Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkungan

Masih menjadi masalah besar di Tanah Air

Banyak hal yang memengaruhi kualitas udara. Selain emisi kendaraan, aktivitas pabrik, dan rumah tangga, salah satu faktor yang dapat mencemari udara adalah akibat pembakaran sampah di ruang terbuka atau open burning waste

Ibu kota pun tidak terlepas dari masalah tersebut. Menurut sebuah survei oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2019, asap dari pembakaran sampah menyumbang 9-11 persen dari polusi udara di DKI Jakarta. Bahkan, sering kali tindakan ini juga dilakukan di daerah padat penduduk.

Dampak dari pembakaran sampah terhadap lingkungan dan kesehatan dibahas dari tahun ke tahun. Untuk mengingatkanmu akan bahayanya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Selain tidak layak hirup, gumpalan asap pembakaran sampah yang pekat dapat memproduksi asbut (campuran asap dan kabut) yang mengganggu pandangan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi pekatnya asap polusi (firstpost.com)

2. Senyawa-senyawa merugikan pada sampah yang dibakar tersebar di udara. Selain pemanasan global, jika terhirup dalam jangka panjang, senyawa-senyawa ini dapat membahayakan kesehatan

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi membakar sampah (climatecentral.org)

Yang termasuk emisi kriteria polutan adalah:

  • Partikulat (PM2.5 atau PM10).
  • Karbon monoksida (CO).
  • Sulfur oksida (SO2).
  • Nitrogen oksida (NOx).
  • Senyawa organik volatil (VOC).

Selain emisi kriteria polutan, beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok polutan udara berbahaya (HAP) "non-kriteria" meliputi:

  • Hidrokarbon aromatik polinuklir (PAH).
  • Benzopiren (BAP).
  • Dioksin.
  • Furan.
  • Hidrogen klorida.
  • Benzena.
  • Bifenil poliklorinasi (PCB).
  • Arsenik.
  • Kadmium.
  • Nikel.
  • Seng.
  • Merkuri.
  • Kromium.
  • Vanadium.

3. Membakar sampah dapat menyebarkan senyawa merkuri di udara, air, dan tanah. Selain dapat membunuh tanaman dan meracuni air minum, merkuri juga membunuh biota laut yang berbahaya jika sampai ke meja makan kita!

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi pembakaran sampah (clf.org)

4. Bakar sampah termasuk kegiatan yang berbahaya. Bila api terlalu besar dan tidak terkendali, salah satu bahaya yang mengintai adalah kebakaran yang bisa merenggut nyawa dan menyebabkan kerugian

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi api besar saat membakar sampah (greenqueen.com.hk)

5. Selain berbau tidak sedap, asbut pembakaran sampah dapat tersebar hingga jarak jauh. Selain mengotori benda-benda di dalam dan di luar rumah, konsentrasi asbut juga bisa membuat cat bangunan mengelupas dan besi mengalami korosi

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi pembakaran sampah (climatecentral.org)

Singkatnya, pembakaran sampah menyebabkan kualitas udara menurun drastis hingga tidak layak hirup. Selain itu, pembakaran sampah juga adalah salah satu faktor utama penyebab pemanasan global.

Lalu, pembakaran sampah juga menyebarkan senyawa-senyawa yang berbahaya untuk kesehatan dalam jangka pendek maupun panjang. Apa saja bahaya kesehatan tersebut? Cek di bawah ini!

6. Asbut dari pembakaran sampah dapat menyebabkan iritasi pada mata dan hidung. Karena mata dan hidung berhadapan langsung dengan asap, iritasinya akan langsung terasa

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganiritasi hidung dan mata (unsplash.com/Brittany Colette)

7. Berbagai senyawa dari sampah tersebar lewat asap dan sampai di tanaman dan air. Dimakan oleh hewan ternak atau tidak sengaja terminum, senyawa-senyawa tersebut dapat masuk ke tubuh dan menumpuk hingga menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Baca Juga: Hati-hati, Ini 10 Risiko Kesehatan akibat Paparan Polusi Udara

8. Kondisi orang-orang yang memiliki riwayat gangguan pernapasan bisa memburuk akibat paparan asap dari pembakaran sampah

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi penggunaan inhaler saat asma kambuh (freepik.com/freepik)

Jika kamu atau tetanggamu sering bakar sampah, di pekarangan rumah misalnya, orang-orang dengan riwayat kondisi berikut ini bisa paling terdampak:

  • Penyakit jantung.
  • Asma.
  • Emfisema.
  • Sinusitis.
  • Infeksi paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Pneumonia.
  • Bronkiolitis.
  • Alergi.

9. Senyawa-senyawa berbahaya seperti BAP dan PAH yang ikut terbakar dengan sampah bersifat karsinogenik, atau menyebabkan kanker! Salah satu kanker yang umum terjadi adalah kanker paru-paru

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi hasil rontgen paru-paru (pexels.com/Anna Shvets)

10. Timbal dalam asap bakar sampah bisa terserap ke dalam tanah atau terbawa angin. Senyawa timbal dapat menempel di sayur-mayur atau termakan oleh hewan ternak, lalu kita konsumsi! Paparan timbal dalam jangka panjang diketahui berbahaya untuk kesehatan kardiovaskular dan ginjal

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi kesehatan jantung (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

11. Penelitian tahun 2019 oleh Kementerian Kesehatan RI menemukan bahwa aktivitas bakar sampah dapat memperbesar risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi ISPA pada anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Praktik bakar sampah masih dilakukan secara luas

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi pemukiman yang dekat dengan situs pembakaran sampah (circularonline.co.uk)

Menurut CEO dan Pendiri Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano yang akrab disapa Sano, kata "tanggung jawab" masih jauh dari pengelolaan sampah di Indonesia. Menurut data pemerintah, sekitar 8-10 persen masyarakat Indonesia masih melakukan praktik bakar sampah. Dengan tingginya kasus ISPA, artinya kondisi udara di Indonesia cukup memprihatinkan.

Sano mengatakan bahwa bakar sampah masih sulit dikontrol dan diatur. Selain titik pembakaran sampah yang tersebar luas, urbanisasi, pertumbuhan laju penduduk dan konsumsi, serta peningkatan status sosial serta daya beli masyarakat membuat sampah menumpuk dan beragam.

"Kalau cakupan layanan sampah belum memadai (masih di bawah 70 persen saat ini), maka sampah akan terus dibakar sembarangan," kata Junerosano lewat video pada akun Waste4Change.

Dibakar bukan berarti hilang

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi bakar sampah (dnr.state.mn.us)

Mengutip data Badan Pusat Statistik tahun 2017, sebanyak 53 persen pengelolaan sampah masih fokus pada pembakaran. Banyak orang yang berpikir bahwa membakar sampah berarti menghilangkannya.

Sano menekankan bahwa banyak masyarakat yang salah paham dengan metode bakar sampah. Gali lubang, tutup lubang, membakar sampah hanya mengurangi jumlah sampah yang menumpuk dan tak ada habisnya. Menurut hukum kekekalan energi, energi tak akan bisa hilang, melainkan hanya berubah bentuk.

“Padahal, hukum kekekalan energi menyampaikan bahwa energi tidak bisa dimusnahkan, absolut, hanya bisa berubah bentuk,” imbuh Sano.

Memang, dengan membakar sampah, kuantitas sampah bisa berkurang. Namun, sebagai gantinya, manusia hidup dengan polusi udara akibat asap dari pembakarannya.

Dilarang pemerintah, masyarakat harus sadar akan perlunya pengelolaan sampah yang benar

Stop Bakar Sampah! Ini 11 Dampaknya pada Kesehatan dan Lingkunganilustrasi sampah yang dibakar di pinggir jalan (wasteaid.org)

Sejatinya, pemerintah sudah melarang aktivitas pembakaran sampah. Hal ini dituangkan melalui peraturan mengenai pengelolaan sampah seperti:

  • UU No. 18 Tahun 2008.
  • Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta no. 3 tahun 2013, pasal 126e.
  • Peraturan Pemerintah (PP) no. 81 tahun 2012.

Bukan cuma denda dari Rp100 juta hingga maksimal Rp5 miliar, jika tetap bandel bakar sampah hingga merugikan orang lain dan lingkungan, seseorang dapat dipenjara dari 3 sampai paling berat 15 tahun!

“Bayangkan, kalau kita di rumah dan kita masukkan sampah di kamar atau di dapur lalu kita biarkan berhari-hari 24 jam, apa kita mau? Itulah yang terjadi kalau sampah ini ada di udara. Kita hidup dengan sampah yang jadi polusi udara,” kata Junerosano.

Kesadaran masyarakat untuk memperbaiki metode pengelolaan sampah harus diperbaiki. Oleh karena itu, Sano mengatakan bahwa layanan sampah harus ditingkatkan.

Di sisi lain, masyarakat di berbagai segmen harus rela membayar harga demi sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.

Jangan ragu untuk melapor!

Jadi, bagaimana mengurangi pembakaran sampah? Mulailah dari diri sendiri. Kita bisa mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali (reuse), mengurangi pemakaian barang (reduce), dan mendaur ulang (recycle).

Namun, bagaimana jika masih ada praktik bakar sampah masih ada di lingkunganmu? Kamu dapat melapor lewat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI. Bagaimana caranya?

  • Pada layar utama JAKI, pilih opsi "Lapor" (ikon kamera di tengah bawah layar).
  • Lalu, pilih opsi laporan "Privat/Rahasia" (identitas pribadi disembunyikan) atau "Publik" (menunjukkan identitasmu sebagai pelapor).
  • Upload foto bukti bakar sampah yang ingin kamu laporkan.
  • Pilih kategori "Pencemaran Lingkungan".
  • Tulis keluhan dan detail lengkap seperti alamat di mana pembakaran sampah terjadi.
  • Laporan selesai dan dapat dikirimkan ke sistem JAKI.

Dengan begitu, kita bisa mengurangi intensitas dan frekuensi bakar sampah di lingkungan. Hingga saat ini, kita terus mengeksploitasi oksigen. Jangan sampai polusi udara akibat bakar sampah begitu parah sehingga udara tidak layak hirup untuk kita dan orang-orang yang kita cintai.

Baca Juga: Gambaran Kondisi Nyata Udara, yuk Pahami Apa Itu Indeks Kualitas Udara

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya