10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilan

Kekurangan vitamin B6 bisa fatal untuk kesehatan

Vitamin B6 adalah salah satu dari delapan jenis vitamin B yang terkenal khasiatnya untuk sistem saraf pusat dan metabolisme.

Mengubah makanan jadi energi dan menciptakan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, vitamin yang dikenal dengan nama piridoksina (pyridoxine) ini juga berperan dalam produksi sel darah merah dan pemeliharaan sel.

Karena tubuh tidak bisa memproduksi vitamin B6 secara mandiri, maka penting untuk mendapatkannya dari pola makan atau suplementasi. Contoh sumber vitamin B6 yang baik di antaranya:

  • Buncis (1 cangkir): 1,1 miligram (mg) atau 65 persen dari angka kecukupan gizi (AKG) harian
  • Hati sapi (3 ons): 0,9 mg atau 53 persen AKG
  • Madidihang/yellowfin tuna (3 ons): 0,9 mg atau 53 persen AKG
  • Dada ayam panggang (3 ons): 0,5 mg atau 29 persen AKG
  • Kentang (1 cangkir): 0,4 mg atau 25 persen AKG
  • Pisang (ukuran sedang): 0,4 mg atau 25 persen AKG
  • Tahu (setengah cangkir): 0,1 mg atau 6 persen AKG
  • Kacang-kacangan (1 ons): 0,1 mg atau 6 persen AKG

Menjaga kadar vitamin B6 tetap seimbang amat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan, vitamin ini dikatakan dapat mencegah penyakit kronis di kemudian hari. Simak baik-baik, inilah berbagai fungsi dan manfaat menakjubkan vitamin B6 untuk tubuh kita.

1. Menekan risiko depresi

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Vitamin B6 penting untuk regulasi mood. Ini karena vitamin B6 penting untuk menciptakan neurotransmiter pengatur emosi seperti serotonin, dopamin, dan asam gamma-aminobutirat (GABA). Selain itu, vitamin ini juga menurunkan kadar asam amino homosistein, yang dapat dikaitkan dengan depresi dan masalah psikis lain.

Malah, berbagai penelitian melihat hubungan antara depresi dengan kadar darah rendah dan kurangnya asupan vitamin B6, terutama pada orang dewasa dan lansia. Menurut studi di Amerika Serikat (AS) dalam Journal of the American College of Nutrition tahun 2008, kekurangan vitamin B6 meningkatkan risiko depresi.

Meski demikian, vitamin ini tidak efektif untuk mencegah atau mengobati depresi. Ini terbukti lewat penelitian di Australia pada tahun 2008 yang melibatkan 300 peserta. Konsumsi vitamin B6, B9 (folat), dan B12 tidak memengaruhi gejala depresi. Jadi, bila kamu merasakan gejala depresi atau masalah psikis lainnya, sebaiknya konsultasikan ke psikolog atau psikiater.

2. Menyehatkan otak

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi otak (pixabay.com/hainguyenrp)

National Institute of Health (NIH) mengatakan kalau lansia yang mengonsumsi vitamin B6 memiliki memori yang lebih tajam. Vitamin ini dikatakan dapat menurunkan kadar homosistein, sehingga menurunkan risiko penyakit Alzheimer.

Sebuah studi di Inggris yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) tahun 2013 menemukan bahwa konsumsi vitamin B6, B12, dan B9 menurunkan homosistein dan mencegah kerusakan daerah otak yang rentan terhadap penyakit Alzheimer.

Akan tetapi, beberapa penelitian justru ragu kalau penurunan homosistein dapat meningkatkan fungsi otak atau menghambat penurunan kognitif. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai konsumsi vitamin B6 terhadap homosistein dan fungsi otak masih perlu dilakukan.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Apa Bedanya Vitamin K dan Potasium?

3. Mencegah anemia

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi pusing karena anemia (westchesterhealth.com)

Karena vitamin B6 mendongkrak produksi hemoglobin untuk sel darah merah, maka konsumsinya dapat mencegah dan mengobati anemia. Untuk ibu hamil dan menyusui, mereka amat rentan terhadap anemia. Oleh karena itu, NIH mencatat kalau ibu hamil dan menyusui masing-masing butuh vitamin B6 sebanyak 1,9 mg dan 2 mg.

Namun, karena kekurangan B6 dianggap jarang pada dewasa sehat, maka penelitian vitamin B6 terhadap anemia pun terbatas dan sering kontradiktif satu sama lain. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami manfaat vitamin B6 untuk anemia pada ibu hamil dan lansia.

4. Meringankan PMS

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi PMS (pexels.com/Polina Zimmerman)

Teruntuk kaum hawa yang sedang mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) seperti rasa cemas atau anxiety, depresi, dan mood swing, vitamin B6 dapat membantu. Ini karena kemampuannya dalam memicu neurotransmiter yang mengatur emosi.

Meski beberapa penelitian memuji khasiat vitamin B6 terhadap PMS, penelitian-penelitian ini hanya melibatkan sampel yang minim dan durasi yang singkat. Oleh karena itu, penelitian lebih besar dan mendalam terhadap khasiat vitamin B6 terhadap PMS masih dibutuhkan sebelum membuat rekomendasi.

5. Meringankan gejala mual pada ibu hamil

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi mual pada ibu hamil (freepik.com/senivpetro)

Selama beberapa dekade, vitamin B6 memang digunakan untuk meredakan gejala mual dan muntah selama kehamilan. Kemungkinan besar, ini karena vitamin B6 memainkan peran untuk memastikan ibu hamil tetap sehat.

Pada sebuah studi di Thailand bertajuk "Pyridoxine for nausea and vomiting of pregnancy" tahun 1995, sebanyak 342 ibu hamil yang mengonsumsi 30 mg vitamin B6 merasakan pengurangan pada sensasi mual dan muntah secara signifikan, dibanding kelompok plasebo.

Mendukung studi tersebut, sebuah studi lanjutan di Thailand yang dimuat dalam Journal of the Medical Association of Thailand tahun 2007 membandingkan khasiat jahe dan vitamin B6. Melibatkan 126 ibu hamil, konsumsi vitamin B6 sebanyak 75 mg setiap hari mengurangi gejala mual dan muntah sebesar 31 persen.

Dua studi tersebut menunjukkan kalau vitamin B6 efektif mengobati gejala mual dan muntah pada ibu hamil dalam jangka waktu kurang dari satu minggu. Meski demikian, konsultasikan ke dokter terlebih dulu sebelum mengonsumsi vitamin B6.

6. Melindungi dari penyakit jantung

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Untuk jantung, vitamin B6 dapat mencegah penyumbatan arteri dan memperkecil risiko penyakit jantung. Menurut penelitian di Taiwan pada tahun 2006, orang yang kekurangan vitamin B6 memiliki risiko terkena penyakit jantung dua kali lipat lebih tinggi.

Kemungkinan besar ini karena vitamin B6 menurunkan kadar homosistein yang terkait dengan penyakit jantung. Menurut sebuah studi di Belanda tahun 2000 yang melibatkan 158 peserta, peserta yang mengonsumsi vitamin B6 dan asam folat memiliki kadar homosistein yang lebih rendah dan rekam jantung yang lebih baik, dibanding kelompok plasebo.

Baca Juga: Manfaat Vitamin B3 atau Niasin bagi Kesehatan, Asupanmu Sudah Cukup?

7. Membantu mencegah kanker

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanberbagai pita, representasi berbagai jenis penyakit (regencyhealthcare.in)

Vitamin B6 juga diketahui dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Sementara alasannya masih belum jelas, beberapa penelitian menduga bahwa vitamin ini dapat memerangi inflamasi atau peradangan penyebab kanker dan kondisi kronis lainnya.

Menurut sebuah studi analisis di Swedia tahun 2010, vitamin B6 membantu menekan risiko kanker usus besar. Mendukung studi tersebut, penelitian di China yang dimuat dalam British Journal of Cancer tahun 2013 menyatakan kalau vitamin B6 menurunkan risiko kanker payudara, terutama pada perempuan usia pascamenopause.

Namun, beberapa penelitian lain tidak menemukan hubungan vitamin B6 dengan risiko kanker yang lebih rendah. Oleh karena itu, penelitian mendalam sedang dilakukan untuk menelaah potensi vitamin B6 dalam mencegah kanker.

8. Menyehatkan mata

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi mata sehat (unsplash.com/Alexandru Zdrobău)

Piridoksina dapat membantu mencegah penyakit mata. Malah, vitamin ini amat penting untuk mencegah degenerasi makula akibat usia (AMD), gangguan penglihatan yang dominan memengaruhi lansia. Ini karena vitamin B6 juga menekan kadar homosistein yang berpengaruh pada risiko AMD.

Sebuah studi di Italia dalam jurnal Atherosclerosis tahun 2008 menemukan hubungan kekurangan vitamin B6 dengan gangguan pembuluh darah pada retina. Selain itu, studi lain di AS tahun 2010 menemukan konsumsi vitamin B6, B9, dan B12 mengurangi risiko AMD hingga 35-40 persen.

9. Meringankan inflamasi pada artritis reumatoid

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi nyeri sendi pada artritis reumatoid (freepik.com/jcomp)

Vitamin B6 mengurangi inflamasi yang dialami oleh pasien artritis reumatoid (RA). Tingginya inflamasi pada RA dapat menguras vitamin B6 dalam tubuh. Namun, potensi manfaat konsumsi vitamin B6 dengan inflamasi pada pasien RA masih belum jelas.

Sebuah penelitian di Taiwan tahun 2005 tidak menemukan manfaat vitamin B6 untuk mengurangi inflamasi pada pasien RA. Sebaliknya, sebuah studi tahun 2010 di negara yang sama menemukan kalau vitamin B6 dapat menekan tingkat inflamasi. Jadi, yang mana yang benar?

Hasil yang kontradiktif tersebut kemungkinan besar dikarenakan perbedaan dosis vitamin B6 yang diberikan dan durasi penelitian. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dengan durasi yang lebih lama dan dosis yang lebih konsisten amat diperlukan untuk melihat potensi vitamin B6 untuk menekan inflamasi pada pasien RA.

10. Melindungi tubuh dari polusi udara

10 Manfaat Vitamin B6, Sehatkan Otak sampai Kehamilanilustrasi pakai masker di area berpolusi (pexels.com/Ron Lach)

Per 2016, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 91 persen populasi dunia hidup di kawasan dengan kualitas udara yang rendah. Kabar baiknya, konsumsi vitamin B6 ditemukan dapat membantu melindungi tubuh dari dampak buruk polusi udara.

Menurut sebuah studi gabungan tahun 2017 antara Swedia, Meksiko, China, AS, Kanada, dan Singapura yang dimuat dalam jurnal PNAS, vitamin B6 dapat melindungi dari efek berbahaya polusi udara pada epigenom. Oleh karena itu, vitamin B6 memiliki potensi mengurangi perubahan epigenetik yang diakibatkan polusi udara.

Itulah beberapa manfaat dari konsumsi vitamin B6 untuk kesehatan secara keseluruhan, dari mood hingga menangkal kerusakan akibat polusi udara. Yuk, penuhi kebutuhannya lewat pola makan sehat bergizi seimbang! Bila merasa perlu mengonsumsinya dalam bentuk suplemen, baiknya konsultasikan dulu ke dokter, ya. 

Baca Juga: Benar-benar Ada? Ini 6 Fakta tentang Vitamin U yang Jarang Diketahui

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya