Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini Anjurannya

Berguna untuk ibu dan buah hati!

Sejak 13 Januari 2021, pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi COVID-19 nasional sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) lewat penyuntikan vaksin pada 181,5 juta penduduk.

Seiring berjalannya vaksinasi, masih banyak pertanyaan mengenai hal-hal seputar vaksin COVID-19. Salah satunya apakah ibu menyusui dibolehkan atau dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi? Bagaimana keamanannya? Bila kamu termasuk salah satunya yang mempertanyakan, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Apakah ibu menyusui bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19?

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini AnjurannyaIlustrasi Penyuntikan Vaksin. ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), jawaban simpel untuk pertanyaan tersebut adalah "boleh". Selain itu, Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) pun menyarankan ibu menyusui menerima vaksinasi agar bisa "menularkan" antibodi kepada si Kecil lewat air susu ibu (ASI).

"Meskipun ada sedikit risiko untuk anak, tetapi ada manfaat yang masuk akal secara biologis. Antibodi dan sel-T yang dirangsang oleh vaksin dapat secara pasif berpindah ke dalam ASI. Setelah vaksinasi terhadap virus lain, antibodi IgA dapat dideteksi dalam ASI dalam waktu 5 sampai 7 hari. Antibodi yang ditransfer ke dalam susu dapat melindungi bayi dari infeksi SARS-CoV-2," mengutip keterangan dalam situs resmi ABM.

CDC juga mengungkapkan kalau vaksin COVID-19 yang diizinkan menggunakan teknologi mRNA (tanpa virus) seperti Pfizer dan Moderna, virus yang dinonaktifkan seperti Sinovac, dan vektor virus (virus yang telah dimodifikasi) seperti AstraZeneca, bisa membangun kekebalan tanpa replikasi, jadi tak ada risiko infeksi pada ibu dan bayi.

2. Kenapa uji klinis vaksin COVID-19 tidak melibatkan ibu hamil dan ibu menyusui?

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini Anjurannyapexels.com/Wendy Wei

Bukan hal baru kalau uji klinis vaksin dan obat, termasuk vaksin COVID-19, tidak melibatkan ibu hamil atau ibu menyusui. Hal ini dikarenakan alasan etik yang menyebabkan para peneliti takut efek samping vaksin COVID-19 akan merugikan dan ditularkan melalui ASI ke bayi atau plasenta ke janin.

Sebenarnya, beberapa badan kesehatan dan obstetri dan ginekologi dunia, salah satunya International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO), tengah memperjuangkan para ibu hamil dan menyusui agar diperbolehkan ikut dalam uji klinis.

Namun, untuk sekarang ini, umpan balik atau feedback vaksin COVID-19 untuk ibu menyusui tergantung pada para ibu menyusui yang divaksinasi, karena termasuk dalam golongan prioritas vaksinasi COVID-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin AstraZeneca Mengandung Babi? Ini 5 Faktanya!

3. Penelitian terkini: ibu hamil dan ibu menyusui menyambut vaksin dan memberikan imun COVID-19 pada janin dan bayi

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini Anjurannyafreepik.com/shurkin_son

Menurut penelitian terkini, vaksin COVID-19 memberikan harapan untuk memberikan kekebalan pada ibu menyusui dan bayi lewat ASI. Hal tersebut dituangkan laporan penelitian di Amerika Serikat (AS) berjudul "COVID-19 vaccine response in pregnant and lactating women: a cohort study" yang terbit pada 25 Maret 2021 lalu.

Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tersebut melibatkan suntikan vaksin COVID-19 jenis mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) pada 131 perempuan, di antaranya 84 hamil dan 31 menyusui. Hasilnya menjanjikan!

Usai vaksinasi, kelompok perempuan biasa, hamil, dan menyusui menunjukkan tingkat antibodi atau titer yang setara. Ditemukan juga titer dari vaksin COVID-19 dalam sampel darah tali pusar dan ASI yang menunjukkan transfer antibodi dari ibu ke bayi!

Selain itu, efek samping vaksin bersifat ringan dan jarang terjadi.

“Berita tentang kemanjuran vaksin ini sangat menggembirakan bagi ibu hamil dan ibu menyusui, yang tidak disertakan dalam uji coba vaksin COVID-19 awal. Studi ini juga menunjukkan semangat ibu hamil dan menyusui yang berpartisipasi dalam penelitian ini," tutur Andrea Edlow, direktur Lab Edlow di Vincent Center for Reproductive Biology, AS, dan salah satu rekan peneliti.

4. Persyaratan vaksinasi untuk ibu menyusui

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini AnjurannyaIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, tertanggal 11 Februari 2021, ibu menyusui sudah termasuk target vaksinasi COVID-19.

Untuk ibu menyusui yang ingin mendapat vaksinasi COVID-19, syarat utama yang harus ditempuh adalah melakukan anamnesis tambahan atau wawancara menyeluruh untuk memeriksa riwayat ibu menyusui sebelum mendapatkan vaksin, untuk mengetahui apakah ibu menyusui memiliki penyakit penyerta. Ibu diperbolehkan menyusui setelah vaksin.

Kemudian, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan jika ibu menyusui memiliki riwayat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap vaksin lain atau terapi suntik (intramuskular, intravena, atau subkutan). Ibu menyusui bisa mempertimbangkan:

  • Risiko anafilaksis yang tidak diketahui
  • Manfaat vaksinasi COVID-19

Kepada IDN Times, Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk ibu menyusui dan tidak persyaratan spesifik.

"Vaksin ini relatif aman untuk penyakit-penyakit komorbid atau penyakit kronis dan untuk ibu menyusui juga sangat aman," kata dr. Nadia. 

Untuk efek samping usai vaksinasi pun sangat ringan dan tak perlu dikhawatirkan.

"Untuk efek samping tidak spesifik untuk kondisi tertentu. Rata-rata efek sampingnya sangat ringan karena sampai saat ini efek samping yang berat tidak ada yang dilaporkan," kata dr. Nadia lagi.

Setelah mendapatkan vaksinasi, perlakuannya pun akan sama dengan peserta lainnya, yaitu akan dipantau selama 30 menit.

"Bila tidak ada keluhan apa pun, peserta vaksinasi bisa langsung pulang dan bisa langsung beraktivitas, termasuk ibu menyusui. Vaksin tidak melalui ASI, jadi aman untuk bayi."

Dokter Nadia juga mengatakan bahwa bila seorang ibu hari ini melahirkan, esok harinya ia bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Jadi tak perlu menunggu karena kan memberikan perlindungan, ya. Nanti kalau ibu menyusui sudah mendapat vaksin, dia kan memberi perlindungan kepada anaknya karena risiko untuk penularan itu sudah bisa dicegah saat ibu mendapat vaksin," dr. Nadia menjelaskan.

5. POGI: ibu hamil belum diizinkan untuk mendapat vaksinasi COVID-19

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini AnjurannyaIlustrasi ibu hamil. IDN Times/Arief Rahmat

Pertanyaan mengenai vaksin untuk ibu menyusui sudah terjawab. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil? Faktanya, ibu hamil diketahui terpapar risiko yang lebih besar terkena COVID-19, dari gangguan pernapasan hingga kematian. Selain itu, COVID-19 parah juga mengancam janin.

Mengacu pada surat rekomendasi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) untuk vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil pada Februari 2021, ibu hamil saat ini tidak direkomendasikan untuk divaksinasi. Hal ini dikarenakan fase 1-3 uji klinis vaksin COVID-19 tidak melibatkan ibu hamil, sehingga efikasi dan potensi risikonya belum diketahui.

Dokter Nadia juga mengatakan bahwa ibu hamil sampai sekarang belum boleh mendapat vaksinasi.

"Kita tunggu karena belum cukup data uji klinis yang dilakukan pada ibu hamil. Jadi nanti prosesnya kita akan menunggu informasi lebih lanjut dari ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan POGI terkait pemberian vaksinasi pada ibu hamil. Tapi sekarang karena data yang terkait dengan ibu hamil belum ada, kita harus nunggu dulu."

Menurut WHO lewat laman resminya, meskipun kehamilan menempatkan perempuan berisiko lebih tinggi terhadap gejala parah bila terinfeksi COVID-19, tetapi sangat sedikit data yang tersedia untuk menilai keamanan vaksin selama kehamilan. 

Meski begitu, WHO tidak memiliki alasan khusus untuk meyakini bahwa akan ada risiko spesifik yang lebih besar daripada manfaat vaksinasi saat hamil. Oleh karena itulah, jika ibu hamil juga merupakan petugas kesehatan yang berisiko terkena COVID-19, disarankan untuk mendapatkan vaksinasi setelah berkonsultasi.

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini Anjurannyafreepik.com/macrovector

Jika ingin divaksinasi, ibu hamil harus terlebih dulu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai suntikan vaksin yang sudah diberi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa hal yang harus dikonsultasikan adalah:

  • Seberapa besar risiko terpapar SARS-CoV-2,virus penyebab COVID-19
  • Risiko COVID-19 dan potensi risiko bagi bayi
  • Apa yang diketahui tentang vaksin COVID-19:
    • Seberapa ampuh vaksin untuk mengembangkan sistem imun tubuh
    • Efek samping vaksin COVID-19 yang diketahui
    • Keterbatasan data tentang keamanan COVID-19 selama kehamilan karena tidak dipelajari pada orang hamil

Data mengenai keamanan vaksin untuk ibu hamil memang terbatas. Namun, banyak ahli percaya bahwa vaksin COVID-19 tidak menimbulkan efek samping yang mengkhawatirkan untuk ibu dan janin.

Amankah Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Menyusui? Ini AnjurannyaGrafis pencegahan COVID-19/ IDN Times

Itulah penjelasan sekaligus anjuran vaksinasi COVID-19 untuk ibu menyusui. Meski sudah mendapat lampu hijau, tetapi ada baiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksinasi.

Selagi menunggu giliran vaksin COVID-19, ibu menyusui dan siapa pun sangat disarankan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan:

  • Memakai masker saat keluar rumah
  • Mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer berbahan alkohol
  • Menjaga jarak sebesar 1,8-2 meter
  • Tetap di rumah jika tidak perlu atau kurang fit
  • Menutup mulut dan hidung saat bangkis atau bersin

Penelitian masih berjalan, jadi mohon bersabar! Selain ibu menyusui, hendaknya anggota keluarga dan orang terdekat juga ikut menjaga protokol kesehatan dan juga ikut mendapat vaksinasi demi mencegah penularan COVID-19 dan melindungi orang-orang sekitar.

Baca Juga: Komorbid Tertinggi COVID-19, Pengidap Hipertensi Harus Lakukan Ini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya