palsy dan CTS adalah saraf yang terbebani. Dalam cyclist’s palsy, saraf yang terbebani adalah saraf ulnar yang letaknya ada di bawah jari kelingking. Sedangkan CTS terjadi pada saraf median yang terletak di tengah-tengah tangan. Makanya, cyclist’s palsy lebih sering terjadi pada pesepeda profesional,” dr. Oryza menerangkan.

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanyasportsincycling.com

4. Harus dioperasi jika sudah terlalu parah

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanyancbi.nlm.nih.gov

Seperti tadi yang sudah dijelaskan, kondisi cyclist’s palsy yang sudah parah bisa menyebabkan kekakuan permanen pada jari atau clawing. Dijelaskan oleh dr. Oryza, ada beberapa solusi untuk mengatasi kondisi ini, tetapi utamanya adalah dengan operasi.

“Biasanya akan dicoba fisioterapi dan pengobatan terlebih dahulu. Tetapi kalau ada rasa kesemutan yang sudah permanen dan clawing seperti itu, maka harus dilakukan operasi kecil. Operasi itu kurang lebih seperti operasi pada CTS, yang mana bertujuan membebaskan saraf yang terjepit,” ucap dr. Oryza.

5. Pergilah ke dokter bila rasa kesemutannya tidak berhenti walau sudah beristirahat dari bersepeda

Cyclist's Palsy: Gangguan Saraf pada Tangan Pesepeda, Ini 5 Faktanyahealthcentral.com

Tak perlu buru-buru menemui dokter bila mengalami ketidaknyamanan di tangan setelah bersepeda. Anjuran dari dr. Oryza adalah, istirahatkan tangan bila sudah lelah, karena bisa jadi kesemutan yang dialami akan hilang sendiri. Bila rasa kesemutan atau tangan yang lemas tetap terjadi sekalipun kamu sudah beristirahat, barulah periksakan diri ke dokter.

“Selama masih ringan saja, tidak perlu diperiksakan. Tapi perlu diingat saja, penyakit saraf itu berbeda dengan kelelahan biasa dan ini perlu dipahami,” katanya mengingatkan.

Selain itu ada beberapa upaya lain yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko cyclist’s palsy. Mulai dari mengenakan sarung tangan, memastikan tinggi dudukan dan posisi tubuhmu sudah benar, hingga melatih seluruh badan.

“Seharusnya bersepeda itu tidak sampai menyakiti tubuh, kok. Kalau menyakiti, itu berarti ada yang salah,” kata dr. Oryza.

Pesan dari dr. Oryza, carilah ilmu lebih dengan bergabung dan berinteraksi dengan komunitas sepeda atau menonton tutorial di YouTube terkait pencegahan cyclist's palsy atau gangguan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas bersepeda.

Silakan bersepeda, tapi harus selalu tahu situasi dan kondisi, ya. Bahkan, dr. Oryza menyampaikan untuk terus berhati-hati.

“Apalagi di musim hujan begini. Ada banyak lubang yang tertutup air. Bisa-bisa bukan cyclist’s palsy, tapi patah tulang yang kamu dapatkan kalau tidak berhati-hati.”

Baca Juga: Lagi Ngetren Bersepeda, Ini 7 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan!

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Nurulia
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya