Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!

Sudah dipakai di China dan Uzbekistan

China belum selesai dengan vaksin COVID-19. Selain vaksin Sinovac dan Sinopharm, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd. (di bawah naungan Chonqing Zhifei Biological Product) bekerja sama dengan Institut Mikrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China untuk menciptakan vaksin COVID-19 baru.

Diberi kode ZF2001 dan dijual dengan nama ZIFIFAX atau RBD-Dimer, vaksin ini sudah melewati tahap uji klinis 1 dan 2. Kini, ZIFIFAX tengah menjalani uji klinis tahap ketiga dan sudah dipakai di Uzbekistan dan China karena dianggap ampuh menangkal varian Delta. Apakah akan dipakai di Indonesia?

1. Menggunakan teknik yang sama dengan Novavax

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!vaksin ZF2001 dari Anhui Zhifei Longcom dan Akademi Ilmu Pengetahuan China (news.cgtn.com)

Vaksin ZF2001 buatan Anhui Zhifei dan Institut Mikrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China ini adalah vaksin jenis rekombinan atau sub-unit protein. Dengan kata lain, vaksin tipe ini mengambil spike glycoprotein dari virus corona SARS-CoV-2, atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikkan.

Saat mendengar jenis vaksin ini, mungkin sudah tidak asing lagi. Betul, ZF2001 menggunakan teknologi vaksin serupa dengan vaksin VX-CoV2373 buatan Novavax asal Amerika Serikat (AS). Selain itu, teknologi sub-unit juga digunakan pada vaksin hepatitis B dan pertusis.

ZF2001 disuntikkan tiga dosis dalam jeda waktu dua bulan. Dilansir South China Morning Post, Anhui Zhifei Longcom menetapkan target untuk memproduksi 1 miliar dosis vaksin ZIFIVAX per tahunnya.

2. Dianggap ampuh melawan varian COVID-19 lain, termasuk Delta

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!ilustrasi vaksin ZF2001 (asia.nikkei.com)

Dikutip oleh Reuters pada Sabtu (17/7/2021) lalu, sebuah penelitian pada 16 Juli 2021 di Tiongkok menemukan vaksin ZIFIVAX menunjukkan potensi untuk melawan varian B.1.617.2 atau varian Delta, mutasi SARS-CoV-2 yang dominan secara global. Akan tetapi, efek keampuhan ZIFIFAX pada varian Delta terlihat "sedikit berkurang".

Para peneliti dari Institut Mikrobiologi Akademi Ilmu Pengetahuan China menguji keampuhan vaksin buatan Anhui ini terhadap empat variant of concern (VoC) dan tiga variant of interest (VoI) mutasi SARS-CoV-2, yaitu:

  • B.1.1.7 (Alpha)
  • B.1.351 (Beta)
  • P.1 (Gamma)
  • B.1.617.2 (Delta)
  • B.1.429 (Epsilon)
  • B.1.525 (Eta)
  • B.1.617.1 (Kappa)

Fokus tertuju pada varian Delta yang dianggap paling cepat menular dibandingkan varian lainnya. Penelitian ini melibatkan 28 relawan yang telah disuntik tiga dosis ZIFIVAX.

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!ilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Saat dites terhadap partikel yang mirip dengan varian Delta, efek penetralan (neutralizing effect) dari sampel serum dari relawan yang telah menyelesaikan tiga dosis ZIFIVAX terlihat efektif pada varian Alpha.

Meskipun para peneliti menemukan pengurangan sebesar 1,2 lipat, mereka kekeh kalau vaksin ini masih ampuh terhadap varian Delta. Selain itu, Reuters melansir bahwa sampel serum relawan yang menerima dosis ketiga dengan jeda yang lebih lama menunjukkan efek penetralan yang lebih besar terhadap varian-varian COVID-19.

"ZF2001 mempertahankan efek penetralan terhadap varian Delta yang baru-baru ini muncul dan sangat menular," tulis para peneliti.

Studi ini dimuat dalam jurnal medRxiv dan belum menjalani ulasan sejawat (peer review). Oleh karena itu, para peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China memperingatkan bahwa butuh penelitian mendalam dengan data uji klinis tahap ke-3 dan skenario dunia nyata untuk melihat keampuhan ZIFIVAX terhadap varian Delta.

Baca Juga: Dunia Akan Berubah setelah Vaksin COVID-19? Ini Faktanya

3. Sudah melewati dua tahap uji klinis dengan hasil yang menjanjikan

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada Juni 2020, Anhui Zhifei Longcom melangsungkan uji klinis tahap pertama untuk ZF2001 pada 50 orang dari usia 18-59 tahun di Chongqing. Sebulan kemudian, uji klinis pun berlanjut ke tahap 2 dengan 900 relawan di Hunan, dengan uji klinis tambahan pada Agustus yang melibatkan 50 relawan usia 60 tahun ke atas.

Uji klinis ZF2001 dibagi menjadi tiga kelompok yaitu dosis rendah, dosis tinggi, dan plasebo. Dimuat dalam jurnal The Lancet pada 24 Maret 2021, para peneliti menemukan hasil serokonversi atau keampuhan ZF2001 yang menjanjikan.

Diujikan dalam dua dosis, tingkat keampuhan ZF2001 adalah 76 persen (pada 114 dari 150 relawan kelompok 25 μg) dan 72 persen (pada 108 dari 150 relawan kelompok 50 μg). Sementara, dengan 3 dosis, tingkat keampuhan ZF2001 adalah 97 persen (pada 143 dari 148 relawan kelompok 25 μg) dan 93 persen (pada 138 dari 148 relawan kelompok 50 μg).

4. Uji klinis tahap 3 sedang berlangsung

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada Desember 2020, vaksin ZF2001 menjalani uji klinis tahap ketiga di beberapa negara. Melibatkan 29.000 relawan lintas negara, negara-negara yang setuju untuk menjadi lokasi uji klinis tahap ketiga vaksin Anhui Zhifei Longcom ini yaitu:

  • China: melibatkan 29.000 relawan—termasuk 750 relawan antara 18-59 tahun dan 250 relawan 60 tahun ke atas di China—dan 21.000 relawan antara 18-59 tahun dan 7.000 relawan 60 ke atas di luar China

  • Malaysia: dilaksanakan oleh MY E.G. Services Bhd (MYEG). Jika sukses, maka MYEG akan mendistribusikan ZIFIVAX di Negeri Jiran selama 3 tahun

  • Uzbekistan: dikonfirmasi oleh Reuters sejak Desember 2020, Uzbekistan setuju melangsungkan uji klinis tahap ketiga ZF2001 selama satu tahun dengan 5.000 relawan usia 18-59 tahun

  • Ekuador: mantan Menteri Kesehatan Ekuador, Juan Carlos Zevallos, mengonfirmasi uji klinis tahap ke-3 ZF2001 yang melibatkan 5.000 hingga 8.000 relawan

  • Pakistan: Badan Pengawas Obat Pakistan (DRAP) mengesahkan uji klinis tahap ketiga ZF2001 dengan 10.000 relawan di UHS Lahore, National Defense Hospital, dan Agha Khan Hospital

Indonesia juga menjadi target uji klinis tahap ketiga vaksin ini. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) dilaporkan setuju melangsungkan uji klinis tahap ketiga untuk ZIFIVAX di Indonesia. Uji klinis ini dilaporkan mulai pada Maret 2021.

5. Uzbekistan dan China sudah memberikan izin pemakaian darurat

Vaksin Rekombinan China Ampuh Lawan Varian Delta? Ini Faktanya!ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Tidak sampai setengah tahun, Uzbekistan memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk ZF2001 pada 1 Maret 2021. Pada bulan tersebut, Uzbekistan mendapatkan 1 juta dosis ZF2001 dan sudah memulai vaksinasi dengannya sejak April 2021. Per Juni 2021, sudah sekitar 6,5 juta vaksin ZIFIVAX yang disuntikkan di Uzbekistan.

Tak lama setelah Uzbekistan mengizinkan ZF2001, giliran China yang memberikan lampu hijau untuk ZF2001. Pada 15 Maret, China juga memberikan EUA untuk ZIFIVAX. Menurut Reuters, sudah lebih dari 100 juta vaksin buatan Anhui-Akademi Ilmu Pengetahuan China yang digunakan hingga saat ini.

Baca Juga: Penasaran Apa Saja Isi Vaksin? Ini Bahan-Bahan Pembuatnya

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya