Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskop

Ingat, risiko penularan tetap ada

Satu kebijakan pada masa pandemik yang lagi ramai dibicarakan adalah kembali dibukanya bioskop, yang ternyata sudah dilakukan di banyak negara. Indonesia kabarnya dalam waktu dekat juga akan melakukannya, meskipun angka penularan COVID-19 masih tinggi.

Pembukaan kembali bioskop kabarnya disesuaikan dengan CinemaSafe, yaitu protokol kesehatan dan keselamatan yang dirancang untuk mencegah penularan COVID-19 di bioskop.

Tak sedikit yang mempertanyakan tentang apa dan bagaimana protokol tersebut dijalankan. Banyak yang khawatir bahwa pembukaan bioskop akan memunculkan klaster baru, padahal angka penularan virus corona strain baru SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 belum menunjukkan penurunan.

Berikut ini penjelasan mengenai protokol CinemaSafe tersebut.

1. Protokol CinemaSafe dibuat mengikuti pedoman kesehatan

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskopliterock969.com

Menurut laman cinemasafe.org, dijelaskan bahwa CinemaSafe sendiri adalah sebuah protokol kesehatan dan keselamatan yang dirancang untuk mencegah penularan COVID-19 di bioskop.

Panduannya ini diinisiasi oleh Asosiasi Pemilik Bioskop Nasional di Amerika Serikat (AS), aliansi lebih dari 340 perusahaan yang mewakili lebih dari 32.000 layar lebar di negara tersebut. Protokolnya sendiri mengikuti pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Badan Kesehatan Dunia (WHO), serta Occupational Safety and Health Administration (OSHA).

2. Serupa dengan protokol kesehatan di tempat umum lainnya

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskopsports.yahoo.com

Secara keseluruhan, protokol CinemaSafe tidak berbeda dengan protokol kesehatan di tempat umum lainnya, seperti di rumah sakit atau mal. Protokol itu meliputi:

  1. Mewajibkan penggunaan masker, baik pengunjung maupun karyawan. Untuk karyawan bioskop, mereka harus menggunakan tambahan sarung tangan dan face shield, serta tidak diperbolehkan melayani pengunjung yang tidak pakai masker.
  2. Physical distancing diberlakukan dengan cara pembatasan kapasitas bioskop. Dalam satu ruang, maksimal penonton adalah 50 persen dari kapasitas ruangan, yang mana tiap penonton akan duduk berjarak beberapa kursi antara satu sama lain.
  3. Hand sanitizer disediakan di area umum bioskop.
  4. Bioskop dibersihkan secara teratur setiap selesai dan sebelum memutar film. Itu berarti akan ada jeda waktu yang lebih lama daripada biasanya, karena petugas bioskop harus membersihkan ruangan dan disinfeksi terlebih dahulu.
  5. Tidak memperbolehkan pengunjung dan karyawan yang sakit atau bergejala untuk masuk dalam area bioskop.
  6. Untuk masalah filtrasi udara, yaitu AC yang digunakan di ruangan, pihak bioskop diwajibkan untuk memeriksa sistem ventilasi sesering mungkin. Hal ini berlaku tak hanya untuk ruang tunggu dan bioskop, tetapi juga lift dan toilet.

3. Memberlakukan fitur pelayanan digital

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskopsentinelcolorado.com

Dalam urusan pembelian tiket, bioskop harus berupaya menghindari penjualan tatap muka dan harus melalui sistem pembelian online bila memungkinkan.

Tak hanya itu, untuk pembelian makanan, pengunjung didorong untuk menggunakan pembayaran cashless alias tanpa uang tunai. Selain itu, pihak bioskop juga tidak diperbolehkan untuk menyediakan produk dengan alat penyajian yang digunakan secara berulang.

Baca Juga: Airborne, Begini Cara Minimalkan Penularan COVID-19 di dalam Ruangan

4. Skrining usia dan kondisi kesehatan pengunjung

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskoplewistownsentinel.com

Hal-hal lebih detail mengenai protokol kesehatan dan keamanan di bioskop ini telah diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Sebagai contoh, dari presentasi yang disampaikan, akan dilakukan skrining usia dan kondisi kesehatan calon pengunjung.

Untuk batasan usia, yang diperbolehkan adalah >12 tahun dan ≤60 tahun. Selain itu, mereka yang boleh mendatangi bioskop harus dalam kondisi sehat tanpa gejala (tidak ada keluhan batuk kering, demam lebih dari 38 derajat Celcius, sakit tenggorokan, pilek/flu, bersin-bersin, sesak napas, diare, lemas, dan nyeri sendi). Selain itu, orang-orang dengan tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru, penyakit ginjal, dan penyakit kronis lain tidak diperbolehkan hadir.

Bila dalam bioskop terdapat fasilitas game arcade atau game center, tempat tersebut diimbau untuk tetap ditutup.

5. Ruangan tertutup disebut-sebut berisiko tinggi untuk menularkan virus. Lantas, apakah aman bila bioskop kembali beroperasi?

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskopdenofgeek.com

Dengan rencana pembukaan kembali bioskop, banyak orang yang dibuat terkejut dan terheran-heran. Walau ada juga, sih, yang menyambut baik dan tak sabar ingin kembali menikmati film di layar lebar dengan sistem audio dahsyat.

Perlu diingat, sudah ada beberapa penelitian yang menyebut bahwa ruangan tertutup lebih berpotensi menularkan COVID-19, terlebih jika ventilasi udaranya tidak memadai. Namun, Dr. Joyce Sanchez, peneliti penyakit infeksi yang menjadi konsultan pembentuk CinemaSafe ini punya pendapatnya sendiri.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip di laman Box Office Pro, dia berpendapat bahwa risiko penyebaran COVID-19 ada di mana-mana, sehingga tidak masuk akal untuk menutup bioskop terus-terusan. Menurutnya, selama mengikuti protokol kesehatan yang baik dan benar, risiko penularan bisa diminimalkan.

“Dalam menilai protokol ini, saya rasa mereka telah mengetahui dua dari tiga faktor besar yang menentukan risiko penularan. Tiga penentu itu adalah jarak, dosis virus yang potensial, dan durasi paparan. Jika berbicara tentang risiko penularan, terlebih ketika datang ke bioskop, sebenarnya tidak ada aktivitas luar rumah yang tidak memberikan risiko penularan COVID-19,” jelas Dr. Joyce.

Namun, meskipun sudah menjalankan protokol kesehatan sedemikian rupa, tetap saja ada risiko. Misalnya, mungkin saja pengunjung atau karyawan adalah carrier yang tidak bergejala, pengunjung atau pekerja bisa terpapar virus saat dalam perjalanan ke bioskop atau sepulangnya dari sana, dan berbagai kemungkinan tak terduga lainnya.

 

6. Penonton tak boleh berbicara sepanjang film dan tak boleh berhadapan antara satu sama lain

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskopdeadline.com

Dilansir Deadline, tentang protokol CinemaSafe ini, ada aturan bahwa penonton bioskop harus diam ketika menonton dan tak boleh berbicara antara satu sama lain. Menurut Dr. David F. Goldsmith, pakar kesehatan yang juga menjadi narasumber protokol CinemaSafe mengatakan bahwa itu merupakan nilai lebih yang dapat mengurangi risiko penularan COVID-19.

7. Meski diberlakukan protokol kesehatan dan keamanan, bukan berarti bioskop tidak berpotensi memunculkan klaster baru

Ini 7 Info tentang CinemaSafe, Protokol Kesehatan Menonton Bioskoptheaustralian.com.au

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas tentang potensi penularan COVID-19 di dalam bioskop. Yang ada hanya penelitian tentang penularan di restoran atau rumah ibadah.

“Memang belum ada penemuan atau jurnal kesehatan yang mengaitkan pergi ke bioskop dengan terkena COVID-19. Walau demikian, tidak ada bukti juga yang menjamin tak adanya risiko di sana,” ujar Dr. David seperti dikutip di Box Office Pro.

“Dengan protokol ini, kami mencoba memanfaatkan kemampuan para staf, pakar penyakit menular, ahli kebersihan, dan mereka yang terlibat dalam sistem HVAC (heating, ventilation, and air conditioning) untuk meningkatkan sirkulasi udara," lanjutnya.

Terdengar menjanjikan, bukan? Jangan senang dulu.

Menurut Naomi Hauser, MD, MPH, dari UC Davis Health, AS, yang punya spesialisasi penyakit menular mengatakan bahwa membuka masker seperti saat makan dan minum di dalam bioskop bisa menimbulkan risiko penularan.

"Kamu tidak tahu permukaan apa saja yang disentuh banyak orang atau seperti apa perjalanan pengunjung menuju ke bioskop. Ada terlalu banyak variabel," kata Naomi seperti dikutip di The Science Times.

Dia juga menambahkan bila dia berkontak dengan seseorang di bioskop, dia akan memilih untuk melakukan karantina mandiri selama 2 minggu.

Selain itu, ada pula kekhawatiran akan transmisi virus lewat udara (airborne) yang banyak menjadi perhatian para ahli.

Sebetulnya belum ada pengumuman resmi kapan bioskop dapat kembali beroperasi. Menurut berbagai pemberitaan, Gabungan Perusahan Bioskop Indonesia masih menunggu kepastian keputusan secara resmi lewat SK terkait kelanjutan PSBB Transisi yang akan dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta.

Dengan rencananya dibukanya kembali bioskop, pilihan kembali ke tangan kamu untuk mendatanginya atau tidak. Lebih amannya memang menonton film di rumah. Namun, untuk kamu yang tetap ingin pergi, coba pikir-pikir lagi, deh, apakah risikonya sepadan?

Baca Juga: CDC Buktikan Pakai Masker Ampuh Cegah Penularan COVID-19 di Salon

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya