Studi: 7 Kebiasaan Sehat Cegah Demensia pada Pasien Diabetes

Pasien diabetes tipe 2 lebih berisiko mengalami demensia

Sebagai penurunan kognitif yang memengaruhi daya ingat, cara berpikir, dan mengambil keputusan, kondisi demensia umumnya terkait dengan usia lanjut. Mengingat demensia tidak dapat disembuhkan, cara terbaik agar kita menua dengan sehat adalah mengambil tindakan preventif agar fungsi kognitif tetap prima.

Sementara faktor usia dan riwayat keluarga tak bisa diubah, modifikasi gaya hidup bisa membantu mengurangi risiko demensia. Ini terlebih berlaku untuk pasien diabetes tipe 2 yang lebih berisiko terkena demensia. Menurut studi, ada beberapa kebiasaan sehat yang bisa membantu mencegah demensia untuk pasien diabetes tipe 2. Apa saja?

1. Libatkan ratusan ribu partisipan

Studi: 7 Kebiasaan Sehat Cegah Demensia pada Pasien Diabetesilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)

Baik diabetes tipe 2 dan gaya hidup sama-sama dikaitkan dengan demensia. Namun, apakah gaya hidup sehat bisa mencegah demensia akibat diabetes tipe 2? Inilah yang coba dicari tahu oleh para peneliti China dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Neurology pada 14 September 2022.

Menggunakan data dari U.K. Biobank, para partisipan merekrut 167.946 partisipan berusia 60 tahun ke atas. Para partisipan tak memasukkan pasien diabetes tipe 1 ke dalam penelitian ini karena mereka ingin berfokus kepada diabetes tipe 2 saja.

2. Kebiasaan sehat yang diuji

Dalam studi ini, para peneliti mencari tahu bagaimana tujuh elemen gaya hidup sehat bisa memengaruhi risiko demensia, baik di kalangan pasien diabetes tipe 2 dan yang tidak memilikinya. Gaya hidup sehat tersebut mencakup:

  • Tidak merokok.
  • Konsumsi alkohol minim (satu gelas/hari untuk perempuan dan 2 gelas/hari untuk laki-laki).
  • Rutin berolahraga (150 menit olahraga intensitas sedang per minggu atau 75 menit olahraga intensitas berat per minggu dan kombinasi sepadan lainnya.
  • Mengonsumsi makanan/minuman bergizi seimbang (buah dan sayur, gandum utuh, dan ikan, serta mengurangi konsumsi makanan/minuman olahan).
  • Memiliki waktu tidur yang cukup (7–9 jam tidur setiap hari).
  • Tidak menerapkan gaya hidup sedenter (menonton TV kurang dari 4 jam/hari).
  • Terlibat dalam interaksi sosial secara frekuen (tidak hidup sendiri, berkumpul dengan sahabat/keluarga sekali sebulan, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial minimal sekali dalam seminggu).

Peneliti mengukur gaya hidup partisipan dengan skala 0–7, dari yang tidak melakukan gaya hidup sehat hingga melakukan gaya hidup sehat komplet.

Baca Juga: Jalan 10.000 Langkah Cegah Demensia? Ini Kata Studi!

3. Hasil: Gaya hidup sehat menekan risiko demensia pada pasien diabetes tipe 2

Penelitian ini berlangsung selama 12,3 tahun. Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan sebanyak 4.351 partisipan terdiagnosis demensia dan partisipan dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia dibanding orang dengan pradiabetes atau pasien tanpa diabetes. Total, para peneliti mencatat:

  • Sebanyak 4 persen partisipan tidak melakukan atau hanya melakukan dua elemen gaya hidup sehat.
  • Sebanyak 11 persen partisipan melakukan tiga elemen gaya hidup sehat.
  • Sebanyak 22 persen partisipan melakukan empat elemen gaya hidup sehat.
  • Sebanyak 30 persen partisipan melakukan lima elemen gaya hidup sehat.
  • Sebanyak 24 persen melakukan enam elemen gaya hidup sehat.
  • Sebanyak 9 persen melakukan tujuh (semua) elemen gaya hidup sehat.

Dibanding partisipan sehat, partisipan dengan diabetes yang melakukan kurang dari dua kebiasaan sehat ini ternyata empat kali lebih berisiko terkena demensia. Selain itu, mereka yang menjalani seluruh kebiasaan sehat hanya memiliki persentase 74 persen terkena demensia.

"Kami mencari tahu apakah kombinasi gaya hidup sehat bisa menekan risiko demensia dan menemukan bahwa partisipan dengan diabetes yang menerapkan tujuh kebiasaan sehat memiliki risiko demensia lebih rendah dibanding partisipan dengan diabetes yang tak menerapkan gaya hidup sehat," ujar kepala peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine, Yingli Lu, MD., PhD., dilansir News Medical.

Studi: 7 Kebiasaan Sehat Cegah Demensia pada Pasien Diabetesilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Para peneliti mencatat bahwa di kalangan partisipan dengan diabetes yang melakukan seluruh kebiasaan sehat, angka kasus berkisar di 21 kasus (0,28 persen) dari 7.474 partisipan. Angka ini terbilang sedikit dibanding mereka yang melakukan kurang dari 2 kebiasaan sehat, yaitu 72 kasus (0,69 persen) dari 10.380 partisipan.

Setelah disesuaikan dengan faktor lainnya (usia hingga etnis), mereka yang melakukan seluruh kebiasaan sehat memiliki risiko demensia 54 persen lebih rendah. Setiap kebiasaan sehat sama dengan pengurangan risiko demensia sebanyak 11 persen, dan hal ini tak dipengaruhi pengobatan atau kontrol gula darah.

"Riset kami menunjukkan bahwa untuk orang-orang dengan diabetes tipe 2, risiko demensia bisa ditekan secara signifikan dengan gaya hidup sehat," tambah Yingli.

4. Kekurangan penelitian tersebut

Terlepas dari kabar baik yang dibawa, studi ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, informasi gaya hidup bersifat mandiri, sehingga meningkatkan galat saat pengumpulan data. Lalu, para peneliti tidak mengumpulkan faktor gaya hidup partisipan sebelum partisipan terserang diabetes.

Selain itu, partisipan yang dikeluarkan dari penelitian memiliki latar belakang pendidikan minim dan status sosial ekonomi rendah, sehingga hasil bisa berbeda. Peneliti juga mengakui bahwa ada kemungkinan mereka salah mengidentifikasi partisipan dengan diabetes atau pradiabetes sebagai "partisipan tanpa diabetes".

Dari segi partisipan, peneliti mencatat bahwa partisipan mayoritas berasal dari kelompok Kaukasia, sehingga butuh penelitian dengan partisipan yang lebih beragam. Meski sudah disesuaikan dengan faktor lainnya, para peneliti memperingatkan kalau ada faktor yang mungkin terselubung.

5. Gaya hidup sehat harus jadi prioritas

Studi: 7 Kebiasaan Sehat Cegah Demensia pada Pasien Diabetesilustrasi lansia (pexels.com/Tristan Le)

Meski begitu, para peneliti mengatakan bahwa studi ini jadi bukti lain bahwa gaya hidup bisa memengaruhi risiko demensia, terutama untuk pasien diabetes tipe 2. Menurut Yingli, dengan studi ini, seharusnya ahli yang merawat pasien diabetes bisa menyarankan perubahan gaya hidup.

"Perubahan seperti itu tidak hanya meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, melainkan juga berkontribusi kepada pencegahan atau memperlambat munculnya gejala demensia di pasien diabetes," papar Yingli.

Yingli mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan untuk mengetahui bagaimana kombinasi gaya hidup sehat bisa berdampak positif terhadap kognitif pasien diabetes. Karena penelitian ini tak mengungkap mekanisme lengkapnya, Yingli juga berharap penelitian selanjutnya bisa menyingkapkan hal tersebut.

Baca Juga: Studi: Polusi Suara Tingkatkan Risiko Demensia di Usia Tua

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya