Flossing Sebelum atau Sesudah Sikat Gigi, Mana yang Benar?

Urutan yang benar bisa menjamin kebersihan gigi yang optimal

Menjaga kebersihan gigi amat penting untuk penampilan dan kesehatan. Namun, tahukah kamu kalau membersihkan gigi bukan sekadar sikat gigi dan berkumur? Mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai flossing. Dengan benang dentin, kamu bisa membersihkan sela-sela gigi hingga tak ada partikel makanan yang tersisa.

Nah, pertanyaannya, mana yang harus dilakukan terlebih dulu, flossing atau sikat gigi? Ingat, urutan yang benar bisa menjamin kebersihan gigi. Agar tidak salah, yuk, simak pembahasan selengkapnya di sini!

1. Pentingnya flossing dan sikat gigi

Flossing Sebelum atau Sesudah Sikat Gigi, Mana yang Benar?ilustrasi dental flossing (oglf.org)

Bagi kebanyakan orang, sikat gigi dua kali sehari sudah cukup. Memang, sikat gigi adalah cara utama untuk membersihkan gigi, menyingkirkan plak, dan mencegah gigi berlubang. Akan tetapi, rutin sikat gigi saja tidak cukup. Nah, di sinilah peran besar flossing.

Dengan flossing, kita bisa menyingkirkan plak dan sisa makanan yang tak tersentuh oleh sikat gigi. Oleh karena itu, meski tak diketahui banyak orang, flossing amat penting untuk menjaga kebersihan mulut hingga ke sela-sela gigi. Namun, mana urutan yang benar?

2. Flossing dulu, baru sikat gigi

Kalau sikat gigi dulu lalu flossing, makanan, plak, dan bakteri yang terlepas dari sela-sela gigi setelah flossing dapat tertinggal di ronggal mulut dan tidak ikut tersikat. Nah, jika kamu flossing dulu, sikat gigi jadi lebih mudah untuk menyingkirkan kotoran yang telah ditarik keluar oleh benang gigi. Ini dapat mengurangi plak gigi dan mengurangi risiko gangguan gigi dan mulut.

Hal tersebut juga didukung oleh studi, kok! Menurut sebuah studi di Iran yang dimuat dalam Journal of Periodontology pada 2018, senyawa fluorida dalam odol jadi lebih ampuh melindungi gigi setelah flossing karena kotoran-kotoran di sela-sela gigi sudah hilang.

3. Manfaat flossing sebelum gosok gigi

Flossing Sebelum atau Sesudah Sikat Gigi, Mana yang Benar?ilustrasi flossing (prohealthdental.com)

Penyakit gusi (periodontal) adalah infeksi mulut yang berupa hancurnya jaringan lunak dan tulang yang menyokong tulang gigi. Penyakit ini terjadi akibat penumpukan bakteri di permukaan gigi.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kebersihan gigi yang tak terjaga. Dengan kata lain, jarang gosok gigi dan/atau flossing dan tidak melakukan pembersihan gigi dengan dokter gigi secara rutin. Beberapa gejala penyakit gusi mencakup:

  • Napas berbau tidak sedap.
  • Gusi bengkak dan kemerahan.
  • Gigi goyang.
  • Pendarahan gusi.

Manfaat flossing sebelum sikat gigi lainnya adalah menyingkirkan plak, penyebab utama penyakit gusi. Dilansir Healthline, plak pada gigi umumnya mengeras dalam 24 hingga 36 jam. Oleh karena itu, jika kamu flossing dan sikat gigi secara teratur, plak tak akan mengeras di gigi.

Baca Juga: Sakit Gigi pada Malam Hari? Ini 9 Cara Meredakan Nyeri Nyut-nyutannya

4. Peringatan, jangan berkumur!

Setelah flossing dan sikat gigi, jangan lupa untuk meludahkan sisa pasta gigi di dalam mulut. Betul, bukan dengan berkumur. Terkejut, ya? Kebanyakan orang berkumur setelah sikat gigi, kan?

Akan tetapi, berkumur setelah gosok gigi bisa membuang fluorida, mineral dalam produk perawatan gigi untuk memperkuat gigi. Akibatnya, pasta gigi jadi tidak mampu mencegah pembusukan pada gigi.

Ingin tetap berkumur? Cukup dengan satu sendok teh air di mulut dan ludahkan. Jika ingin menggunakan obat kumur agar napas lebih segar, tunggu beberapa jam setelah sikat gigi. Jika menggunakan obat kumur dengan fluorida, jangan mengonsumsi apa pun selama 30 menit setelah berkumur.

5. Tips menjaga kesehatan gigi

Itulah pertimbangan flossing dan sikat gigi secara rutin. Dengan flossing sebelum menyikat gigi, sisa-sisa makanan dan bakteri dalam mulut bisa dibersihkan secara menyeluruh, sehingga kesehatan gigi dan mulut tetap terpelihara.

Selain flossing dan menyikat gigi rutin, apa yang bisa dilakukan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga? Lakukan ini: 

  • Flossing rutin (setidaknya sekali sehari).
  • Jangan gunakan tusuk gigi untuk menyingkirkan makanan yang terselip di sela-sela gigi (berisiko melukai gusi dan menyebabkan infeksi).
  • Sikat gigi dua kali sehari selama 2 menit.
  • Jangan lupa menggosok lidah (mencegah napas berbau tidak sedap dan menyingkirkan bakteri).
  • Gunakan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluorida untuk melindungi gigi.
  • Jangan flossing terlalu kuat agar gusi tak berdarah.
  • Rutin kontrol ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.

6. Kapan harus ke dokter gigi?

Flossing Sebelum atau Sesudah Sikat Gigi, Mana yang Benar?ilustrasi dokter gigi spesialis penyakit mulut (pexels.com/olly)

Umumnya, kamu disarankan untuk bertemu dokter gigi dua kali dalam setahun untuk mengecek kesehatan gigi. Namun, bila kamu melihat hal mencurigakan pada gigi dan mulut, jangan ragu untuk membuat janji temu.

Dokter gigi nantinya akan melakukan pemeriksaan dan memesan beberapa tes yang diperlukan. Apabila mengalami tanda dan gejala di bawah ini, segera temui dokter gigi:

  • Gusi bengkak dan kemerahan.
  • Gusi mudah berdarah setelah gosok gigi atau flossing.
  • Gigi sensitif pada suhu panas dan/atau dingin.
  • Bau mulut yang membandel.
  • Gigi goyang.
  • Gusi turun.
  • Sakit gigi.

Apabila kamu mengalami beberapa gejala di atas ditambah demam, gigi dan gusi mengalami infeksi, segeralah ke dokter gigi dan laporkan semua gejala yang kamu alami.

Jadi, urutan yang benar adalah flossing sebelum menyikat gigi agar sisa-sisa makanan dan bakteri dalam mulut bisa dibersihkan secara menyeluruh. Jangan salah lagi, ya!

Baca Juga: 14 Cara Mengatasi Gusi Berdarah di Rumah, Efektif!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya