Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill Gates

Bukan, ini bukan agenda elit global...

Sudah setengah tahun dunia tengah berjibaku melawan virus corona baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit virus corona baru (COVID-19). Hingga saat ini, negara-negara dunia bahu membahu meneliti virus tersebut untuk mendapatkan vaksin dan obat sehingga mengakhiri pandemik ini.

Namun, di balik masa kesusahan besar ini, masih saja ada orang-orang yang menebar teror dan benih keraguan di pikiran masyarakat.

Bukan hanya disinformasi tentang "obat ajaib" untuk COVID-19, beberapa orang menganggap bahwa penyakit ini hanyalah intrik elit global untuk mengendalikan dunia! Siapa lagi yang dibidik adalah salah satu orang terpandang di dunia sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates. Setiap ada pandemik, selalu Bill Gates yang dituduh.

Seperti apakah disinformasi tersebut? Di mana letak kesalahannya? Di edisi cek fakta kali ini, kamu mengungkap disinformasi di balik tuduhan penyusupan mikrocip pada uji coba COVID-19 terhadap manusia. Yuk, simak!

1. Hoaks: Bill Gates dan Gates Foundation ingin menyusupkan mikrocip buatannya melalui swab test

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill Gatesfactcheck.afp.com

Dilansir dari situs AFP Fact Check, ditemukan sebuah post berbau teori konspirasi di media sosial Facebook pada 7 Juni 2020.

Post tersebut membuat dua tuduhan. Pertama, pendiri Microsoft, Bill Gates, dan yayasan besutannya bersama istrinya Melinda Gates, Gates Foundation, memiliki niat jahat menyusupkan implan mikrocip di balik uji coba COVID-19 terhadap manusia. Kedua, pembatasan sosial hanyalah "omong kosong".

Berikut narasi berbau sarkasme dari post tersebut:

"Psstt... Tidak ada pandemik! Yang sebenarnya kami lakukan adalah menanamkan mikrocip buatan Bill Gates. Gates Foundation membayar kami $25.000 untuk setiap mikrocip. Jika mereka harus menggali sedalam ini untuk menjangkau "jaringan yang terinfeksi", seharusnya (virusnya) tidak menyembur saat kamu berbincang dengan orang sejauh 6 kaki (1,8 meter)."

Post konspirasi ini sempat dibagikan hingga ribuan kali dan beredar secara luas. Tidak perlu dicari, karena post asli sudah dihapus.

2. Bagaimana uji coba COVID-19 yang dimaksud?

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill GatesIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Mungkin kamu bertanya, apa yang dimaksud dengan "uji coba" COVID-19 oleh Gates Foundation?

Sesuai dengan gambar hoaks di poin sebelumnya, penggagas teori konspirasi tersebut mengatakan bahwa uji coba yang dimaksud adalah swab test untuk hidung dan tenggorokan. Jika bukan menanamkan mikrocip, apa tujuannya?

Asisten clinical professor di Department of Primary Care and Population Health, Texas A&M University, Dr. Jason McKnight, mengatakan bahwa swab test di hidung dan tenggorokan menjamin hasil yang lebih akurat, tidak ada hubungannya dengan teori mikrocip tersebut.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa karena COVID-19 adalah infeksi saluran pernafasan di daerah yang lebih rendah, maka semakin dekat - dalam artian semakin dalam - sampel yang didapatkan dari daerah infeksi, semakin akurat tesnya. Itulah kenapa swab test menjangkau jauh ke dalam hidung dan tenggorokan," papar Dr. McKnight.

Mendukung pernyataan Dr. McKnight, ahli virus corona dan kepala Department of Biological Sciences di Texas A&M University-Texarkana, Dr. Benjamin Neuman, memberikan tiga kelebihan swab test untuk COVID-19:

  • Menjangkau hingga ke lokasi infeksi SARS-CoV-2,
  • Lebih nyaman untuk pasien, dan
  • Karena tes feses membuat pasien "malu", mayoritas memilih swab test.

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Virus Corona Paling Gak Masuk Akal, Jangan Percaya!

3. Benarkah jika terlalu dalam seharusnya SARS-CoV-2 tidak menyebar?

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill GatesPinterest

Oke, perihal swab test sudah terjawab. Namun, apakah betul, jika lokasi infeksinya memang sedalam dan sejauh itu, SARS-CoV-2 tidak menyebar seluas yang ditakutkan? Kalau begitu, pembatasan sosial hanyalah ketakutan massa?

Dr. McKnight juga membantah hal tersebut. Meskipun tes tersebut menjangkau jauh ke bagian dalam hidung dan tenggorokan untuk mengambil sampel SARS-CoV-2, bukan berarti virus tersebut tidak akan menyebar saat mengobrol.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak agar tidak terkena COVID-19. Mau itu mengobrol, batuk, atau bangkis, percikan (droplet) yang keluar dari mulut atau hidung berasal dari tenggorokan, daerah yang terinfeksi oleh SARS-CoV-2.

"Mau itu berbicara, bersin atau batuk, udara tetap berasal dari paru-paru. Jika kamu terinfeksi, SARS-CoV-2 menginfeksi saluran pernapasan bawah. Udara tersebut melewati semua sel SARS-CoV-2 sebelum keluar melalui mulut atau hidungmu," imbuh Dr. McKnight.

4. Tindakan Bill Gates dan Gates Foundation terhadap COVID-19 dan teori konspirasi mikrocip

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill Gatesbloomberg.com

Mengenai pandemik, Bill Gates dan Gates Foundation tidak pernah main-main. Demi keselamatan dunia, Bill Gates rela menggelontorkan dana sebesar-besarnya agar masyarakat cepat sembuh dan dunia normal kembali. Tentu saja, saat mendengar teori konspirasi mikrocip tersebut, Gates Foundation membantahnya.

Sejak munculnya COVID-19 pada akhir 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah, dunia sudah kehilangan lebih dari 430 ribu jiwa karena pandemik yang menyerang sistem pernapasan itu.

Dilansir oleh Reuters, Bill - Melinda Gates Foundation bersama dengan dua badan amal berskala besar lain, yaitu Wellcome Trust & MasterCard Impact Trust, dikatakan menggelontorkan dana gabungan sebesar 125 juta dolar AS untuk membantu World Health Organization (WHO) mempercepat riset vaksin COVID-19.

Dalam program bertajuk "COVID-19 Therapeutics Accelerator" tersebut, Gates Foundation berharap vaksin dan perawatan COVID-19 dapat menjangkau daerah terpencil dan ekonomi berkembang. Selain menyumbang 50 juta dolar AS dalam program tersebut, sejatinya Gates Foundation berkomitmen mengeluarkan 100 juta dolar AS untuk membasmi COVID-19!

5. Bukan sekali teori konspirasi mengincar Bill Gates dan Gates Foundation

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill GatesGoogle

"Bill Gates lagi, Bill Gates lagi."

Jika kamu mengikuti sepak terjang sejarah pandemik dalam beberapa waktu terakhir, nama Bill Gates kerap muncul sebagai "dalang" di balik penyebaran pandemik dan kepanikan dunia. Mengingat besarnya skala Microsoft, beberapa orang menganggap Bill Gates sebagai salah satu "penguasa" dunia.

Dalam beberapa bulan terakhir, AFP Fact Check menyatakan bahwa mereka telah mematahkan empat hoaks mengenai Bill Gates dan Gates Foundation, seperti:

  • Pernyataan palsu Bill Gates bahwa vaksin COVID-19 berbahaya,
  • Surat palsu dari Gates Foundation mengenai COVID-19 yang beredar di Tiongkok,
  • Tragedi vaksin polio Gates Foundation yang melumpuhkan sekitar 490.000 anak India, dan
  • Pernyataan seorang dokter asal Prancis, Dr. Didier Raoult, agar rakyat Afrika menolak vaksin Gates Foundation.

Semua ini terbukti salah! Meskipun begitu, beberapa orang, terutama kaum antivaksin, tetap setuju pada berita itu dan kerap menyalahkan Bill Gates dan Gates Foundation!

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill Gatesnbcnews.com

Saat dunia menghadapi pandemik Zika pada 2014, sebuah post di situs Reddit juga menuduh Gates Foundation menjadi dalang pandemik Zika dengan melepaskan nyamuk yang sudah dimodifikasi secara genetis.

Dari Fox News hingga The Daily Mail ikut memanaskan suasana dan menganggap teori tersebut benar. Hal tersebut dikarenakan memang Gates Foundation pernah menanamkan investasi dana pada penelitian nyamuk.

Namun, situs FactCheck.org membantah teori konspirasi yang mencatut nama Bill Gates tersebut, menjelaskan bahwa nyamuk Aedes penyebar virus Zika tidak dapat terbang jauh dan jika dapat terbang jauh pun, kecil kemungkinan gen nyamuk untuk bergabung dengan virus Zika.

Meskipun sudah dijelaskan pun, sepertiga populasi AS, terutama kaum antivaksin, percaya akan berita hoaks tersebut, lho.

https://www.youtube.com/embed/6Af6b_wyiwI

Dunia juga ikut curiga dengan Bill Gates karena seolah-olah ia tahu bahwa pandemik akan terjadi di masa depan. Satu tahun setelah keributan virus Zika tersebut, tepatnya pada April 2015, saat Bill Gates menjadi narasumber di TED Talks, ia mengatakan bahwa dunia sebenarnya "tidak siap menghadapi pandemik selanjutnya".

"Jika ada satu hal yang dapat membunuh 10 juta orang dalam beberapa dekade mendatang, kemungkinan besar, hal itu adalah virus ganas, bukan perang. Bukan misil, melainkan mikroba. Hal tersebut karena dunia menggelontorkan dana besar-besaran untuk menangkal misil nuklir, tetapi amat kecil untuk menangkal pandemik. Kita tidak siap untuk pandemik selanjutnya," tutur Gates.

Lima tahun kemudian, Gates ternyata benar. Dunia kewalahan dengan COVID-19. Sang pendiri Microsoft mengatakan bahwa seharusnya dunia berperang melawan pandemik, bukan melawan sesamanya, dan investasi seharusnya berat di kesehatan, bukan persenjataan.

Disinformasi Microchip dalam Uji Coba Vaksin COVID-19 oleh Bill Gatesgiphy.com

Dengan begitu, mari nyatakan bersama bahwa berita satu ini adalah... "HOAKS". Adalah lebih baik jika teori konspirasi mikrocip ini adalah hal yang tidak seharusnya disebarluaskan atau dipercaya oleh masyarakat luas.

Seperti biasanya, saran kami agar tidak terkena hoaks dan disinformasi adalah mencari tahu informasi lebih dalam sebelum mempercayai satu berita. Ingat, disinformasi dan pandemik sama berbahayanya bagi dirimu dan orang lain. Yuk, berpikir lebih bijak dan lebih kritis!

Baca Juga: Teori Konspirasi: Bill Gates Pencipta COVID-19 karena Danai Vaksinnya?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya