Studi: Madu Murni Mengurangi Kolesterol dan Gula Darah

Ingat, carilah madu yang murni

Ingin yang manis namun sehat? Alam menyediakan madu. Diproduksi oleh lebah madu, rasa manis madu yang khas sering dipakai sebagai alternatif gula pasir. Namun, tidak jarang ada berbagai oknum nakal yang memasarkan madunya sebagai "madu murni", padahal sudah ditambah zat-zat yang tidak sehat.

Penting untuk memeriksa apakah madu yang kamu beli murni atau tidak. Pasalnya, madu murni baik untuk kesehatan, bahkan bisa membantu mengurangi kolesterol hingga gula darah. Dengan kata lain, madu murni bisa membantu mencegah penyakit kardiovaskular hingga diabetes. Bahkan, ini didukung oleh penelitian, lo!

Libatkan ribuan partisipan dari belasan studi

Studi: Madu Murni Mengurangi Kolesterol dan Gula Darahilustrasi madu murni (pexels.com/Roman Odintsov)

Kalori berlebih dari gula bisa menyebabkan obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. Namun, apakah madu murni (yang juga tergolong gula) juga sama? Dimuat dalam jurnal Nutrition Reviews pada 16 November 2022, inilah yang ingin dicari tahu oleh para peneliti Kanada.

"[Madu] menunjukkan khasiat kardiometabolisme dalam percobaan hewan in vitro dan klinis, dari perbaikan berat tubuh, inflamasi, profil lemak, hingga kontrol glikemik. Namun, bukti khasiat ini terhadap manusia masih belum terevaluasi dan terkuantifikasi," tulis para peneliti.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga kesehatan dunia lainnya merekomendasikan konsumsi gula 5–10 persen dari total asupan energi harian. Mengambil studi hingga Januari 2021, para peneliti menelaah 18 studi dengan total jumlah partisipan 1.105 berusia rata-rata 41 tahun.

"Sejauh ini, belum diketahui apakah khasiat madu berbeda berdasarkan jenis madu, seperti asal bunga dan apakah madu tersebut murni atau sudah diproses," tulis para peneliti Kanada dalam penelitian bertajuk "Effect of honey on cardiometabolic risk factors" tersebut.

Madu berkhasiat menurunkan kolesterol jahat hingga gula darah

Para peneliti mencatat bahwa kebanyakan madu yang digunakan dalam studi yang dianalisis adalah polyfloral, bunga clover, bunga robinia, dan bunga milkvetch. Polyfloral berarti madu tersebut diproduksi lebih dari nektar lebih dari satu bunga. Ada juga madu tertentu yang nektarnya diambil lebah dari satu jenis tanaman saja.

Selain itu, sebanyak 42 partisipan dinyatakan sehat dengan indeks massa tubuh (IMT) berbeda. Para peneliti juga mencatat bahwa:

  • Sebanyak 12 persen partisipan mengidap obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Sebanyak 21 persen menderita diabetes (baik tipe 1 maupun tipe 2).
  • Sebanyak 10 persen memiliki kondisi intolernasi glukosa.

Dalam studi tersebut, para partisipan mengonsumsi madu secara oral dengan dosis rata-rata 40 gram. Asupan madu lalu dibandingkan dengan pola makan biasa (70 persen), sukrosa (15 persen), sirop jagung tinggi fruktosa (6 persen). Umumnya, masa penelitian dalam studi yang dianalisis berlangsung rata-rata 8 minggu.

Studi: Madu Murni Mengurangi Kolesterol dan Gula Darahilustrasi madu murni (unsplash.com/Arwin Neil Baichoo)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa madu memiliki berbagai khasiat. Studi tersebut menunjukkan bahwa madu dapat menurunkan:

  • Kadar gula darah puasa.
  • Kadar kolesterol total.
  • Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
  • Kadar trigliserida puasa.

Selain mengurangi, para peneliti mengatakan bahwa madu justru meningkatkan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau yang sering disebut sebagai kolesterol baik. Dari segi sumber, madu murni adalah yang terbaik, diikuti oleh bunga clover lalu robinia.

Mengapa harus madu murni?

Rekan peneliti dari University of Toronto, Kanada, Dr. Tauseef Ahmad Khan, mengatakan bahwa berbeda dari pemanis lainnya, madu tidak manis karena fruktosa atau glukosa. Menurutnya, 15 persen komponen madu terdiri dari gula langka, seperti isomaltulosa, kojibiosa, trehalosa, atau melezitosa.

"... yang terbukti meningkatkan respons glukosa, mengurangi resistansi insulin, dan mendorong pertumbuhan bakteri yang menyehatkan usus," tutur Dr. Khan, dilansir Medical News Today.

Selain itu, Dr. Khan mengatakan bahwa madu mengandung molekul bioaktif seperti polifenol, flavonoid, dan asam organik. Molekul-molekul tersebut memiliki khasiat antibiotik, antikanker, antiobesitas, hingga melindungi dari kerusakan akibat inflamasi dan zat radikal bebas.

Di satu sisi, para peneliti menemukan bahwa madu murni memicu penanda inflamasi tubuh, seperti interleukin 6 (IL-6) dan faktor nekrosis tumor-alfa (TNF-α). Tidak perlu takut, Dr. Khan mengatakan bahwa sebenarnya kenaikkan penanda inflamasi ini adalah tanda khasiat madu murni.

"IL-6 memelihara kontrol glukosa dengan meningkatkan metabolisme tubuh terhadap glukosa dan lemak, sementara TNF-α adalah indikator respons imun tubuh bawaan, sehingga meningkatkan asupan madu sama dengan meningkatkan imunitas," tutur Dr. Khan.

Studi: Madu Murni Mengurangi Kolesterol dan Gula Darahilustrasi lebah madu (unsplash.com/Dustin Humes)

Perlu diketahui bahwa kebanyakan madu sudah melewati pasteurisasi, sedangkan madu murni tidak. Pasteurisasi sebenarnya bertujuan untuk memperlambat granulasi madu agar lebih mudah dikonsumsi, tetapi pasteurisasi bisa menyingkirkan khasiat dari madu.

Lalu, bagaimana dengan pemanis lain seperti sirop agave atau maple yang juga nabati? Doktor Khan mengatakan bahwa sirop tersebut beda dengan madu karena juga melewati proses tertentu dan terdiri dari gula biasa, seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Perbedaan lainnya adalah proses yang dilakukan oleh para lebah madu sendiri.

"Madu memiliki langkah berbeda di mana lebah madu memroses nektar dari bunga dengan enzimnya, sehingga timbul gula-gula langka di madu. Gula langka inilah yang jadi kunci khasiat madu dibanding pemanis alami lainnya," tandas Dr. Khan.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Susu Campur Madu, Ampuh Tingkatkan Stamina

Cara tahu madu murni

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa tahu madu yang dibeli murni atau olahan? Nah, dilansir NDTV, berikut cara-cara mudah mengetahui kemurnian madu:

  • Tes jempol: Teteskan madu di jempol. Jika madu mengalur seperti air, maka itu bukan madu murni karena madu murni akan tetap menempel dan tak akan mengalir.
  • Tes air: Teteskan madu ke dalam air. Jika madu tersebut larut, maka itu bukan madu murni karena madu murni akan tetap menggumpal di permukaan.
  • Tes api: Colek madu dengan korek api dan nyalakan korek api tersebut. Jika tidak menyala, maka itu bukan madu asli. Madu yang terkontaminasi mengandung sedikit cairan (kemungkinan besar karena sudah melewati pasteurisasi).
  • Tes cuka: Campurkan madu, air, dan 2–3 tetes cuka. Jika campuran ini berbuih, maka madu tidak murni.
  • Tes panas: Jika madu dipanaskan dan langsung jadi karamel tetapi tidak berbuih, maka itu madu asli. Jika madu tidak menjadi karamel dan berbuih saat dipanaskan, maka itu adalah madu olahan.

Sayangnya, tes ini bisa saja tidak akurat. Jadi, pastikan kamu memang membeli madu yang sudah teruji kemurniannya. Salah satu pengujian madu yang terkenal adalah dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR).

Baca Juga: 7 Tips Membedakan Madu Murni dan Oplosan, Biar Gak Salah Beli

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya