Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipu

Sama berbahayanya dengan virus!

Sudah lebih dari setengah tahun dunia berjibaku melawan penyebaran penyakit virus corona baru (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2). Dari pembatasan sosial (social distancing) hingga penguncian wilayah (lockdown), berbagai upaya dilakukan dunia sambil menunggu obat dan vaksin COVID-19 rampung.

Namun, dunia menghadapi ancaman lain, yaitu disinformasi dan hoaks mengenai COVID-19! Dari "obat ajaib" hingga teori konspirasi yang menegangkan, dunia juga dipaksa memerangi disinformasi sebagai musuh ke-2 yang cukup berat. Mengutip perkataan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus,

“Dunia tidak hanya memerangi epidemik, melainkan juga 'infodemik'. Berita palsu menyebar lebih cepat dan lebih mudah daripada virus dan sama berbahayanya! Dan, jika kita tidak mengatasi ini secepatnya, dunia akan terperosok ke dalam jurang perpecahan dan perselisihan," papar Dr. Ghebreyesus pada Februari 2020 lalu di Konferensi Keamanan Munich.

Kenapa sih, hoaks beredar semakin luas di masa-masa sulit, terutama saat pandemik COVID-19 yang sedang berlangsung? Berita faktual butuh waktu untuk menyaring kebenaran sebelum disebarluaskan. Hoaks? Tidak pikir panjang, langsung sikat! Oleh karena itu, hoaks keluar lebih cepat daripada berita yang riil.

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah TertipuIlustrasi masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas)

Lalu, sudah tahu tidak benar, kenapa sebagian masyarakat mudah sekali terbuai dengan hoaks tentang COVID-19? Hal tersebut di masa-masa yang sulit seperti sekarang ini, orang-orang menjadi lebih mudah percaya dengan apa yang dikatakan hoaks atau disinformasi tersebut, apalagi jika beritanya "memanjakan" atau "membenarkan" mereka.

Apa maksudnya "memanjakan"? Sebagai contoh, berbagai instansi kesehatan dunia seperti WHO dan CDC menganjurkan penduduk dunia untuk mengenakan masker, membatasi jarak, tetap #DiRumahAja, dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Masih tidak nyaman karena beradaptasi, kan? Jika kemudian ada "berita" yang tidak mengharuskan kedua prosedur tersebut, pembaca akan senang dan merasa dibenarkan!

"Lho, yang saya baca dari berita A tidak harus, kok. Kan makan bawang atau hirup uap panas bisa sembuhkan COVID-19. Ini pasti agenda tersembunyi Illuminati~ Buang saja maskernya!"

Meskipun berita yang benar terdengar keras di telinga dan "pahit di lidah", sejatinya, berita-berita seperti itulah yang menyelamatkan! Jika memang hoaks dan disinformasi sama-sama menyebar dengan cepat dan sama berbahayanya seperti SARS-CoV-2, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebarannya?

Yuk, simak lima cara menangkal artikel kesehatan hoaks dan disinformasi mengenai COVID-19 seperti yang dirilis oleh situs Healthline.

1. Cross-check artikel dengan media lain

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipupixabay.com/pixel2013

Dunia hiburan hingga media tidak jarang menggembar-gemborkan COVID-19 dengan judul yang "sensasional" dan gambar yang mengundangmu untuk berspekulasi. Sebenarnya, hal ini bukanlah tolok ukur sebuah hoaks atau disinformasi; namun, ada baiknya kamu tidak hanya membaca judul atau melihat gambar saja.

Buka tautan tersebut dan baca dengan kritis! Itupun tidak cukup. Terutama untuk berita yang disebarkan melalui aplikasi pesan, kamu mungkin harus memastikan berita tersebut valid. Caranya? Kamu bisa mencari tahu apakah media besar lainnya juga ikut memberitakannya. Kalau tidak, ya jangan disebarkan.

2. Berita terlihat mencurigakan? Cek komentar!

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipupexels/Andrea Piacquadio

Selain cross-check, jika kamu menemukan berita pada tautan tersebut terdengar janggal, cobalah untuk menggeser kolom komentar (jika kamu melihatnya di media sosial seperti Facebook atau Twitter) atau menanyakan pendapat teman yang ahli di bidang tersebut. Jika isinya janggal, kemungkinan besar memang hoaks!

Jika kebanyakan komentarnya saja sudah bilang "Ah, hoaks tuh!" atau "Kok beritanya gak sama seperti yang Media A beritakan, ya?", kamu boleh lewati saja artikel itu dan jangan kamu bagikan. Kalau kamu juga menemukan bahwa berita tersebut hoaks, peringatkan yang lain di kolom komentar agar semakin sedikit yang terjebak. Selamatkan yang lain, jangan hanya dirimu saja!

Baca Juga: 5 Tip Berangkat Kerja Aman dari COVID-19 saat New Normal

3. Menimbang maksud dari pembuat berita

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipusteemit.com

Apa maksudnya mereka merilis berita ini? Ya, kamu harus menimbang maksud dari si penulis berita.

Jika kebanyakan media bertujuan mulia untuk memasok informasi terkini dan terpercaya mengenai COVID-19 untuk semua kalangan, beberapa media ala-ala hanya ingin keuntungan dari kepanikan massa. Oleh karena itu, mereka membuat hoaks. Media-media abal-abal tersebut memiliki "agenda" sendiri dengan merilis hoaks demi membengkokkan perspektifmu terhadap COVID-19.

Dengan mengerti maksud sang pembuat berita, maka kamu pun bisa langsung ngeh dengan kredibilitas berita tersebut!

4. Kepedulianmu sangat berarti: 1 share = 1 nyawa

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipupngio.com

Sadar! Kepedulianmu sangat berarti, lho. Itulah yang harusnya menjadi dasar kamu share berita mengenai COVID-19. Jika kamu amat peduli dengan sahabat dan keluarga tercinta, maka kamu akan memastikan tiga langkah di atas terpenuhi terlebih dahulu.

"Tetapi, saya share karena saya peduli. Mana saya tahu kalau itu hoaks?"

Maksudmu sudah benar; tetapi, kamu harus lebih kritis sebelum share! Salah share, maka hoaks tersebut akan beredar. Syukur-syukur kalau kamu cepat-cepat resend. Kalau tidak, orang bisa percaya, hoaks tersebar luas, dan nyawa taruhannya! Oleh karena itu, pastikan artikel yang kamu share kredibel dan faktual sebelum di-share.

5. Terakhir, jangan langsung percaya apapun yang kamu lihat di media sosial!

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipupexels.com/Tracy Le Blanc

Media sosial adalah tempat orang-orang berbagi, dari opini hingga berita palsu, semuanya tercampur aduk! Oleh karena itu, saran terakhir adalah jangan telan mentah-mentah apa yang dibagikan oleh pengguna media sosial!

Jika ingin tahu mengenai perkembangan COVID-19, maka cobalah buka situs dan aplikasi berita terpercaya. Kalau memiliki TV, berita yang disiarkan TV juga bisa menjadi jalan terbaik mengetahui perkembangan terkini COVID-19 secara domestik atau mancanegara karena tidak mungkin hoaks.

Perangi Artikel Hoaks COVID-19, Ini 5 Tips agar Tidak Mudah Tertipugiphy.com

Itulah lima saran yang dapat kamu terapkan untuk mencegah penyebaran disinformasi dan hoaks. Ingat saran-saran ini dan bagikan artikel ini dengan orang terdekat jika perlu. Inilah salah satu cara meratakan kurva COVID-19. Hoaks dan disinformasi mengenai COVID-19 harus segera ditanggulangi, demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Melawan Virus Corona, 6 Gambaran Situasi yang Dialami Pasien COVID-19

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya