10 Gejala Infeksi Paru-Paru, Diidap Tjahjo Kumolo sebelum Meninggal

Perlu ditangani sebelum terlambat

Indonesia berduka. Pada Jumat (1/7/2022), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meninggal dunia di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, pada pukul 11 pagi waktu setempat. Ia dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan infeksi paru-paru.

Berikut ini hal-hal yang perlu kita pahami mengenai infeksi paru-paru serta apa saja gejalanya.

Penyebab infeksi paru-paru

10 Gejala Infeksi Paru-Paru, Diidap Tjahjo Kumolo sebelum Meninggalilustrasi pneumonia (webmd.com)

Dilansir Healthline, ada tiga jenis infeksi paru yang paling sering terjadi, yaitu:

  • Pneumonia: Radang paru-paru.
  • Bronkitis: Radang cabang tenggorok.
  • Bronkiolitis: Radang bronkiolus.

Ketiga jenis infeksi paru tersebut bisa terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Penyebab bronkitis yang paling umum adalah:

  • Virus: Influenza atau respiratory syncytial virus (RSV).
  • Bakteri: M. pneumoniaeC. pneumoniae, dan B. pertussis.

Lalu, yang paling umum menyebabkan pneumonia adalah:

  • Virus: Influenza atau RSV
  • Bakteri: S. pneumoniaH. influenzae, dan M. pneumoniae

Meski jarang, infeksi paru juga bisa disebabkan oleh jamur seperti P. jirovecii, Aspergillus, dan/atau H. capsulatum. Umumnya, infeksi paru bersifat ringan. Namun, pada pasien dengan imun lemah atau kondisi kronis, infeksi paru bisa berbahaya.

Berbicara soal gejala, umumnya gejala infeksi paru-paru mirip flu sehingga bisa mengecoh. Inilah deretan gejala infeksi paru-paru yang perlu kita ketahui dan waspadai.

1. Batuk dengan dahak kental

Pada dasarnya, batuk adalah bentuk pertahanan tubuh untuk membuang dahak yang tercipta akibat inflamasi pada saluran pernapasan dan paru-paru. Namun, dalam skenario parah, dahak bisa tercampur darah.

Meski gejala lain sudah membaik, biasanya batuk terus-menerus selama beberapa minggu. Pasien bronkitis dan pneumonia biasanya batuk dengan dahak kental. Warna-warna dahak yang perlu diwaspadai adalah:

  • Bening.
  • Putih.
  • Hijau.
  • Kuning keabu-abuan.

2. Nyeri dada

Individu dengan infeksi paru-paru juga bisa menunjukkan gejala nyeri dada. Nyeri dada akibat infeksi paru-paru sering kali digambarkan tajam atau seperti ditusuk-tusuk.

Nyeri dada biasanya dirasakan sangat parah saat batuk atau menarik napas panjang. Bukan tidak mungkin nyeri yang menusuk ini bisa menyebar ke punggung, tepatnya punggung bagian tengah hingga atas.

3. Demam

Perlu diingat, demam bukanlah hal yang aneh saat sedang sakit, karena ini adalah bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi. Suhu normal manusia berkisar antara 36,6 sampai 37 derajat Celcius. Akan tetapi, saat paru-paru mengalami infeksi, seseorang bisa mengalami demam hingga suhu di atas 40 derajat Celcius dan menunjukkan gejala seperti:

  • Berkeringat deras.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.
  • Dehidrasi.
  • Sakit kepala.
  • Lunglai.

Jika demam melebihi 38,9 derajat Celcius atau demam tak kunjung reda lebih dari 3 hari, segera cari pertolongan medis.

4. Nyeri sekujur tubuh

Bukan hanya COVID-19, infeksi paru-paru juga bisa menyebabkan nyeri pada otot dan punggung. Gejala nyeri sekujur tubuh ini dikenal sebagai mialgia. Layaknya demam, menurut UCLA Health, nyeri ini sebenarnya adalah tanda bahwa tubuh sedang memerangi penyakit.

Nyeri ini sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh infeksi paru-paru. Pasien dengan infeksi paru-paru juga berpotensi mengalami peradangan pada otot sehingga sekujur tubuh merasa nyeri.

5. Hidung meler

Seperti yang dikatakan sebelumnya, infeksi paru-paru bisa memiliki gejala layaknya flu sehingga mengecoh sekitarnya. Bagi pasien infeksi paru-paru seperti bronkitis, ia bisa mengalami hidung meler atau gejala flu lain seperti bersin. Jika bersin dan hidung meler diikuti gejala lain dalam daftar ini, segera konsultasi ke dokter.

6. Sesak napas

Karena paru-paru mengalami infeksi, tidak aneh jika napas menjadi terganggu. Orang dengan infeksi paru-paru umumnya mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas seperti biasanya. Jika gejala ini muncul, jangan panik dan segera cari pertolongan.

Baca Juga: Menpan-RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia

7. Keletihan

Ketika tubuh sibuk menangani infeksi paru-paru, umumnya seseorang akan menunjukkan gejala keletihan. Istirahat dibutuhkan agar kondisi tidak memburuk.

8. Mengi

Selain sesak napas, individu dengan infeksi paru-paru juga umum menunjukkan gejala mengi. Mengi adalah kondisi adanya bunyi seperti siulan kencang saat mengembuskan napas. Dilansir Mayo Clinic, mengi disebabkan oleh penyempitan atau inflamasi pada saluran pernapasan.

9. Kulit dan bibir kebiruan

Gejala lainnya dari infeksi paru-paru adalah kebiruan atau keunguan pada kulit, kuku, dan bibir. Fenomena ini umumnya disebut sianosis dan ini merupakan akibat dari pasien infeksi paru-paru mengalami kekurangan oksigen.

10. Suara derak pada paru-paru

Gejala umum pada pasien infeksi paru-paru terakhir dalam daftar ini adalah bibasilar crackle. Seperti namanya, gejala ini berupa bunyi derak atau gelembung yang terdengar di pangkal paru-paru saat bernapas. Dokter bisa mendengar suara ini melalui pemeriksaan dengan stetoskop.

Diagnosis

10 Gejala Infeksi Paru-Paru, Diidap Tjahjo Kumolo sebelum Meninggalilustrasi paru-paru (unsplash.com/averey)

Jika kamu atau orang yang kamu kenal memiliki gejala-gejala di atas atau mengalami perburukan, segera bawa ke dokter.

Dokter akan melaksanakan anamnesis untuk mencari tahu gejala dan riwayat kesehatan pasien. Umumnya, pertanyaan akan berkisar antara pekerjaan, riwayat bepergian, atau paparan hewan.

Kemudian, dokter akan cek suhu dan jantung dengan stetoskop untuk mengetahui apakah ada bibasilar crackle. Selain metode tersebut, cara lain untuk mendiagnosis infeksi paru-paru adalah:

  • Pencitraan dengan sinar X atau CT scan.
  • Spirometri.
  • Oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
  • Sampel dahak atau ingus.
  • Tes usap tenggorokan.
  • Tes darah.

Pengobatan

Jika infeksi paru-paru disebabkan oleh bakteri, maka perlu pengobatan antibiotik. Apabila penyebabnya jamur, maka akan diberikan pengobatan antijamur. Kalau dalangnya adalah virus, maka umumnya tubuh akan memeranginya sendiri.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan, seperti:

  • Konsumsi asetaminofen atau ibuprofenuntuk meredakan demam.
  • Minum cukup air agar tidak dehidrasi.
  • Meminum teh hangat yang dicampur madu atau jahe.
  • Berkumur dengan air garam.
  • Beristirahat cukup.
  • Gunakan air humidifier agar udara di ruangan pasien lembap.
  • Konsumsi obat yang diresepkan hingga sembuh.

Jika infeksi paru-paru mengalami perburukan, pasien kemungkinan besar harus dirawat inap hingga sembuh. Selain asupan cairan dari infus dan antibiotik, pasien juga bisa menjalani terapi pernapasan jika sulit bernapas.

Pencegahan

10 Gejala Infeksi Paru-Paru, Diidap Tjahjo Kumolo sebelum MeninggalIlustrasi bernapas (pexels.com/Kelvin Valerio)

Itulah ulasan mengenai gejala infeksi paru-paru. Sementara tidak semua infeksi paru-paru bisa dicegah, tetapi risikonya bisa diminimalkan dengan cara:

  • Sering mencuci tangan.
  • Tidak menyentuh wajah, terutama hidung dan mulut.
  • Hindari berbagi alat makan, makanan, atau minuman dengan orang lain.
  • Hindari kerumunan, terutama di daerah padat infeksi paru-paru.
  • Jangan merokok.
  • Dapatkan vaksinasi influenza.

Pada kelompok rentan, cara terbaik mencegah pneumonia dari infeksi bakteri adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi yang umum dipakai adalah PCV13 pneumococcal conjugate vaccine dan PPSV23 pneumococcal polysaccharide vaccine.

Baca Juga: 7 Tanda Ini Mungkin Indikasi Pneumonia, Tak Sekadar Batuk

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya