6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Delta

Apakah lebih menular daripada varian Delta?

Sejak Oktober lalu, Inggris mencatat kenaikan kasus COVID-19 yang cukup signifikan. Selain B.1.617.2 atau varian Delta, kenaikan kasus ini diketahui dipengaruhi oleh salah satu turunan Delta, yaitu AY.4.2 atau "Delta Plus". Diketahui, AY.4.2 ini menyumbang hampir 15 persen keseluruhan kasus COVID-19 varian Delta di Inggris (per 12 November 2021).

Pada akhir Oktober, Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus AY.4.2 pertama. Tidak lama kemudian, pada awal November 2021, giliran Malaysia yang kecolongan dua kasus pertama COVID-19 varian AY.4.2. Apakah selanjutnya Indonesia? Siap sedia, inilah beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai AY.4.2.

1. Lebih menular daripada varian Delta orisinal?

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Deltailustrasi virus corona SARS-CoV-2 (imi.europa.eu/Image courtesy of the NIH CC 0)

Untuk menjawab pertanyaan ini, UK Health Security Agency membahas keganasan AY.4.2 pada 22 Oktober 2021 lalu. Dalam technical briefing edisi ke-26 tersebut, varian yang ditempatkan di daftar Variant under Investigation dengan kode VUI-21OCT-01 ini diduga lebih menular daripada varian Delta. Seberapa ganas?

Di tingkat rumah tangga, AY.4.2 12,4 persen lebih menular, dibanding varian Delta yang berkisar 11,1 persen. Sementara itu, untuk skenario non-rumah tangga, AY.4.2 ditemukan 4.4 persen lebih menular. Varian Delta hanya mencatat 4 persen.

2. Mutasi protein spike pada AY.4.2

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Deltailustrasi mutasi virus corona (pixabay.com/Gerd Altmann)

Melalui Twitter, direktur University College London (UCL) Genetics Institute, Prof. Francois Balloux, menjelaskan bahwa AY.4.2 memiliki dua mutasi protein spike, yaitu Y145H dan A222V. Akan tetapi, kedua mutasi ini dianggap bukanlah alasan dari keganasan AY.4.2.

Hal ini dikarenakan kedua mutasi ini tidak ditemukan di receptor binding domain (RBD), bagian spike yang menempel pada reseptor sel manusia untuk menginfeksi. Selain itu, kedua mutasi tersebut tidak ditemukan pada Variant of Concern (VoC) seperti B.1.1.7 (Alpha) atau Delta.

Selain itu, Francois menjelaskan bahwa meski AY.4.2. lebih menular dari Delta, ini bukan penjelasan dari peningkatan kasus di Inggris. Dalam utasnya, Francois memprakirakan AY.4.2 10 persen lebih menular dan frekuensi 10 persen pada populasi kasus. Hal ini berarti 1 persen AY.4.2 kasus baru setiap 5 hari.

"Ini bukan situasi yang sebanding dengan Alpha dan Delta yang (50 persen atau lebih) lebih menular daripada strain apa pun yang beredar saat ini. Kita sedang berhadapan dengan potensi peningkatan kecil di segi penularan yang tidak berdampak signifikan pada pandemi," ujar Francois lewat Science Media Centre.

3. Belum terbukti lebih ganas dari Delta

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Deltailustrasi rupa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 (unsplash.com/@fusion_medical_animation)

AY.4.2 memang diduga lebih menular dibandingkan Delta. Namun, apakah AY.4.2 dapat meningkatkan risiko rawat inap hingga kematian? Dilansir Healthline, spesialis paru di Lenox Hill Hospital, New York, Dr. Len Horowitz, menjelaskan bahwa meski masa inkubasi jadi lebih pendek dan menular lebih cepat, ini bukan berarti AY.4.2 mematikan.

"Penularan tidak sama dengan keganasan. Jadi, kita tidak tahu apakah kasus-kasus ini akan jadi lebih serius," kata Len.

UK Health Security Agency juga mencatat bahwa meski lebih menular dari Delta, varian AY.4.2 tidak meningkatkan risiko rawat inap atau kematian. Akan tetapi, lembaga tersebut memperingatkan faktor-faktor seperti usia atau status vaksinasi bisa memengaruhi sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada.

Baca Juga: Varian Delta Plus AY.4.2 Sudah Masuk Malaysia, Dibawa dari Inggris 

4. WHO masih mencari tahu

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Deltailustrasi markas pusat di WHO, Jenewa, Swiss (who.int)

Pada pembaruan mingguan edisi 26 Oktober 2021, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa Inggris bukanlah satu-satunya negara yang melaporkan AY.4.2. Per 25 Oktober 2021, sebanyak 26.000 laporan AY.4.2 diterima oleh GISAID dari 42 negara. Hanya saja, 93 persen dari laporan tersebut berasal dari Inggris.

Meski belum dimasukkan ke daftar Variant of Interest (VoI) atau VoC, WHO tidak tinggal diam menunggu AY.4.2 menjadi seganas Delta. Lembaga yang bermarkas di Swiss tersebut mengatakan bahwa studi epidemiologi dan laboratorium tengah dilakukan untuk mencari tahu perubahan yang dibawa oleh AY.4.2.

"Studi epidemiologi dan laboratorium tengah dilaksanakan untuk menilai apakah AY.4.2 memberikan dampak fenotipe tambahan (perubahan penularan atau penurunan kemampuan antibodi untuk menghambat virus)," tulis WHO.

5. Vaksin tetap disarankan untuk menangkal AY.4.2

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan Deltailustrasi vaksin COVID-19 (unsplash.com/Mat Napo)

UK Health Security Agency menemukan pada 12 November 2021 bahwa efektivitas vaksin (AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, dan Moderna) terhadap AY.4.2 serupa terhadap Delta. Dengan kata lain, kecil kemungkinannya AY.4.2 dapat mengurangi atau menghindari imunitas vaksin.

Perlu diingat, penemuan terkini masih mengkhawatirkan kemampuan AY.4.2 yang jauh lebih menular dibandingkan Delta. Meski tidak terbukti lebih ganas dari Delta, vaksinasi dapat mencegah klaster penularan baru dan risiko rawat inap hingga kematian. Oleh karena itu, mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap tetap kunci utama.

6. Prokes juga harus diperketat

6 Fakta seputar AY.4.2, Varian Virus Corona Turunan DeltaGrafis pencegahan COVID-19 (IDN Times)

Selain vaksin, usaha lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan adalah dengan memperketat protokol kesehatan terhadap COVID-19. Tidak lelah mengingatkan, untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19, selalu ingat untuk:

  • Memakai masker lapis
  • Menghindari kerumunan dan menjaga jarak 1,8-2 meter
  • Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik
  • Tidak bepergian jika tidak fit atau tidak memiliki
  • Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut

Itulah beberapa fakta mengenai varian AY.4.2, turunan varian Delta yang diduga lebih menular dibandingkan versi orisinalnya. Dianggap berpotensi memicu kenaikan kasus, mari disiplin praktikkan protokol kesehatan dan dapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap.

Baca Juga: Varian Delta AY.4.2 Masuk Malaysia, Luhut: Karantina Bisa Jadi 7 Hari

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya