Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19

Pentingnya edukasi KIPI vaksinasi COVID-19!

Vaksinasi COVID-19 amat penting untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2. Dari dua dosis (primer) ke tiga dosis (booster), para penerima vaksin COVID-19 umumnya melaporkan gejala-gejala seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, hingga demam ringan.

Akan tetapi, benarkah efek tersebut benar-benar dari vaksin COVID-19? Salah satu penelitian gabungan Amerika Serikat (AS) dan Jerman tidak setuju. Menurut mereka, ada fenomena nocebo yang mendasarinya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Bertambah 70 Ribu

1. Apa itu nocebo

Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Verywell Mindnocebo adalah kondisi saat ekspektasi negatif seseorang terhadap perawatan medis justru menjadi kenyataan. Sebagai contoh, jika seseorang berpikir satu terapi akan menyebabkan efek samping berat, maka terjadilah hal tersebut meskipun terapi tersebut sebenarnya tidak menyebabkan reaksi.

Mungkin kamu sudah mendengar efek plasebo. Apa bedanya? Plasebo adalah prosedur medis yang terlihat seperti terapi sungguhan, padahal bukan. Bedanya dengan nocebo, efek plasebo terjadi saat kamu merasa lebih baik atau merasakan efek samping positif dari plasebo (padahal obat tersebut tak memberi efek).

2. Terjadi pada sebagian besar kasus vaksin COVID-19?

Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dimuat dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) pada 14 Januari 2022, para peneliti AS dan Jerman mencari tahu frekuensi efek samping pada penerima vaksin COVID-19 plasebo.

Penelitian yang dipimpin oleh Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) di Boston, AS, ini mengumpulkan 12 laporan uji klinis. Para partisipan dalam studi tersebut terbagi menjadi dua kelompok:

  • Sebanyak 22.578 partisipan menerima vaksin plasebo.
  • Sebanyak 22.802 partisipan menerima vaksin aktif.
Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19ilustrasi kelelahan (pexels.com/Ron Lach)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa 35,2 persen dan 16,2 persen penerima vaksin plasebo melaporkan masing-masing efek samping sistemik dan lokal setelah dosis pertama. Angka tersebut cukup dekat dengan penerima vaksin aktif yang 46,3 persen dan 66,7 persen melaporkan efek samping sistemik dan lokal setelah dosis pertama.

Anehnya, setelah dosis kedua, proporsi efek samping pada kelompok plasebo menurun cukup signifikan, yaitu 31,8 persen melaporkan efek samping sistemik dan 11,8 persen melaporkan efek samping lokal.

Namun, efek samping pada penerima vaksin aktif setelah dosis kedua justru meningkat. Sebanyak 61,4 persen penerima vaksin aktif melaporkan efek samping sistemik dan 62,8 persen melaporkan efek samping lokal.

Baca Juga: Tidak Mengalami Efek Samping, Tanda Vaksin COVID-19 Tak Efektif?

3. Hasil: terjadi pada 76 persen kasus vaksin plasebo COVID-19

Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19ilustrasi sakit kepala (unsplash.com/Usman Yousaf)

Menghitung rasio efek samping vaksin plasebo dan vaksin aktif, para peneliti menemukan bahwa 76 persen atau dua pertiga efek samping sistemik adalah nocebo, sementara 51,8 persen efek samping lokal ternyata adalah plasebo.

Selain itu, para peneliti juga menjabarkan beberapa efek samping yang paling sering dari vaksinasi dosis kesatu dan kedua, yaitu:

  • Sakit kepala: 19,3 persen/dosis pertama; 16,2 persen/dosis kedua.
  • Kelelahan: 16.7 persen/dosis pertama; 14.9 persen/dosis kedua.

4. Faktor yang memicu efek nocebo

Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Dilansir Painscale, ternyata nocebo bisa dipicu oleh berbagai faktor pendukung utama. Apa saja?

  • Ekspektasi yang terjadi dengan sendirinya: Keyakinan akan efek samping negatif bisa memicu efek-efek tersebut. Namun, tenaga kesehatan harus tetap mengemukakan risiko dan efek samping pascaterapi agar individu bisa memutuskan.

  • Gaya komunikasi: Jika edukasi ditekankan pada informasi negatif yang tidak seimbang dengan informasi positif, maka efek nocebo akan terjadi. Dengan  kata lain, jika ditakut-takuti, maka ketakutan tersebut kemungkinan besar jadi kenyataan.

  • Desas-desus: Mendengar atau membaca kabar efek samping negatif pascaterapi meningkatkan probabilitas kejadian nocebo.

  • Pengalaman: Jika pernah mengalami gagal terapi atau efek samping negatif, maka risiko nocebo lebih besar di masa depan.

  • Kepribadian: Beberapa kepribadian tertentu lebih mungkin mengalami nocebo, seperti pesimistis, tak ingin terluka, atau melebih-lebihkan rasa sakit.

Selain itu, menambahkan dari Healthline, ada empat faktor yang memainkan peran dalam menentukan nocebo, yaitu:

  • Bagaimana penyedia layanan kesehatan mengedukasi potensi efek samping dan hasil satu terapi atau pengobatan.
  • Kepercayaan terhadap penyedia layanan kesehatan.
  • Pengalaman terdahulu terhadap terapi tersebut.
  • Biaya terapi atau pengobatan.

5. Bisa jadi trik untuk menaklukkan ketakutan terhadap vaksin COVID-19

Efek Nocebo, Sugesti Efek Samping Vaksin COVID-19ilustrasi sesudah vaksin (unsplash.com/CDC)

Untuk sementara ini, efek nocebo masih diteliti dalam dunia medis dan psikologi. Walaupun nocebo sering kali dianggap buruk, sebenarnya, efek ini bisa menjadi jembatan komunikasi yang lebih baik antara penyedia layanan kesehatan dan konsumen.

Sebagai contoh, sebelum memberikan vaksin, daripada mengatakan "Akan sakit sedikit", tenaga kesehatan bisa mengatakan "Kebanyakan orang tidak merasakan apa-apa, kok".

Selain itu, nocebo juga membuka wawasan terhadap koneksi tubuh dan jiwa serta bagaimana pola pikir bisa memengaruhi kesehatan fisik.

Sebagai kesimpulan, para peneliti BIDMC mengatakan bahwa "pengobatan berbicara soal kepercayaan" dan jika edukasi tentang potensi respons nocebo bisa menanggulangi kekhawatiran terhadap vaksin COVID-19, maka bisa menjadi solusi untuk memecahkan keraguan vaksinasi COVID-19.

Baca Juga: Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasi

Topik:

  • Nurulia
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya