Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain Vaksin

Tidak bisa divaksinasi? AstraZeneca tawarkan produk lain

Bertambah lagi "senjata" lain untuk menangkal pandemik COVID-19. Pada 8 Desember 2021 lalu, BPOM AS (FDA) mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk Evusheld, kombinasi antibodi buatan AstraZeneca.

Evusheld diproduksi dengan menggunakan dua long acting antibody (LAAB), tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061). Bukan sebagai obat, Evusheld ditawarkan AstraZeneca sebagai alternatif vaksin bagi mereka yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19.

1. Syarat untuk menggunakan Evusheld

Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain VaksinEvusheld produksi AstraZeneca. (inside.upmc.com)

Dalam pernyataan resminya, FDA memberikan EUA untuk Evusheld untuk bisa digunakan pada anak-anak di atas 12 tahun dengan berat di atas 40 kilogram (kg). Evusheld direkomendasikan untuk mereka yang tak terinfeksi atau tidak terpapar COVID-19 dalam waktu dekat. FDA menetapkan syarat untuk menerima Evusheld sebagai berikut:

  • Mereka yang memiliki gangguan sistem imun sedang hingga parah karena kondisi medis atau efek samping pengobatan hingga tak bisa merespons vaksin (termasuk pasien kanker yang menjalani kemoterapi, yang menerima transplantasi organ, atau sedang menjalani terapi imunosupresan).

  • Mereka yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) parah dari vaksin COVID-19 atau bahan-bahannya.

Satu dosis Evusheld diberikan lewat dua kali suntikan intramuskuler. AstraZeneca mengklaim kalau terapi antibodi monoklonal ini memberikan proteksi terhadap COVID-19 hingga 6 bulan. Perlu ditekankan, Evusheld bukanlah obat dan vaksin untuk COVID-19.

2. Perlindungan dari COVID-19 selama setengah tahun hingga 77 persen yang dijanjikan Evusheld

Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain VaksinProduksi Evusheld oleh AstraZeneca. (businesswire.com)

Pada tahun 2021, Vanderbilt University (yang menemukan Evusheld pada 2020 silam) menguji efikasi Evusheld untuk mencegah COVID-19. Dalam studi bertajuk "PROVENT", sebanyak 5.172 orang disertakan. Partisipan studi memiliki komorbiditas kronis, tidak menerima vaksin, tidak memiliki riwayat COVID-19, dan tidak sedang menderita COVID-19.

Para peneliti memantau para partisipan, apakah mereka terdiagnosis COVID-19 sebelum hari ke-183. Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok:

  • Sebanyak 3.441 orang menerima satu dosis Evusheld (dua suntikan)
  • Sebanyak 1.731 orang menerima plasebo

Hasilnya, Evusheld mengurangi risiko terkena COVID-19 hingga 77 persen dengan 0 kasus kematian akibat COVID-19. Pada kelompok plasebo, tercatat 3 kasus COVID-19 parah yang berakhir pada 2 kasus kematian. Selain itu, proteksi Evusheld tercatat bisa bertahan hingga 6 bulan.

Baca Juga: Obat dari AstraZeneca Bisa Cegah dan Rawat COVID-19, Kabar Baik!

3. Mampu melawan varian Omicron?

Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain Vaksinilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Merilis pernyataan pada 16 Desember 2021, AstraZeneca mengatakan bahwa FDA sudah melakukan percobaan apakah Evusheld bisa menangkal varian B.1.1.529 (Omicron). Dengan mutasi terbanyak saat ini, Omicron diduga dapat menghindari antibodi, meningkatkan risiko reinfeksi, hingga lebih mudah menular.

Hasilnya pun menjanjikan. Sementara Omicron tidak beredar saat Evusheld tengah dikembangkan, terapi antibodi monoklonal ini ternyata dapat mengenyahkan varian Omicron. Oleh karena itu, AstraZeneca mengatakan Evusheld telah teruji untuk semua varian COVID-19 yang ada saat ini.

"Penelitian ini menunjukkan Evusheld mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian Omicron. Dengan menggabungkan dua antibodi andal, Evusheld didesain untuk menangkal resistansi yang ditunjukkan oleh varian-varian COVID-19 yang baru," ujar Executive Vice President of Biopharmaceutical R&D di AstraZeneca, Menelas Pangalos.

4. Efek samping Evusheld tergolong ringan

Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain Vaksinilustrasi AstraZeneca (biospace.com)

FDA mencatatkan beberapa efek samping setelah menerima Evusheld, seperti:

  • Reaksi hipersensitivitas (termasuk anafilaksis)
  • Perdarahan di lokasi injeksi
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Batuk

Efek samping serius terhadap jantung bersifat jarang. Mereka yang mengalami efek samping serius pada jantungnya (infark miokard atau gagal jantung) setelah Evusheld memiliki riwayat atau faktor risiko penyakit kardiovaskular sebelum uji klinis.

5. Evusheld bukanlah vaksin

Evusheld, Harapan Manusia Lawan COVID-19 selain Vaksinilustrasi vaksin COVID-19 dari AstraZeneca (flickr.com/International Monetary Fund)

Meski bersifat melindungi dan mencegah COVID-19, Evusheld bukanlah vaksin. Evusheld hanya direkomendasikan untuk mereka yang tidak dapat menerima vaksin COVID-19 karena satu atau dua kondisi tertentu. Jika bisa menerima vaksin, FDA menyarankan untuk tetap divaksinasi COVID-19.

Vaksin "memperkenalkan" penyakit pada tubuh agar bisa memerangi infeksi di masa depan. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu, efektivitas dan proteksi vaksin bisa menurun drastis. Karena tubuh tidak mampu menciptakan cukup antibodi, Evusheld dapat memberikannya secara langsung.

Selain itu, Evusheld bukanlah opsi terapi obat untuk COVID-19. Namun, bukan tidak mungkin karena AstraZeneca tengah menguji Evusheld sebagai pengobatan pasca-COVID-19 untuk pasien COVID-19 yang dirawat inap.

Baca Juga: Obat Paxlovid dari Pfizer Ampuh Cegah Kematian akibat COVID-19

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya