16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai

Bisa menandakan gangguan dalam tubuh kita

Benjolan pada tubuh harus diwaspadai karena itu bisa menandakan gangguan dalam tubuh. Dalam kasus benjolan pada leher, walaupun umumnya tidak berbahaya, tetapi juga bisa merupakan kondisi serius.

Benjolan bisa merupakan jerawat, tetapi bisa juga tanda kondisi serius seperti infeksi dan pertumbuhan sel abnormal alias kanker. Untuk memastikan penyebab benjolan atau seberapa gawat benjolan di leher, perlu dilakukan pemeriksaan, seperti USG, sinar X, MRI, hingga CT scan.

Terkait gejala, yang bisa diamati adalah berapa lama benjolan itu sudah ada? Seberapa keraskah benjolan tersebut? Apakah benjolan itu mengganggu aktivitas sehari-hari? Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab benjolan di leher.

1. Reaksi alergi

Banyak zat yang dapat mengiritasi bagian belakang leher. Sampo, produk perawatan rambut, detergen, dan tabir surya dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Gesekan dari pakaian juga terkadang mengiritasi leher dan menimbulkan ruam.

Jika benjolannya kecil dan gatal atau terdapat bercak kering di leher, ini bisa menandakan kulit teriritasi atau reaksi alergi.

Reaksi alergi terjadi ketika tubuh memberikan kompensasi berlebihan untuk mempertahankan diri dari zat yang dianggap berbahaya. Pembengkakan kelenjar getah bening, yang menyebabkan gejala benjolan di leher, merupakan efek samping potensial dari reaksi alergi, dilansir Buoy Health.

2. Simpul otot

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi nyeri leher (freepik.com/wayhomestudio)

Otot leher yang tegang atau cedera bisa membentuk simpul, menurut laporan dalam jurnal PM&R Journal (2015). Jaringan otot yang rapat ini mungkin sekecil kacang polong atau sebesar bola bisbol. Dalam kebanyakan kasus, benjolan tersebut hanya teraba di bawah kulit dan tidak menyebabkan benjolan atau tonjolan yang terlihat di atas kulit.

Leher adalah tempat umum terjadinya nyeri dan ketegangan otot. Menghabiskan waktu berhari-hari berturut-turut dengan membungkuk di depan meja dan melihat komputer dapat mengiritasi otot-otot yang menghubungkan kepala ke leher di garis rambut. Simpul otot, yang disebut juga myofascial trigger point, merupakan tanda bahwa otot sedang tegang. Namun, hal tersebut tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius.

Benjolan kemungkinan besar merupakan simpul otot jika:

  • Berada di pita otot, bukan di atas tulang atau di kulit.
  • Mendorongnya menyebabkan nyeri otot atau ketegangan pada simpul atau area sekitarnya.

Pijat dapat membantu mengatasi simpul otot. Peregangan leher yang lembut, sering istirahat, dan postur tubuh yang baik juga bermanfaat dan dapat mencegah terbentuknya simpul otot.

3. Infeksi virus

Dilansir Healthline, beberapa virus yang bisa menyebabkan benjolan di leher di antaranya:

  • Virus flu.
  • Virus penyebab pilek.
  • HIV.
  • Herpes simpleks.
  • Mononukleosis infeksium.
  • Rubela.
  • Virus faringitis.

Baca Juga: 12 Jenis Benjolan Non Kanker pada Payudara, Perlukah Diobati?

4. Nodul tiroid

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi penyakit tiroid (frontiersin.org/Volume 14 - 2023)

Nodul adalah bentuk lain dari pertumbuhan abnormal, biasanya pada kelenjar tiroid. Tiroid terletak tepat di bawah jakun dan dapat menunjukkan benjolan akibat nodul atau kanker.

Nodul tiroid biasanya tidak berbahaya, tetapi mungkin merupakan tanda penyakit seperti kanker atau disfungsi autoimun. Gejalanya meliputi kelenjar tiroid yang membengkak atau menggumpal, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan atau leher, serta kesulitan menelan atau bernapas.

5. Branchial cleft cyst

Branchial cleft cyst atau kista celah brankial adalah jenis cacat lahir ketika benjolan muncul di salah satu atau kedua sisi leher anak atau di bawah tulang selangka. Ini terjadi selama perkembangan embrio, ketika jaringan di leher dan tulang selangka, atau celah brankial, tidak berkembang secara normal.

Dalam kebanyakan kasus, kista ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit dan, dalam kasus yang jarang terjadi, kanker.

Gejalanya meliputi lesung pipit, benjolan, atau tanda kulit di leher, bahu atas, atau sedikit di bawah tulang selangka anak. Gejala lainnya termasuk keluarnya cairan dari leher anak, dan pembengkakan atau nyeri tekan yang biasanya terjadi akibat infeksi saluran pernapasan atas.

6. Penyakit gondok

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi penyakit gondok (freepik.com/stefamerpik)

Penyebab umum lainnya dari benjolan di leher adalah pembesaran kelenjar tiroid, yang juga dikenal sebagai penyakit gondok (goiter).

Gondok muncul di bagian depan leher, biasanya di satu sisi, dan akan bergerak ke atas dan ke bawah saat kamu menelan. Biasanya gejala ini merupakan tanda adanya masalah tiroid, tetapi bisa juga muncul jika fungsi tiroid kamu normal.

7. Radang amandel (tonsilitis)

Radang amandel adalah infeksi virus atau bakteri pada kelenjar getah bening amandel. Menurut National Health Service, radang amandel bisa terasa seperti pilek atau flu yang parah. Amandel di bagian belakang tenggorokan akan berwarna merah dan bengkak.

Terkadang, gejalanya bisa lebih parah dan meliputi kelenjar bengkak dan nyeri di leher (terasa seperti ada benjolan di sisi leher), bintik berisi nanah atau bercak putih pada amandel, serta bau mulut.

8. Limfoma Hodgkin

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi pemeriksaan kelenjar getah bening (freepik.com/freepik)

Limfoma Hodgkin, juga disebut penyakit Hodgkin, adalah jenis kanker yang berkembang di sistem getah bening. Ini adalah salah satu jenis limfoma utama.

Gejala limfoma Hodgkin yang paling umum adalah pembengkakan di leher, ketiak, atau selangkangan. Pembengkakan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, meskipun beberapa orang merasakan nyeri.

Pembengkakan ini disebabkan oleh kelebihan limfosit (sel darah putih) yang terkumpul di kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah benjolan jaringan seukuran kacang polong yang ditemukan di seluruh tubuh, mengandung sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Namun, kecil kemungkinan kamu terkena limfoma Hodgkin jika mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, karena kelenjar ini sering kali membengkak sebagai respons terhadap infeksi.

Baca Juga: Menemukan Benjolan di Payudara? Lakukan Ini

9. Kanker kepala dan leher

Kanker adalah penyebab benjolan di leher yang kurang umum. Tumor ganas ini, meskipun jarang, termasuk dalam kategori kanker kepala dan leher.

Menurut National Cancer Institute, kanker yang melibatkan leher antara lain:

  • Kanker hipofaring: Suatu jenis kanker tenggorokan.
  • Kanker laring: Kanker kotak suara.
  • Kanker leher metastatik dengan primer tersembunyi: Kanker yang telah menyebar dari tumor primer ke kelenjar getah bening di leher.
  • Kanker kelenjar ludah: Kanker kelenjar ludah yang memanjang dari rahang hingga pipi.

Tumor ini cenderung keras, tidak teratur, berakar, dan tidak menimbulkan rasa sakit, dilansir American Cancer Society. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah perubahan suara, nyeri saat menelan, dan batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, atau sakit telinga.

10. Lipoma

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi lipoma subkutan superfisial (commons.wikimedia.org/Jmarchn)

Lipoma adalah benjolan jinak berisi lemak. Lipoma yang ditemukan di leher umumnya berkembang di bagian berlemak di bagian belakang leher. Penyakit ini lebih jarang berkembang pada otot leher (lipoma intramuskular) atau kelenjar parotis yang terletak di depan telinga (lipoma intraglandular). Lipoma juga sering ditemukan di punggung, perut, dan terkadang di lengan dan kaki bagian atas.

Lipoma tidak bersifat kanker. Gejalanya berupa benjolan lembut dan mudah digerakkan di bawah kulit, berukuran sekitar dua inci. Lipoma tidak menimbulkan rasa sakit kecuali pertumbuhannya mengiritasi saraf di sekitarnya. Orang dengan riwayat lipoma dalam keluarga lebih mungkin untuk mengembangkannya juga.

11. Bisul

Bisul adalah benjolan yang menyakitkan dan berisi nanah di bawah kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada folikel rambut. Bentuknya bisa dalam, keras, dan cukup besar.

Kebanyakan bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, bakteri umum yang ditemukan di kulit dan di dalam hidung. Bisul timbul di bagian kulit yang rusak akibat cedera ringan.

Bisul di leher sering terjadi pada orang dengan janggut kasar dan rambut tumbuh ke dalam. Mencukur dapat merusak kulit dan memudahkan masuknya S. Aureus ke dalam folikel rambut yang pecah.

Dokter dapat mengeringkan bisul. Antibiotik oral atau topikal mungkin diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasarinya. Terkadang bisul harus dikeluarkan oleh ahli bedah menggunakan prosedur yang disebut insisi dan drainase.

12. Sarkoidosis

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi sarkoidosis di kulit (stamfordskin.com)

Sarkoidosis berarti pertumbuhan granuloma kecil, yang merupakan kumpulan sel inflamasi. Ini paling sering terjadi di paru-paru, kulit, dan mata.

Kondisi ini dianggap sebagai respons autoimun, artinya tubuh melawan dirinya sendiri karena alasan yang tidak diketahui.

Sarkoidosis dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini paling sering terjadi pada perempuan keturunan Afrika berusia 20 hingga 40 tahun.

Gejalanya meliputi kelelahan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Sering kali timbul batuk kering, sesak napas, mengi, dan nyeri dada. Kulit mungkin menunjukkan luka atau benjolan yang tidak biasa. Mata mungkin memerah dan nyeri, dengan penglihatan kabur.

Sarkoidosis dapat menyebabkan kerusakan organ jika tidak ditangani.

13. Pembesaran kelenjar getah bening di leher

Pembesaran kelenjar getah bening terjadi ketika kelenjar getah bening menjadi lebih besar karena terisi oleh sel-sel inflamasi. Hal ini sering kali disebabkan oleh infeksi, tetaip bisa juga terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Gejala utamanya adalah benjolan di leher dan benjolan tersebut bisa digerakkan.

Diskusikan dengan dokter apakah kelenjar getah bening kamu perlu diperiksa atau tidak. Kelenjar getah bening yang membesar biasanya akan mengecil dengan sendirinya. Untuk mempercepat prosesnya, coba kompres hangat dan basah pada area yang terdampak.

14. Karsinoma sel basal

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi karsinoma sel basal atau basal cell carsinoma (europeanpharmaceuticalreview.com)

Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum. Ini dapat berkembang hampir di mana saja di tubuh. Tampilannya berupa bintik atau benjolan tidak normal pada kulit. Benjolan ini sering kali berwarna merah muda, merah, atau sewarna kulit dan terkadang memiliki permukaan mengkilat.

Faktor risiko utama karsinoma sel basal adalah paparan radiasi ultraviolet (UV) dalam waktu lama. Paparan sinar matahari dan tanning bed keduanya merupakan sumber radiasi UV. Orang dengan riwayat sunburn, riwayat kanker kulit, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini.

Kebanyakan kasus karsinoma sel basal dapat dengan mudah diobati karena pertumbuhannya lambat. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa menyebar ke dalam tubuh.

15. Gondongan

Gondongan dikaitkan dengan benjolan antara telinga dan dagu yang terjadi akibat peradangan pada kelenjar parotis. Kelenjar ini menghasilkan air liur, tetapi bisa bengkak karena infeksi virus Paramyxoviridae.

Selain benjolan di bagian samping leher, banyak orang juga mengalami demam dan nyeri di area yang terdampak, dilansir Tua Saúde.

16. Kista sebaceous

16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadaiilustrasi nyeri leher (pexels.com/Kindel Media)

Kemungkinan penyebab lain benjolan di leher adalah kista sebaceous. Kista ini terbentuk di bawah kulit karena penumpukan sebum. Ini adalah zat berminyak yang diproduksi oleh kulit untuk melindungi dan melumasi folikel rambut.

Kista sebaceous berukuran kecil, lunak dan biasanya tidak nyeri. Namun, jika meradang dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, dan panas di area yang terdampak.

Benjolan di leher kemungkinan besar tidak serius. Penyebab paling umum dari benjolan di leher adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini biasanya terjadi ketika tubuh sedang melawan infeksi, seperti flu, mononukleosis, atau radang tenggorokan. Saat infeksinya hilang, kelenjar getah bening yang bengkak akan kembali ke ukuran normalnya.

Benjolan atau bintil di leher juga bisa disebabkan oleh kista, bisul, lipoma, dan penyakit gondok. Ini tidak bersifat kanker, tetapi mungkin perlu dilakukan pembedahan atau pengangkatan oleh penyedia layanan kesehatan.

Meski jarang terjadi, benjolan di leher juga bisa menjadi tanda kanker. Jika benjolan membesar atau tak kunjung hilang, beri tahu dokter. Dokter dapat mengetahui apa benjolan itu dan merekomendasikan pengobatan terbaik.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Berbahaya

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya