Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamur

Kenyataannya, tiap hari kita menghirup spora jamur

Banyak beredar kabar miring terkait COVID-19 dan penanganannya. Yang baru saja ramai dibicarakan adalah radiasi inframerah dari thermo gun untuk cek suhu tubuh yang katanya punya efek buruk mengerikan bagi tubuh.

Kali ini ada kabar viral dari luar negeri yang mengatakan bahwa masker bisa sebabkan infeksi jamur di paru-paru. Bagaimana kebenarannya? Berikut ini informasinya.

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

1. Infeksi jamur di paru-paru memang benar ada

Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamurerj.ersjournals.com

Bagi yang tidak tahu, infeksi jamur di paru-paru memang benar-benar ada. Salah satu contoh penyakitnya adalah aspergillosis.

Menurut penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), aspergillosis disebabkan oleh kehadiran jamur Aspergillus yang umum hidup di dalam maupun luar ruangan.

Sebenarnya setiap hari kita menghirup spora dari jamur tersebut. Namun, berkat kemampuan penyaringan pernapasan, kita tidak pernah sakit. Jamur Aspergillus baru benar-benar bisa menginfeksi paru-paru jika daya tahan tubuh lemah atau sebelumnya sudah terkena penyakit paru-paru.

2. Infeksi jamur tidak bisa disebabkan oleh masker

Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamurunsplash.com/Vera Davidova

Bersumber dari laman AFP, sudah ada konfirmasi bahwa infeksi jamur di paru-paru tidak disebabkan oleh penggunaan masker. Diinfokan oleh Guy Marks, dokter dan epidemiolog di bidang pernapasan dari University of New South Wales, Australia, masker tidak menyebabkan masalah kesehatan.

“Masker tidak mengganggu kesehatan kita. Sudah banyak studi yang mencoba menguji keamanan dan efektivitasnya. Hasilnya, masker itu tidak dapat ‘melemahkan’ paru-paru. Malahan, masker melindungi kita dari udara dan partikelnya yang akan masuk ke paru-paru. Kemampuan melindungi tersebut bergantung pada kecocokannya pada wajah dan tingkat filtrasinya,” terang Guy kepada AFP.

Baca Juga: Hati-hati, 5 Masalah Kulit Ini Bisa Timbul Akibat Penggunaan Masker

3. Selama dipakai dengan benar, masker tidak akan mengganggu kesehatan

Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamurunsplash.com/Victor He

Pernyataan Guy sendiri mungkin tidak sepenuhnya benar. Faktanya, beberapa petugas kesehatan mengeluhkan hal yang tak mengenakkan akibat pemakaian masker. Ini disampaikan dalam sebuah artikel di Forbes.

Dalam tulisan tersebut, disebutkan bahwa penggunaan masker dapat menyebabkan iritasi kulit. Namun, itu terjadi karena beberapa alasan.

Mereka yang mengeluhkan kondisi tersebut adalah yang menggunakan masker selama berjam-jam dan berhari-hari. Penyebab utamanya adalah ikatan masker yang kencang, sehingga memberi tekanan di kulit, ditambah lagi dengan kondisi tidak higienis akibat keringat dan kotoran. Keadaan ini bisa diatasi dengan menggunakan pelembap dan sering membersihkan atau mengganti masker.

4. Beberapa hal perlu kamu perhatikan dalam menggunakan masker

Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi JamurInfografik Cara Menggunakan Masker yang Baik (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika benar-benar ingin menghindari ancaman kesehatan dari masker, ikuti anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) berikut ini:

  • Selalu bersihkan tangan sebelum memegang dan akan melepas masker.
  • Pastikan masker dalam kondisi baik. Bila rusak atau kotor, jangan dipakai.
  • Hindari menyentuh bagian depan masker. Pegang hanya di bagian talinya.
  • Cuci masker kain reusable dengan sabun atau deterjen. Akan lebih baik lagi jika dicuci dengan air panas setidaknya sekali sehari.
  • Jangan menggunakan masker yang longgar.
  • Jangan pakai masker di bawah hidung.
  • Jangan memakai masker yang membuatmu susah bernapas.
  • Jangan meminjamkan masker ke orang lain.

5. Masker yang lebih baik masih terus dikembangkan

Hoax! Penggunaan Masker Dirumorkan Sebabkan Paru-Paru Terinfeksi Jamurpexels.com/CDC

Menurut WHO dan CDC, masker dengan perlindungan terbaik terhadap COVID-19 adalah N95. Hanya saja, jenis masker ini tidak nyaman digunakan terlalu lama dan cuma boleh dipakai oleh tenaga kesehatan yang menangani langsung wabah atau jika berhubungan dengan bahan-bahan kimia.

Industri kesehatan masih terus mencoba mengembangkan masker tersebut agar lebih nyaman dipakai dan perlidungannya lebih efektif.

Jadi, pakai terus maskermu saat sedang beraktivitas di luar rumah atau saat sedang sakit. Selain itu, ikuti ajuran pemakaian masker seperti yang disebutkan sebelumnya.

Bisa jadi, masker yang kamu kenakan saat ini adalah penyelamat hidupmu di kala pandemik COVID-19 ini.

Baca Juga: Masyarakat Diimbau Pakai Masker Kain, Masker Bedah untuk Tenaga Medis

Topik:

  • Nurulia
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya