5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?

Perlu diperhatikan karena dapat mengurangi efektivitas obat

Minum obat paling amannya dengan air putih. Akan tetapi, beberapa orang menelan obat dengan minuman lainnya, salah satunya adalah susu, yang mungkin dianggap dapat mengurangi atau menyamarkan rasa pahit dari obat yang ditelan.

Ada pernyataan yang menyebut bahwa minum obat dengan susu tidak disarankan. Apakah ini cuma mitos atau memang faktanya memang demikian? Untuk tahu jawabannya, simak informasi lebih lanjut di bawah ini, ya.

1. Minum susu setelah minum obat bisa menyebabkan efek samping

5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?ilustrasi susu (unsplash.com/Anita Jankovic)

Ternyata ada alasan ilmiah mengapa minum susu saat atau langsung setelah minum obat tidak dianjurkan, yaitu bisa membuat efek obat menjadi tidak optimal. Selain itu ada peningkatan risiko efek samping dari obat yang diminum, bisa ringan maupun berat.

Susu juga dapat menyulitkan tubuh dalam menyerap obat. Akibatnya, metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik dan membuat obat yang diminum menjadi tidak efektif.

2. Kandungan dalam susu yang dapat memengaruhi efek obat

5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?ilustrasi obat (unsplash.com/Christina Victoria Craft)

Dilansir WebMD, produk susu mempersulit tubuh untuk memproses obat tertentu. Kandungan mineral dalam susu, seperti kalsium dan magnesium, begitu pula protein kasein adalah penyebabnya.

Mengutip Pharmacy Times, obat seperti antibiotik dapat mengikat kalsium dalam susu, membentuk zat yang tidak larut di lambung dan usus kecil bagian atas, yang nantinya membuat obat tidak dapat diserap tubuh.

Makanan atau minuman lainnya yang mengandung kalsium juga bisa menyebabkan efektivitas obat menurut. Misalnya beberapa jus, air mineral tinggi kalsium, dan sebagainya.

Baca Juga: Gak Kalah dari Susu Sapi, Dapatkan 6 Manfaat Ini dari Susu Almon

3. Jenis obat yang efektivitasnya dapat terganggu bila diminum bersama susu

5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?ilustrasi antibiotik (pixabay.com/akuptsova)

Studi berjudul "Drug Interaction With Milk and The Relevance of Acidifying/Alkalizing Nature of Food" dalam jurnal Clinical Therapeutics 2015 menyebut bahwa susu mengganggu penyerapan beberapa antibiotik seperti tetracycline (penurunan penyerapan) dan beberapa quinolones, propranolol, mercaptopurine (mengurangi bioavailabilitas obat).

Susu juga dapat mengganggu obat antiinflamasi nonsteroid, digitalis, amiloride, omeprazole, spironolactone, dan ranitidine

Efek utama dari interaksi ini adalah penurunan bioavailabilitas obat, peningkatan atau penurunan ekskresi obat, dan mengurangi penyerapan nutrisi.

Sebagain informasi, bioavailabilitas adalah jumlah kekuatan penuh obat yang membuatnya masuk ke aliran darah. Obat intravena memiliki bioavailabilitas 100 persen karena disuntikkan langsung ke dalam darah. Namun, bioavailabilitas obat oral sangat bervariasi tergantung jenisnya dan kondisi pasien.

Dilansir Everyday Health, agar kerja antibiotik efektif dalam tubuh, obat tersebut perlu diserap saluran pencernaan, masuk ke aliran darah, dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh. Proses ini dipengaruhi banyak faktor, termasuk lemak dan nutrisi lain. Namun, ada catatan kalau beberapa jenis antibiotik lebih mudah diserap bila perut terisi makanan, tetapi ada pula yang lebih sulit diserap atau malah tidak berpengaruh bila ada makanan di perut.

Bila ingin mengonsumsi susu atau produk turunannya, baiknya konsumsi 2 jam sebelum atau 6 jam setelah mengonsumsi antibiotik.

4. Di sisi lain, ada juga obat yang aman diminum bersama susu

5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?ilustrasi obat dan susu (womensalphabet.com)

Pada jenis obat tertentu, minum susu bisa membantu penyerapan obat ke dalam darah. Beberapa jenis obat yang bisa diminum bersama susu adalah obat kortikosteroid. Ini adalah obat yang dapat meningkatkan pembuangan kalsium dan kalium dalam tubuh.

Minum susu setelah minum obat akan membantu tubuh menghindari kekurangan kalsium dan kalium. Salah satu contoh obatnya adalah prednisolone dan dexamethasone.

Beberapa obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin juga dikatakan aman diminum dengan susu. Obat-obat tersebut dikatakan memicu iritasi pada usus bagi beberapa orang, dan minum susu bagi mereka bisa mengurangi efek samping tersebut.

Susu juga dikatakan tidak menyebabkan masalah bila diminum saat atau setelah mengonsumsi obat HIV, seperti ritonavir, saquinavir, dan nelfinavir.

5. Paling amannya, konsultasikan ke dokter atau apoteker

5 Fakta Minum Obat dengan Susu. Apakah Aman?ilustrasi susu (inf.news)

Untuk mengetahui hubungan atau interaksi dari susu dan obat, baiknya konsultasikan ke dokter atau apoteker. Mereka dapat memberikan informasi apakah obat yang kamu minum aman bila diminum dengan susu (atau minuman lainnya selain air putih) atau tidak.

Paling aman memang minum obat dengan air putih saja, karena air putih tidak mengandung senyawa lain yang dapat memengaruhi penyerapan obat dalam tubuh. Selain membantu membawa obat ke lambung, minum air putih yang cukup saat minum obat juga dapat mengurangi risiko iritasi pada lambung, esofagus, dan organ lainnya.

Baca Juga: 5 Alasan Susu Kambing Gak Kalah Sehat dari Susu Sapi

Topik:

  • Nurulia
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya