5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!

Prosedur pembuatan lubang di perut bagian bawah

Kolostomi adalah suatu prosedur medis yang dilakukan untuk mengalihkan pembuangan tinja atau dekompresi usus besar yang terhambat dengan membuatkan lubang di perut bagian bawah. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi beberapa kondisi medis yang erat kaitannya dengan usus besar atau megakolon.

Menurut riset, kolostomi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pengurangan angka kematian akibat trauma perut. Guna memahaminya lebih lanjut, berikut ini lima fakta menarik seputar prosedur kolostomi untuk menambah wawasanmu!

1. Prosedur kolostomi kebanyakan dilakukan pada pria

5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!ilustrasi prosedur transplantasi organ (unsplash.com/Piron Guillaume)

Menurut laporan berjudul "Types and Indications of Colostomy and Determinants of Outcomes of Patients After Surgery" dalam Ethiopian Journal of Health Sciences tahun 2016, selama dua tahun terakhir prosedur kolostomi kebanyakan dilakukan terhadap pria.

Lewat penelitian yang dilakukan selama dua tahun tersebut, tercatat ada 219 kasus kolostomi dan sebanyak 151 dilakukan terhadap laki-laki atau sekitar 68,9 persen. Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan bahwa rata-rata prosedur kolostomi dilakukan pada rentang usia 15 sampai 85 tahun. Meski begitu, jumlah perempuan yang mendapatkan penanganan darurat melalui prosedur kolostomi dikatakan cukup banyak.

2. Masalah seksual menjadi salah satu dampak setelah dilakukannya prosedur kolostomi 

5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!ilustrasi pasangan (unsplash.com/Oziel Gómez)

Meskipun kolostomi dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan usus besar, tetapi prosedur ini memiliki dampak terhadap kondisi seksual penderita. Ini disebutkan lewat sebuah laporan dalam Journal of Coloproctology tahun 2017. 

Laporan tersebut menyebutkan bahwa prosedur kolostomi memiliki beberapa implikasi bagi kondisi kesehatan fisik dan psikis pasien. Menurut riset, kolostomi sering kali berimplikasi pada masalah seksual, depresi, sembelit, gas di usus, ketidakpuasan dengan penampilan fisik, kesulitan saat bepergian, kelelahan, dan kekhawatiran dengan ostomi.

Terkait masalah seksual, dampak yang timbul setelah kolostomi ialah kehilangan libido, perubahan citra diri, dan kekhawatiran akan bocornya kotoran maupun gas saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Persalinan Caesar: Penyebab, Prosedur, Manfaat, dan Komplikasi

3. Ada dua jenis kolostomi yang dibagi berdasarkan jangka waktunya 

5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!ilustrasi masalah pencernaan (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut studi dalam Ethiopian Journal of Health Sciences, prosedur kolostomi terbagi menjadi dua jenis, yakni kolostomi sementara dan kolostomi permanen.

Kolostomi yang sifatnya sementara biasanya dilakukan pada pasien dengan perkembangan dan pemulihan usus yang baik selama 3 bulan sampai dengan 6 bulan. Sementara itu, prosedur kolostomi permanen dilakukan pada pasien dengan kondisi sfingter rusak yang tidak memungkinkan untuk diperbaiki, reseksi abdominoperineal, dan kanker yang tidak dapat direseksi.

Walaupun sifatnya permanen, tetapi tidak perlu khawatir karena sekarang banyak kantong stoma yang nyaman dan bisa diperoleh dengan harga terjangkau.

4. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang harus menjalani prosedur kolostomi

5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!ilustrasi pasien sedang masa pemulihan pascaoperasi transplantasi organ (unsplash.com/Stephen Andrews)

Terdapat banyak faktor yang mengharuskan seseorang harus menjalani prosedur kolostomi baik sementara maupun permanen.

Merujuk pada laporan berjudul "Colostomy Care A Guide for Home Care Clinicians" dalam jurnal Home Healthcare tahun 2019, kolostomi bisa diterapkan untuk pasien kanker usus besar, radang usus kronis, penyakit divertikular, kerusakan iradiasi, dan trauma. Selain itu, kolostomi juga biasa dilakukan untuk bayi yang terlahir dengan kondisi hisprung.

Berbagai faktor tersebut bisa diatasi dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari segala macam makanan yang tidak baik bagi usus kita.

5. Orang dengan riwayat kolostomi memiliki skor quality of life yang rendah

5 Fakta Menarik di Balik Prosedur Kolostomi, Jarang Ada yang Tahu!ilustrasi depresi (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Hidup dengan kantong stoma dan penyakit kronis memiliki dampak yang besar bagi kualitas hidup seseorang. Hal ini tentu akan berdampak pada kondisi sosial, seksual, psikis, dan tentunya pada kondisi kesehatan pasca kolostomi.

Sejalan dengan ini, laporan berjudul “Quality of Life and Characteristics of Colostomy Patients” dalam Jurnal Ners tahun 2017 mengungkapkan bahwa pengobatan kanker kolorektal dan kolostomi memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup pasiennya.

Mayoritas dari subjek penelitian mengungkapkan bahwa kualitas hidup dari orang-orang dengan riwayat kolostomi berada pada skor sedang hingga sangat rendah.

Nah, sampai di sini kamu sudah tahu sekilas fakta di balik kolostomi, prosedur medis yang dilakukan terhadap orang-orang dengan gangguan pada usus besar. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Transplantasi Organ bagi Manusia

Ahmad Rifai Yusuf Photo Verified Writer Ahmad Rifai Yusuf

Tajam menganalisa, senyap menulis, dan bergerak menyebar.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya