Studi: Kurang Tidur Bikin Lemak Menumpuk di Perut

Apa hubungannya kurang tidur dengan distribusi lemak tubuh?

Mengabaikan gaya hidup sehat bisa menjadi penyebab obesitas. Salah satunya adalah karena kurang tidur. Bukan rahasia kalau kurang tidur bisa membuat berat badan naik dan meningkatkan risiko obesitas.

Namun, apa hubungannya kurang tidur dengan distribusi lemak tubuh? Hal ini masih belum ditelusuri secara mendalam. Inilah yang coba dijawab oleh penelitian terbaru. Tak disangka, kurang tidur bisa bikin lemak perut menumpuk!

1. Libatkan partisipan sehat dengan tubuh langsing

Dimuat dalam Journal of the American College of Cardiology edisi April 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) merekrut 12 orang dewasa berusia 19–39 tahun yang sehat dan tak mengidap obesitas.

Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Mayo Clinic ini, para peneliti memantau para partisipan selama 21 hari. Selama 4 hari pertama penelitian, para partisipan diperbolehkan tidur normal (9 jam). Lalu, selama 2 minggu, para partisipan dibagi menjadi dua kelompok:

  • Kurang tidur (4 jam).
  • Cukup tidur (9 jam).

Hal menarik dalam penelitian ini adalah para peneliti membebaskan para partisipan untuk mengonsumsi apa pun. Selama masa penelitian, para peneliti meneliti asupan dan pengeluaran energi, berat dan komposisi tubuh, distribusi lemak, dan biomarker lainnya.

2. Hasil: Kurang tidur pengaruhi distribusi lemak perut

Studi: Kurang Tidur Bikin Lemak Menumpuk di Perutilustrasi kurang tidur (pexels.com/AndreaPiacquadio)

Setelah melewati 14 hari, para partisipan, terutama dari kelompok kurang tidur, diperbolehkan melewati 3 hari tidur hingga 9 jam. Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang kurang tidur menunjukkan distribusi lemak yang tak teratur.

"Temuan kami menunjukkan bahwa kurang tidur, bahkan dalam kelompok partisipan muda bertubuh langsing, menyebabkan peningkatan asupan kalori, penambahan berat badan minim, dan penambahan akumulasi lemak perut secara signifikan," ujar penyelenggara penelitian, Virend Somers, M.D., Ph.D.

Pemimpin penelitian tersebut, Naima Covassin, Ph.D., menjelaskan lebih lanjut mengenai temuan timnya. Ia mengatakan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan total lemak perut dan lemak aktif (viseral) perut sebanyak masing-masing 9 dan 11 persen. Lemak aktif sering dikaitkan dengan penyakit jantung dan metabolisme.

Baca Juga: 15 Penyebab Lemak Perut Sulit Dihilangkan, Nyebelin!

3. Kurang tidur membuat kalori meroket

Sementara pengeluaran energi tak berubah, berat badan partisipan dalam kelompok kurang tidur bertambah signifikan. Selain itu, para peneliti melihat bahwa total lemak perut bertambah saat kurang tidur, terutama pada lemak subkutan (di bawah kulit) dan lemak aktif perut.

"Akumulasi lemak aktif hanya terdeteksi melalui CT scan dan tanpanya, mungkin (akumulasi lemak) akan terlewat karena penambahan berat badan cukup minim, hanya 0,5 kg," imbuh Covassin.

Dibanding saat tidur 9 jam, para partisipan yang kurang tidur diketahui mengonsumsi lebih dari 300 kalori ekstra per hari, 13 persen lebih banyak protein dan 17 persen lebih banyak lemak. Peningkatan asupan kalori terlihat paling tinggi di hari-hari pertama kurang tidur, dan mulai berkurang saat partisipan diperbolehkan tidur normal.

"Hanya pengukuran berat bisa mengaburkan konsekuensi kurang tidur. Hal yang tak kalah mengkhawatirkan adalah potensi dampak kurang tidur terhadap penambahan progresif dan kumulatif selama bertahun-tahun," tulis Covassin.

4. Peringatan untuk pekerja shift malam

Studi: Kurang Tidur Bikin Lemak Menumpuk di Perutilustrasi pekerja shift malam (freepik.com/pch.vector)

Dengan kata lain, kurang tidur bisa meningkatkan lemak perut akibat konsumsi makanan berlebihan. Bahaya terselubung kurang tidur terhadap akumulasi lemak perut amat membahayakan dalam jangka panjang. Tidak terdeteksi secara kasatmata, jangan sampai baru diketahui saat lemak sudah menumpuk dan menyebabkan komplikasi.

Namun, ada beberapa kelompok yang terpaksa harus mengorbankan jam tidurnya, seperti pekerja shift malam. Jadi, apa yang harus diperhatikan? Virend mengatakan bahwa jika jam tidur dimodifikasi oleh shift, maka individu harus memperhatikan faktor lain, seperti sering berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Baca Juga: 8 Cara Jitu untuk Mengurangi Lemak di Wajah, Segera Praktikkan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya