Studi: Bir Tingkatkan Keberagaman Mikrobioma Usus Laki-laki

Namun, sebelum minum bir pahami dulu takarannya!

Bukan rahasia kalau minuman beralkohol dikenal membawa pengaruh buruk untuk tubuh. Berbagai riset pun menyebut kalau berapa pun takarannya, minuman yang dijuluki "minuman setan" ini berisiko buat kesehatan.

Apakah sepenuhnya benar? Ternyata, belum tentu. Faktanya, riset baru terhadap bir menemukan bahwa konsumsi ala kadarnya justru baik untuk keberagaman mikrobioma usus, yang kemudian juga baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mari simak fakta selengkapnya berikut ini!

1. Libatkan puluhan partisipan

Studi: Bir Tingkatkan Keberagaman Mikrobioma Usus Laki-lakiilustrasi bir (unsplash.com/Gerrie van der Walt)

Mikrobioma usus diduga berperan penting dalam memicu efek kesehatan. Dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada pertengahan Juni 2022, pengaruh bir terhadap mikrobioma usus diuji oleh para peneliti Portugal.

Penelitian bertajuk "Impact of Beer and Nonalcoholic Beer Consumption on the Gut Microbiota" ini melibatkan 22 laki-laki sehat. Mereka ditugaskan untuk mengonsumsi 330 mililiter (ml) bir yang terbagi menjadi yang tidak mengandung dan beralkohol dengan kadar 5,2 persen.

2. Hasil: Bir tidak sejahat yang dikira

Para peneliti memantau 22 partisipan selama empat minggu. Untuk penelitian ini, sampel darah dan tinja dikumpulkan sebelum dan sesudah periode tersebut untuk dibandingkan, serta mikrobioma diteliti menggunakan proses sekuens 16S ribosomal ribonucleic acid (rRNA).

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsumsi baik bir beralkohol dan tak beralkohol sama-sama meningkatkan keberagaman mikrobioma dalam usus. Berguna bagi kesehatan secara keseluruhan, hasil ini terlihat dari peningkatan aktivitas alkaline phosphatase (ALP), penanda fungsi dinding usus.

"Meminum bir beralkohol atau tidak beralkohol setiap hari selama 4 minggu tidak menaikkan berat badan dan massa lemak tubuh, serta tak mengubah biomarker serum kardiometabolisme secara signifikan," tulis para peneliti.

Baca Juga: Bolehkah Minum Alkohol Sebelum atau Sesudah Vaksinasi COVID-19?

3. Mengonfirmasi penelitian sebelumnya

Studi: Bir Tingkatkan Keberagaman Mikrobioma Usus Laki-lakiilustrasi usus manusia (pixabay.com/JimCoote)

Temuan studi ini sekaligus menjadi bukti dari studi yang diadakan di Amerika Serikat (AS) pada 2015 silam. Dimuat dalam Journal of Surgical Research, kurangnya aktivitas ALP bisa meningkatkan risiko penyakit akibat perubahan mikrobioma, inflamasi dan permeabilitas usus yang memicu inflamasi sistemik, hingga sepsis.

Keberagaman mikrobioma usus bisa menjamin kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama bila keberagamannya seimbang. Akan tetapi, Medical News Today melansir, tidak jarang keberagaman mikrobioma usus justru kekurangan fungsi penting yang bermanfaat tersebut.

4. Kekurangan penelitian tersebut

Sementara hasil penelitian ini adalah kabar baik untuk para pencinta bir, ada beberapa hal yang perlu diingat. Pertama, studi ini melibatkan sedikit partisipan yang sehat, sehingga hasil penelitian bisa berbeda dalam kelompok dengan kondisi lainnya. Selain itu, pengetahuan mengenai mikrobioma masih amat minim dan perlu penelitian lebih mendalam. 

Bagaimana tugas dan sifat masing-masing mikrobioma? Hal ini masih belum diketahui secara pasti. Keberagaman mikrobioma usus memanglah pertanda baik untuk tubuh. Namun, bagaimana hal ini bisa memengaruhi kondisi dan risiko penyakit? Jawabannya masih menunggu penelitian yang lebih konkret.

5. Bukan berarti boleh minum bir sesuka hati

Studi: Bir Tingkatkan Keberagaman Mikrobioma Usus Laki-lakiilustrasi mikrobioma usus (msk.org.au)

Sebelum kamu buru-buru minum bir, tetap saja minuman beralkohol dapat memberikan berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) memperingatkan bahwa batas aman konsumsi alkohol adalah maksimal dua gelas/hari untuk laki-laki dan satu gelas/hari untuk perempuan.

Penelitian ini menemukan bahwa bir tanpa alkohol juga sama manfaatnya, kan? Jika memang sedang pengin minum, maka pilihlah bir tanpa alkohol. Selain bir, makanan lain yang juga berguna untuk mikrobioma usus adalah:

  • Kimci.
  • Yoghurt.
  • Tempe.
  • Pisang.
  • Apel.
  • Brokoli.

Peringatan, terlalu banyak makanan prebiotik juga bisa membuat tubuh tidak nyaman dengan produksi gas berlebih. Oleh karena itu, konsumsi minuman dan makanan tersebut sesuai batasan.

Baca Juga: 7 Sumber Protein Nabati Terbaik untuk Mikrobioma Tubuh

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya