5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahui

Berpotensi menimbulkan banyak penyakit

Sebuah istilah yang mungkin masih terdengar asing, tetapi penting untuk diketahui. Ya, istilah ini bernama stres oksidatif. Stres oksidatif sendiri merupakan keadaan tubuh yang berpotensi menimbulkan banyak penyakit.

Tentu kita semua ingin menghindari kondisi tersebut. Lantas bagaimanakah stres oksidatif merusak tubuh? Bisakah stres oksidatif dicegah? Simak fakta-fakta lengkapnya berikut ini.

1. Definisi stres oksidatif

5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi stres oksidatif (scientificanimations.com)

Menurut sebuah laporan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2017, stres oksidatif adalah fenomena ketidakseimbangan antara produksi dan akumulasi spesies reaktif oksigen (ROS) dalam sel atau jaringan, serta kemampuan sistem biologis untuk mendetoksifikasi produk reaktif ini.

Dilansir Healthline, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul yang mengandung oksigen dengan jumlah elektron yang tidak merata. Jumlah yang tidak merata tersebut memungkinkan mereka bereaksi dengan mudah dengan molekul lain.

Radikal bebas dapat menyebabkan reaksi kimia berantai besar dalam tubuh karena sangat mudah bereaksi dengan molekul lain. Reaksi ini disebut oksidasi. Mereka bisa bermanfaat atau merugikan.

Antioksidan adalah molekul yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas tanpa membuatnya tidak stabil. Ini menyebabkan radikal bebas menjadi stabil dan menjadi kurang reaktif.

2. Keterkaitan dengan radikal bebas

5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi radikal bebas (lookfeelbettertoday.com)

Dilansir Medical News Today radikal bebas, termasuk spesies oksigen reaktif, adalah molekul dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Contoh radikal bebas meliputi:

  • Superoksida
  • Radikal hidroksil
  • Radikal oksida nitrat

Sel mengandung struktur kecil yang disebut mitokondria, yang bekerja menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Mitokondria menggabungkan oksigen dan glukosa untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan ATP.

Radikal bebas muncul sebagai produk sampingan dari proses metabolisme ini. Keadaan tubuh yang memproduksi radikal bebas berlebih inilah yang menyebabkan stres oksidatif.

2. Beberapa penyebab stres oksidatif

5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi rokok (pixabay.com/realworkhard)

Setiap orang menghasilkan beberapa radikal bebas secara alami di dalam tubuh. Namun, ada beberapa sumber yang bisa meningkatkan produksi radikal bebas pada tubuh, antara lain:

  • Ozon (O₃)
  • Pestisida dan pembersih tertentu
  • Asap rokok
  • Radiasi
  • Polusi

Selain itu, mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan alkohol juga dapat meningkatkan produksi radikal bebas pada tubuh.

Baca Juga: Yuk Konsumsi Jamu Kunyit Asam, Minuman Tradisional Tinggi Antioksidan

4. Efek stres oksidatif pada tubuh

5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahuipixabay.com/TesaPhotography

Ketika ada lebih banyak radikal bebas yang tak dapat dijaga keseimbangannya oleh antioksidan, radikal bebas dapat mulai merusak beberapa jaringan seperti DNA, lipid, dan protein dalam tubuh.

Ketiga jaringan tersebut merupakan bagian besar dari tubuh manusia, sehingga kerusakan akibat radikal bebas bisa menyebabkan sejumlah besar penyakit dan dampak negatif, antara lain:

  • Diabetes
  • Pengerasan pembuluh darah
  • Kondisi peradangan
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Penyakit neurodegeneratif (penyakit Parkinson dan Alzheimer)
  • Kanker
  • Penuaan dini

5. Makanan pencegah stres oksidatif

5 Fakta seputar Stres Oksidatif yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi blueberry (pexels.com/Brigitte Tohm)

Tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari paparan radikal bebas dan stres oksidatif. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan efek stres oksidatif pada tubuh.

Hal utama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kadar antioksidan. Dilansir Everyday Health, ada beberapa makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan tubuh, di antaranya:

  • Blueberry
  • Brokoli
  • Kacang kenari
  • Bayam
  • Kentang
  • Teh hijau
  • Stroberi
  • Kacang polong

Itulah beberapa fakta seputar stres oksidatif. Dapat disimpulkan bahwa menjaga pola hidup terutama dari segi gaya hidup dan pola makan sangat penting dalam pencegahan kondisi stres oksidatif pada tubuh. 

Baca Juga: Kaya Antioksidan, 15 Jenis Makanan Sehat demi Hindari Risiko Kanker

bocah bandung99 Photo Verified Writer bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya