Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19

Cek profil risiko imun dan jalankan pola hidup dari sekarang

Penyebaran virus Corona terus menjadi perbincangan utama di mana-mana. Penelitian demi penelitian dilakukan terus menerus untuk melihat bagaimana mutasi, dampak infeksi, gejala penyakit hingga kondisi seperti apakah yang memungkinkan seseorang terkena COVID-19.

Satu hal yang diketahui pasti bahwa mereka yang sistem imunnya lemah adalah mereka yang mudah terinfeksi. Ini mengarahkan peneliti menemukan sebuah koneksi baru dari virus ini: orang yang obesitas lebih mudah terinfeksi dan menginfeksi.

Data riset tersebut dilaporkan oleh artikel New York Post. Laporan itu menyebutkan sebagian besar warga New York yang masuk rumah sakit karena menjadi pasien COVID-19 dari 1 Maret hingga 2 April merupakan orang-orang yang sudah tua dan memiliki masalah kesehatan yang parah. Masalah kesehatan ini dideskripsikan untuk mereka pengidap diabetes, penyakit kardiovaskular hingga obesitas.

Sudah banyak jurnal kesehatan yang mendukung pernyataan kuat akan koneksi obesitas dan kemudahan terinfeksi COVID-19. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjutnya.

1. Obesitas terkenal mengganggu imun tubuh

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19businessinsider.sg

Obesitas dideskripsikan sebagai kondisi tubuh yang berlebihan berat badan dan tidak sesuai dengan body mass index (BMI) ideal seseorang. Dalam jurnal karya Catherine J Andersen, Kelsey E Murphy, dan Maria Luz Fernandez, disebutkan obesitas menyebabkan jaringan tubuh mendapatkan tekanan dan mengalami disfungsi. Itu menyebabkan para penderitanya rentan dengan penyakit mematikan.

2. Dalam masalah infeksi virus influenza, obesitas diketahui urun ambil bagian dalam kematian seseorang

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19the-sun.com

Terdapat sebuah studi yang menguji coba tikus obesitas dengan virus Influenza A. Jurnal yang dirilis pada 2012 dan masuk dalam The Journal of Infectious Diseases itu menyebutkan tikus-tikus berkelebihan berat badan yang terpapar virus tersebut memiliki tingkat mortalitas yang tinggi.

Hasil penelitian itu menemukan adanya kerusakan fungsi pada paru-paru akibat peradangan dan semua itu disebabkan karena adanya permasalahan sel. Untuk manusia sendiri, kondisi obesitas diketahui memperlambat proses penyembuhan yang berarti tubuh menjadi lebih susah melawan virus.

3. Replikasi virus yang cepat dan ganas akibat obesitas diperkirakan menjadi penyebab utama tingginya angka kematian

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19abc14news.com

Obesitas tak hanya mengganggu imun, tetapi juga mempercepat replika virus dalam tubuh. Jurnal yang muncul di American Society for Microbiology pada 2020 ini menyebutkan percepatan replika itu disebabkan adanya penurunan respons interferon untuk menangani infeksi virus. Itu berarti semisalkan saja mereka penderita obesitas mendapatkan infeksi virus corona, maka virus di dalam tubuhnya akan jauh lebih banyak daripada orang normal.

Baca Juga: 5 Olahraga Paling Cocok untuk Orang dengan Obesitas, Praktikkan Segera

4. Masalah-masalah ini membuat penderita obesitas lebih mudah menyebarkan virus kepada orang

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19nytimes.com

Lemahnya imun dan ketidakmampuan tubuh menekan replikasi virus menjadikan orang obesitas tak hanya rentan terinfeksi, tetapi juga lebih mudah menginfeksi orang-orang. Data penelitian lain lebih lanjut mengatakan sedikit banyak itu juga berhubungan dengan cara bernapas mereka yang obesitas.

Orang obesitas kesusahan untuk menghirup oksigen dan menggerakkan tubuh karena kondisi tubuhnya yang demikian. Oleh karena itu, paru-paru mereka bekerja lebih keras, menghirup dan mengembuskan lebih banyak udara guna memproduksi energi lebih.

Ini meninggikan risiko penyebaran virus Influenza. Lebih susah lagi karena disebutkan penanganan menggunakan antivirus tidaklah efektif mengingat tubuh mereka susah merespons vaksin yang diberikan.

5. Disarankan untuk melakukan pengecekan immune risk profile untuk penderita obesitas

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19charterclinic.com

Immune risk profile adalah metode mengetahui ketahanan imun seseorang, seberapa jauhkah imun tubuh rentan terhadap penyakit dan penyakit apa saja yang berpotensi menyerang tubuhnya. Penderita obesitas ada baiknya melakukan metode satu ini mengingat tidak ada cara instan untuk membuat imun tubuh mereka langsung kuat melawan virus.

Menurut Nur Agus Prasetyo atau biasa dipanggil Tyo, founder dari KetoFastosis Indonesia (KFI), adalah penting melakukan immune risk profile karena dengan data dari metode tersebut, ada kesadaran yang bisa terbangun di diri sendiri.

Untuk pengecekannya, immune risk profile bisa dilakukan di instansi-instansi kesehatan dengan melihat hasil lab darah. Ada pun yang diperhatikan adalah gula darah puasa dan HbA1c, neutrophil lymphocyte ratio, serta CD4/CD8 rasio.

6. Selain itu menjalankan hidup sehat yang alami akan sangat membantu

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19mdlinx.com

Lebih lanjut, Tyo menulis dan menyebutkan setidaknya cara termudah bagi penderita obesitas demi menghindari penularan COVID-19 adalah dengan mencoba hidup sehat. Caranya cukup menjalankan puasa, memilih makanan rendah karbohidrat, beraktivitas fisik, tidak stres dan tidur optimal. Lewat cara ini, kondisi tubuh yang tidak sehat bisa kembali fit sehingga kembali mengaktifkan sistem imun tubuh.

Kalau memang immune risk profile tidak bagus, mengubah gaya hidup dan pola makan bisa membantu atau melakukan diet keto. Efeknya adalah kamu bisa kembali memiliki immune risk profile yang rendah (bagus),” terang Tyo ketika dihubungi IDN Times untuk ditanyakan kejelasan efek diet keto saat ini untuk penderita obesitas di kala pandemik.

Setidaknya dengan melakukan diet tersebut, tubuh tidak hanya bisa kembali sehat, tetapi juga tetap terjaga untuk di kemudian hari.

7. Walaupun bukan penderita obesitas, kamu pun tetap perlu mengetahui situasi ini

Penderita Obesitas Mudah Tertular dan Menularkan COVID-19Pexels.com/Polina Tankilevitch

Walaupun kamu bukan penderita obesitas dan telah membaca artikel ini, ada baiknya kamu tidak paranoid terlebih dahulu kepada mereka yang mengalami kondisi tubuh tidak sehat tersebut. Mendapatkan data lebih lanjut akan membantumu memahami apa yang penderita obesitas sedang jalani dan menghindari diskriminasi.

Mengikuti PSBB, melakukan physical distancing, menggunakan masker tetap diperlukan. Langkah pencegahan tersebut sangat erat hubungannya dengan dosis infeksi. Semakin rendah dosis infeksi, maka semakin mudah imun tubuh merespons,” pesan Tyo kepada penderita obesitas sekaligus orang normal yang berada di sekitarnya.

Terlepas dari seseorang mendapat obesitas atau tidak, Tyo lebih menyarankan orang-orang untuk memperhatikan gula darahnya. Itu karena gula darah berhubungan erat dengan imun tubuh dan yang menentukanmu apakah akan tetap sehat atau tidak.

Manajemen gula darah di saat karantina dan perawatan menjadi kunci menang atau kalahnya kita dari wabah saat ini,” pesannya tersebut.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: Mual hingga Diare, WHO Ungkap 7 Gejala COVID-19 yang Tak Biasa

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya