Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada Bayinya

Manfaat vaksin untuk ibu hamil makin jelas!

Pada awal Agustus 2021 lalu, Indonesia memperluas cakupan vaksin COVID-19 dengan mendorong vaksinasi pada ibu hamil karena dianggap sebagai kelompok rentan bila sampai terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19.

Dengan mendapatkan vaksinasi lengkap, ibu hamil tak hanya memberi perlindungan terhadap dirinya, tetapi juga keluarga dan tenaga kesehatan, misalnya dokter spesialis kebidanan dan kandungan, bidan, dan perawat. Lantas, bagaimana dengan janin? Studi terbaru mengatakan kalau janin juga akan "kecipratan" manfaatnya!

1. Studi melibatkan vaksin mRNA

Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada BayinyaIbu hamil yang menjalani vaksinasi COVID-19 di di kampus C Unair Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Bertajuk "High antibody levels in cord blood from pregnant women vaccinated against COVID-19", studi yang dilakukan oleh New York University Langone Health, Amerika Serikat ini dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology - Maternal Fetal Medicine pada 21 September 2021 lalu.

Penelitian ini bermaksud meneliti apakah ibu hamil dapat "mengoper" antibodi terhadap COVID-19 dari vaksin pada bayi. Dari Desember 2020 hingga Juni 2021, para ibu hamil wajib menerima setidaknya satu dosis vaksin mRNA dari Pfizer-BioNTech dan Moderna. Mereka menyelesaikan program vaksinasi rata-rata 13 minggu sebelum persalinan.

Baca Juga: Bagaimana Risiko COVID-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui? Ini Faktanya

2. Hasil: vaksinasi ibu hamil mewariskan antibodi terhadap COVID-19 pada bayi

Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada BayinyaIlustrasi Proses Persalinan (unsplash.com/Christian Bowen)

Tercatat sebanyak 36 bayi lahir selama periode penelitian. Setelah persalinan, para peneliti mengumpulkan sampel darah dari tali pusat atau plasenta untuk melihat antibodi protein spike (anti-S IgG). Hasilnya, 36 bayi tersebut memiliki titer anti-S IgG tinggi terhadap COVID-19. Kekuatan titer anti IgG para bayi terbagi menjadi dua kelompok:

  • Sebanyak 34 bayi mencetak angka >250 U/mL
  • Sebanyak 2 bayi mencetak angka masing-masing 201 U/mL dan 249 U/mL

Dengan temuan ini, para peneliti menemukan bahwa vaksinasi pada ibu hamil dapat mewariskan antibodi terhadap COVID-19 pada bayi. Ini penting jika mempertimbangkan kemungkinan risiko bayi terkena COVID-19 dari kontak fisik dengan anggota keluarga atau pengasuh yang belum divaksinasi.

3. Apakah jeda waktu vaksinasi ke persalinan memengaruhi?

Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada Bayinyailustrasi vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil (uchicagomedicine.org)

Tercatat dua ibu dari dua bayi yang mencetak titer anti IgG <250 U/mL menerima vaksin dosis kedua lebih dari 20 minggu sebelum melahirkan. Sementara, tiga ibu hamil mencatat interval lebih dari 20 minggu antara periode vaksinasi dan melahirkan, tetapi bayi mereka mencatat titer anti IgG >250 U/mL.

Penelitian ini mencatat titer anti-S IgG yang tinggi pada ibu hamil yang interval antara vaksinasi dan persalinannya cukup panjang. Namun, karena para peneliti belum tahu berapa lama antibodi ini bertahan pada bayi, penelitian lebih mendalam terhadap durasi antibodi di masa pertumbuhan dan populasi yang lebih luas amat diharapkan.

Ibu Hamil Wariskan Antibodi dari Vaksin COVID-19 kepada Bayinyailustrasi ibu hamil yang divaksin COVID-19 (rutgers.edu)

Meski merupakan kabar baik, tetapi penelitian ini juga memiliki kekurangan. Tim peneliti mencatat bahwa salah satu kekurangan penelitian ini adalah mereka tidak mengambil darah ibu hamil untuk memastikan korelasi tingkat antibodi ibu dengan titer anti-S IgG pada plasenta bayi baru lahir.

"Namun, dengan tingkat [antibodi] tinggi yang terlihat dalam darah tali pusat, korelasi tersebut dianggap kurang relevan secara klinis," tulis para peneliti. 

Vaksinasi untuk ibu hamil didorong oleh faktor risiko pada ibu hamil yang rentan terkena COVID-19 gejala parah yang dapat membahayakan baik sang ibu dan buah hati. Dengan temuan ini, diharapkan para ibu hamil bisa makin yakin dengan manfaat vaksin COVID-19 untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya.

"Temuan kami menambah daftar alasan penting mengapa perempuan disarankan untuk menerima vaksin COVID-19 saat hamil. Penelitian ini menunjukkan manfaat vaksin pada bayi baru lahir dan potensi perlindungan dari penyakit COVID-19 di hari-hari pertama kehidupan."

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya