Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumah

Lebih dari yang kamu bayangkan!

Selama masa-masa #DiRumahAja dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), salah satu hal yang dapat kamu lakukan adalah bersih-bersih rumah dan kamar tidurmu.

Kenapa? Memang di hari-hari biasa, kamu bisa membersihkan rumah? Terhalang oleh berbagai kesibukan dan rutinitas, kebersihan tempat tinggal pun bisa terbengkalai!

"Anak kost can relate?"

Tentu saja, bersih-bersih adalah kegiatan yang melelahkan dan terkadang menyebalkan. Apalagi, barang-barang menumpuk sehingga butuh tenaga ekstra. Jadi, ambil kemoceng itu dan yuk, bersih-bersih!

"Ah, malas..."

Eh, jangan begitu! Tahukah kamu bahwa bersih-bersih rumah adalah hal yang sebenarnya penting untuk kesehatanmu?

Jika jarang dibersihkan, tempat tinggalmu bisa menjadi sarang debu. Itulah yang dapat mengancam kesehatan pernapasanmu. Jangan aneh, jika kamar atau rumah jarang dibersihkan, seseorang bisa bersin-bersin atau sesak napas di tempat tinggal sendiri.

Membersihkan rumah dari partikel halus, yaitu debu, adalah salah satu pencegahan penyakit yang penting, lho!

1. Apa itu debu? Darimanakah asalnya?

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahlivescience.com

"Pertanyaan yang konyol. Yang berterbangan di udara, kan?"

Mendekati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debu adalah serbuk halus yang berasal dari tanah dan sebagainya. Humas di Capstone Hill Search di London, Dee Dhamija, mengungkapkan bahwa debu bukan hanya dari tanah, melainkan dari tubuh manusia.

"Debu adalah partikel halus dari serpihan atau kulit mati," ujar Dhamija.

Sebagai partikel halus, debu berarti dapat tidak sengaja terhirup oleh hidung atau mulut manusia, dan memicu reaksi alergi. Lebih mengejutkan lagi, Dhamija mengatakan bahwa debu dapat berperan sebagai "perantara" materi halus lain, hingga virus!

Pada penelitiannya yang berjudul "Indoor air exposure of Finnish population to brominated and phosphorous flame retardants", peneliti asal Kuopio, Finlandia, dari National Institute for Health and Welfare, Eva Kumar, menyatakan bahwa debu menghantarkan paparan zat fosfor dan bromin pada penghambat nyala.

Untungnya, kadar fosfor dan bromin pada penghambat nyala di berbagai perabotan rumah tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan.

2. Semakin halus debunya, semakin jauh terbangnya

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahgiphy.com

Debu dapat berasal dari mana saja, lalu menjadi partikel halus yang berterbangan di udara karena tertiup angin.

Kementerian Kesehatan Australia menuliskan bahwa debu ada yang dapat dilihat dan yang tidak kasat mata. Nah, yang perlu diwaspadai adalah yang kasat mata karena dapat terbang lebih jauh dan tinggal lebih lama di udara.

Debu yang dapat terlihat oleh mata memiliki partikel yang relatif besar. Oleh karena itu, partikel-partikel ini dapat jatuh lebih cepat dikarenakan gravitasi dan membentuk lapisan debu yang biasa kamu lihat di motor, mobil, atau berbagai benda yang jarang kamu bersihkan.

Untungnya, partikel besar ini, seandainya terhirup, dapat langsung diembuskan keluar atau tertelan tanpa takut terkena penyakit (tetapi, jangan sering-sering, ya!).

Yang lebih berbahaya adalah debu yang tak kasat mata. Mengapa? Karena ukurannya, mereka dapat dengan mudah mempenetrasi paru-paru hingga ke aliran darah!

3. Darimana debu berasal?

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahtenor.com

Selain ukurannya, mengetahui asal debu juga penting. Kementerian Kesehatan Australia memaparkan bahwa tanah, pasir, dan batu adalah sumber utama dari debu. Selain itu, serbuk sari dan sel kulit mati hewan juga dapat tergolong sebagai debu.

Namun, ternyata ada lebih dari itu. Jangan kaget, ya.

Health and Safety Advisor di University of Exeter, Charles Harrison, mengatakan bahwa debu rumahan berasal dari sel kulit mati manusia, makhluk mikroskopis, dan sisa bangkai serangga.

"Hiiiiiii...!"

Tak perlu takut. Harrison berujar bahwa partikel semacam itu tidak berbahaya untuk manusia, meskipun tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.

Yang berbahaya adalah debu yang justru datang dari batu, kayu, dan asbes. Melansir artikel New Scientist pada 2015, partikel-partikel halus dari tiga bahan tersebut, terutama asbes, berkontribusi pada 12.000 kematian akibat penyakit pernapasan.

Asap pabrik dan asap kendaraan diketahui juga dapat menyebarkan debu dan bersama dengan substansi karsinogenik, sehingga semakin berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: 8 Risiko Penyakit selama Isolasi Diri dari COVID-19, Ubah Kebiasaanmu

4. Tidak berbahaya kalau sedikit, berbahaya jika banyak

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahbusinessinsider.sg

Terkesan biasa, padahal, menghirup debu dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatanmu.

Harrison mengulangi bahwa debu rumahan tidak membahayakan kesehatan. Akan tetapi, mereka yang berada atau dipaksa bekerja di lingkungan di mana debu-debu beterbangan dengan bebas harus ekstra hati-hati.

Kementerian Kesehatan Australia menekankan bahwa orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan atau kardiovaskular lebih terancam oleh debu. Semakin lama menghirup debu, semakin berbahaya bagi kesehatan.

Tidak selamanya "kotor itu baik". Jika anak-anak, terutama bayi, terpapar pada debu dalam jangka waktu yang panjang, hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.

5. Tungau, penghuni debu yang tidak terlihat

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahmelbentgroup.com.au

Selain partikel-partikel toksik, ada satu makhluk mikroskopis yang sebenarnya tinggal di daerah berdebu. Sesuai namanya, kamu tidak mungkin melihat makhluk ini karena tubuhnya transparan. Dengan ukurannya yang hanya 0,5 mm, butuh zoom hingga 10 kali untuk melihat makhluk satu ini.

Makhluk itu adalah tungau (house dust mites). Lihat sebutannya dalam Bahasa Inggris? Sudah pasti tungau dapat ditemukan di perabotan yang jarang dibersihkan dari debu, terutama kasur dan karpet.

Uniknya, perabotan dengan bahan kulit dan kayu tidak disukai oleh tungau. Bukan sebagai parasit yang pada umumnya menghisap darah, tungau hanya mengonsumsi sel kulit mati pada hewan atau manusia.

Namun, jika terlalu banyak, tungau dapat menyebabkan eksim atopik, rinitis, hingga bengek. Enzim Peptidase I pada tungau dan kotorannya dapat memicu gejala alergi sesak napas.

Jika ingin mengusir tungau dan mencegah multiplikasinya, maka sering-seringlah berberes, seperti menjemur perabotan tidurmu dan mencuci seprai.

6. Dari menyebalkan hingga mencekik, dampak debu pada manusia

Apa Itu Debu dan Apa Saja di Dalamnya? Bikin Langsung Bersihin Rumahnypost.com

"Memang, kalau kebanyakan menghirup debu, apa yang terjadi?"

Mungkin, kalau kamu anak rumahan, hal ini bukanlah masalah yang besar. Tetapi, bayangkan mereka yang bekerja di lingkungan berdebu seperti pekerja konstruksi, penambang, atau pasukan oranye? Hal tersebut membahayakan mereka, lho.

Apalagi, jika debu yang terhirup adalah debu yang benar-benar halus, sehingga mampu hinggap di dalam sistem pernapasan mereka. Kementerian Kesehatan Australia menjabarkan gejala-gejala terlalu lama menghirup debu sebagai berikut:

  • Iritasi mata,
  • Batuk dan bersin, serta
  • Bengek.

Bagi penderita bengek, masuknya sedikit debu saja sudah menyusahkan mereka. Saat ini, tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa debu dapat menyebabkan asma.

Namun, berbagai penelitian mengungkapkan bahwa menghirup debu dalam jangka panjang dapat merusak paru-paru, mengakibatkan bronkitis kronis dan berbagai gangguan jantung dan pernapasan lainnya.

Demikian fakta-fakta menarik soal debu dan mengapa "memelihara" mereka tidak baik untuk kesehatan pernapasanmu. Segera ambil kemoceng, sapu, pengki, dan pel, bersihkan debu-debu itu, agar kamu bisa bernapas lega!

Baca Juga: 8 Risiko Kesehatan Berbahaya dari Memakai Baju Ketat, Masih Mau Pakai?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya