Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!

Yuk, jaga berat badan

Bukan rahasia kalau kelebihan berat badan (obesitas) amat berbahaya untuk kesehatan dalam jangka panjang. Umumnya, kondisi obesitas dikaitkan dengan berbagai komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, hingga kanker.

Akan tetapi, selain komplikasi-komplikasi fisik tersebut, ternyata berbagai penelitian juga menemukan dampak obesitas untuk kesehatan otak. Sebuah penelitian terbaru memperkuat temuan-temuan yang sudah ada mengenai dampak negatif obesitas untuk usia otak. Mari simak fakta selengkapnya!

1. Melibatkan lebih dari 9.000 partisipan

Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!ilustrasi obesitas (pixabay.com/jarmoluk)

Dimuat dalam jurnal JAMA Network Open pada 1 Februari 2022 lalu, para peneliti Kanada ingin mengetahui bagaimana penumpukan lemak perut dapat memengaruhi kemampuan kognitif. Oleh karena itu, para peneliti merekrut 9.189 partisipan berusia 30–75 tahun yang tidak mengidap penyakit kardiovaskular.

Para partisipan menjalani dua jenis tes kognitif, yaitu:

  • Digit symbol substitution test (DSST): Dari skor 0 ke 133. Makin rendah skor, makin buruk kemampuan kognitif.
  • Montreal Cognitive Assessment (MoCA): Dari skor 0 sampai 30 dengan standar 26.

Selain itu, para peneliti juga menyesuaikan skor kedua tes kognitif tersebut dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular, status pendidikan, dan cedera otak lewat MRI. Ketiga faktor ini umumnya dihubungkan dengan risiko penurunan kemampuan kognitif.

2. Hasil: penumpukan lemak membuat kemampuan kognitif menurun

Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!ilustrasi otak (freepik.com/jcomp)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa makin tinggi jumlah lemak tubuh dan lemak perut, skor DSST dan MoCA malah makin rendah. Hubungan antara obesitas dan kemampuan kognitif terlihat lebih jelas pada tes DSST yang menilai kemampuan pemrosesan otak.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa dibanding partisipan yang memiliki lebih sedikit lemak, kinerja otak pada partisipan yang memiliki lebih banyak lemak ibarat otak mengalami penuaan hingga 3 tahun!

Baca Juga: Awas! Ini 7 Kebiasaan Buruk Saat Makan yang Menyebabkan Obesitas

3. Inflamasi, tersangka utama penuaan otak pada obesitas

Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!ilustrasi inflamasi (healthcoach.clinic)

Sementara studi ini tidak membuktikan hubungan kausalitas antara obesitas dan penurunan kognitif, terlihat jelas memang ada fondasi antara kedua variabel tersebut. Para peneliti memasukkan risiko kardiovaskular dan cedera otak vaskular yang berhubungan dengan penurunan kognitif. Jadi, apa lagi pemicunya?

Para peneliti mengatakan bahwa inflamasi mungkin memengaruhi penurunan kemampuan kognitif pada pasien obesitas. Hal ini merujuk pada sebuah studi pracetak di Kanada pada 2020 silam. Melibatkan lebih dari 15.000 partisipan, kadar plasma protein C-reaktif (CRP) terlihat lebih tinggi pada mereka yang obesitas.

4. Selain inflamasi, hipertensi dan sirkulasi darah tak lancar juga jadi biang kerok

Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!ilustrasi penurunan kognitif (pixabay.com/geralt)

Selain inflamasi yang tinggi, ternyata ada penjelasan lain di balik penurunan kognitif pada obesitas. Salah satunya adalah hipertensi dan aliran darah yang tak memadai ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan mikroseluler vaskular, sehingga skor kognitif jadi lebih rendah.

Dalam sebuah studi gabungan yang melibatkan hampir 500 partisipan pada 2021 silam, penambahan lingkar pinggang 1 sentimeter saja berarti mengurangi aliran darah dan membuat otak menua hingga 1 tahun!

5. Pentingnya gaya hidup sehat untuk memerangi obesitas

Obesitas Bikin Otak Lebih Cepat Tua? Ini Faktanya!ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Pada akhirnya, obesitas memang diduga dapat merusak otak hingga menurunkan kemampuan kognitif. Meski begitu, penelitian lebih lanjut amat diharapkan untuk mencari tahu lebih lanjut hubungan antara obesitas dan dampaknya pada usia otak.

Para peneliti mengatakan bahwa strategi mencegah obesitas berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan otak jangka panjang. Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Cukup simpel, obesitas dapat dicegah dengan:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang.
  • Menghindari konsumsi makanan olahan dan mengandung gula berlebih.
  • Mengonsumsi lemak baik, bukan lemak jahat.
  • Mengonsumsi serat dan makanan dengan indeks glikemik rendah.
  • Rutin berolahraga (75 menit olahraga intensitas berat atau 150 menit olahraga intensitas ringan ke sedang per minggu).

Baca Juga: 13 Bahaya Obesitas, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya