11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!

Salah satunya adalah karena penyakit menular seksual

Tengah malam kamu terbangun karena kebelet buang air kecil. Setelah berlari ke kamar mandi, buang air kecil terasa perih dan terasa tidak tuntas. Bahkan, kamu takut untuk pipis lagi karena rasa sakitnya. Pernah mengalaminya? Kondisi ini disebut sebagai disuria atau awam mengenalnya dengan anyang-anyangan.

Anyang-anyangan disebabkan oleh beberapa hal, terutama gangguan pada:

  • Kandung kemih: Ruang penyimpanan urine yang dikeluarkan ginjal.
  • Uretra: Saluran yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh.
  • Perineum: Daerah di antara organ reproduksi sekaligus ekskresi (penis atau vagina) dan dubur atau anus.

Untungnya, kondisi tersebut bisa ditangani. Namun, rasa nyeri, perih, dan sensasi terbakar saat atau setelah buang air kecil bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh atau organ kemaluan. Yuk, simak penyebab anyang-anyangan secara umum!

1. Infeksi saluran kemih

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi infeksi saluran kemih (freepik.com/chajamp)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyebab umum anyang-anyangan. Dua faktor utama penyebab ISK adalah infeksi bakteri atau peradangan pada saluran kemih. ISK bisa dibagi menjadi dua, yaitu ISK atas (infeksi ginjal) dan ISK bawah (infeksi kandung kemih).

Saluran kemih adalah organ yang mengantarkan urine dan menghubungkan ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra. Nah, inflamasi pada salah satu organ ini dapat menyebabkan anyang-anyangan.

Perempuan lebih rentan terkena ISK. Kenapa? Karena panjang uretra yang lebih pendek sehingga lebih rentan terkena infeksi bakteri. Kondisi kehamilan dan menopause juga memperbesar kemungkinan ISK. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Tidak mampu menahan kencing.
  • Urine berwarna keruh atau bernoda darah.
  • Demam.
  • Urine berbau menyengat.
  • Nyeri pada tubuh bagian samping dan punggung.

2. Penyakit menular seksual

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi tes penyakit menular seksual (news-medical.net)

Seks yang tidak aman atau berisiko dan gonta-ganti pasangan dapat membuat seseorang berisiko terkena penyakit menular seksual. Salah satu gejala yang menyerang organ kemaluan adalah anyang-anyangan.

Beberapa jenis penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan anyang-anyang adalah herpes genital, klamidia, dan gonore. Gejala tergantung penyakitnya, tetapi penyakit-penyakit tersebut dapat memunculkan sensasi menyakitkan saat kencing.

Bila kamu aktif secara seksual, apalagi melakukan aktivitas seks yang berisiko, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara berkala karena biasanya penyakit menular seksual tidak menimbulkan gejala. Kalaupun sudah timbul, biasanya sudah parah.

Baca Juga: 7 Risiko Penyakit akibat Seks Oral, Waspada Infeksi Menular Seksual

3. Infeksi kelenjar prostat

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi prostatitis (topdoctors.co.uk)

Infeksi bakteri dapat menyebabkan inflamasi pada kelenjar prostat dan berpotensi menyebabkan anyang-anyangan. Kondisi ini disebut infeksi prostat atau prostatitis.

Ditambah dengan adanya penyakit menular seksual, prostatitis dapat menyebabkan sensasi menyakitkan saat berkemih.

Infeksi prostat juga dapat menyebabkan:

  • Kesulitan buang air kecil.
  • Nyeri di daerah kandung kemih, testis, dan penis.
  • Kesulitan ejakulasi atau ejakulasi terasa menyakitkan.
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.

4. Infeksi kandung kemih

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!Ilustrasi kandung kemih normal vs kandung kemih cystitis (myupchar.com)

Termasuk jenis ISK atas, infeksi kandung kemih atau cystitis dapat menyebabkan anyang-anyangan. 

Cystitis terbagi jadi dua, yaitu infeksi dan non-infeksi. Biasanya cystitis infeksi disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli sehingga menyebabkan ISK. Bakteri tersebut bisa masuk saat berhubungan seksual yang tidak bersih.

Tidak memandang gender, cystitis lebih rentan menyerang perempuan. Selain uretra yang pendek, penggunaan tisu toilet yang tidak benar membuat bakteri E. coli mudah masuk. Sementara untuk lelaki, cystitis di atas usia 50 tahun biasa dikaitkan dengan infeksi prostat.

Berbeda dengan cystitis infeksi, cystitis non-infeksi disebabkan oleh iritasi atau kerusakan pada kandung kemih, mulai dari aktivitas seksual, penggunaan kateter saat dirawat di rumah sakit, hingga iritasi bahan kimia. Salah satu cystitis non-infeksi yang umum adalah cystitis interstitial.

Cystitis interstitial adalah iritasi kronis pada kandung kemih yang berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Penyebab iritasi cystitis interstitial pun masih belum diketahui pasti. Selain anyang-anyang, gejala cystitis interstitial mencakup:

  • Sensasi tekanan di daerah kandung kemih.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Nyeri di bagian vulva atau vagina.
  • Nyeri di bagian skrotum.
  • Sering kebelet buang air kecil, tetapi hanya mengeluarkan sedikit.

5. Kanker kandung kemih

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi kanker kandung kemih pada laki-laki (scientificanimations.com)

Saat sel-sel pada kandung kemih berkembang tak terkendali, kanker kandung kemih bisa terjadi. Biasanya anyang-anyang bukanlah gejala awal dari kanker kandung kemih, melainkan kencing berdarah.

Akan tetapi, terus-terusan ingin buang air kecil dan nyeri saat melakukannya juga terjadi pada pasien kanker kandung kemih. Gejala umum lainnya meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil atau buang air kecil yang lemah.
  • Nyeri punggung bawah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelelahan.
  • Kaki bengkak.
  • Sakit tulang.

Pengobatan untuk kanker kandung kemih bisa mengakibatkan radang pada jaringan kandung kemih. Hal ini juga berpotensi menyebabkan anyang-anyangan. Bila ini terjadi, konsultasikan dengan dokter sebelum melanjutkan pengobatan.

6. Infeksi uretra

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi uretritis (pristyncare.com)

Sesuai namanya, infeksi uretra atau uretritis adalah kondisi saat uretra mengalami inflamasi, yang biasanya disebabkan oleh invasi bakteri dan disebarkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dan gonta-ganti pasangan. Selain itu, perempuan juga rentan mengalami uretritis.

Uretritis sering disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore, serta infeksi human papillomavirus (HPV). Selain itu, uretritis juga disebabkan oleh iritasi bahan kimia dan benda lain yang menyentuh uretra seperti kateter.

Karena berhubungan langsung dengan aktivitas buang air kecil, maka uretritis pasti menyebabkan anyang-anyangan. Selain membuatmu sering kebelet buang air kecil, gejala-gejala umum pada uretritis adalah:

  • Sensasi menyakitkan saat buang air kecil.
  • Nyeri saat berhubungan seksual dan ejakulasi (pada laki-laki).
  • Kencing berdarah (pada laki-laki).
  • Penis terasa gatal, membengkak, hingga bernanah (pada laki-laki).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar organ reproduksi (pada laki-laki).
  • Nyeri perut dan panggul (pada perempuan).
  • Sensasi tidak nyaman sebelum, saat, dan setelah berhubungan seksual atau dispareunia (pada perempuan).
  • Keputihan (pada perempuan).
  • Demam (pada perempuan).

Baca Juga: 6 Bahaya Serius Menahan Kencing dan Fakta Medis tentang Risikonya

7. Infeksi ginjal

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi infeksi ginjal atau pielonefritis (plushcare.com)

Radang ginjal atau pyelonephritis terjadi karena bakteri yang sampai ke ginjal akibat infeksi pada kandung kemih. Oleh karena itu, radang ginjal dapat disebut sebagai ISK atas.

Perempuan diketahui lebih rentan terkena pyelonephritis. Selain itu, penyakit ini juga rentan menyerang:

  • Perempuan hamil.
  • Laki-laki dengan infeksi prostat.
  • Pasien diabetes.
  • Pasien infeksi kandung kemih.
  • Pasien batu ginjal.
  • Anak-anak yang menderita refluks vesikoureter atau urine yang kembali dari kandung kemih ke ginjal, atau saluran kemih yang tersumbat atau uropati obstruktif.

8. Batu ginjal

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi batu ginjal (mysouthernhealth.com)

Salah satu penyebab infeksi ginjal, batu ginjal adalah endapan senyawa yang menumpuk sampai mengeras menjadi batu di dalam atau sekitar ginjal. Tidak jarang, batu ginjal menempel di sekitar daerah tempat urine tersalurkan ke kandung kemih. Hal inilah yang menyebabkan anyang-anyangan. Selain itu, batu ginjal juga bisa menimbulkan gejala berikut ini:

  • Nyeri di bagian samping dan punggung.
  • Kencing berubah warna merah muda atau kecokelatan.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa sakit yang berfluktuasi.
  • Demam hingga panas dingin.
  • Sering buang air kecil tetapi dalam jumlah kecil.

9. Kista pada ovarium

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi kista ovarium (ivi.uk)

Melanda kaum hawa, kista ovarium adalah kondisi di mana objek asing menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan anyang-anyangan. Karena letak kandung kemih wanita diapit oleh dua ovarium, maka jika tumbuh kista pada satu atau kedua ovarium, kandung kemih dapat tertekan.

Pasien kista ovarium mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

  • Perdarahan abnormal dari organ vagina.
  • Nyeri di bagian payudara, punggung bawah, dan panggul.
  • Tidak mampu merasakan bahwa kandung kemih sudah kosong setelah buang air kecil.
  • Menstruasi yang menyakitkan.

10. Infeksi epididimis

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi infeksi epididimis (freepik.com/Dragana_Gordic)

Terletak di belakang testis sebagai "jembatan" antara testis, vas deferens, kelenjar prostat, dan uretra, epididimis adalah penyimpan dan penyalur sperma. Epididimitis adalah saat saluran epididimis mengalami peradangan sehingga bengkak. Hal ini menyebabkan anyang-anyangan dan rasa sakit saat ejakulasi.

Epididimitis biasa disebabkan oleh uropati obstruktif yang menyebabkan urine mengendap di epididimis, infeksi prostat, iritasi karena benda asing atau senyawa kimia, cedera selangkangan, gondongan, TBC, dan penyakit menular seksual.

Risiko epididimitis meningkat lewat hubungan seksual yang tidak bersih, sering gonta-ganti pasangan seksual, dan laki-laki yang tidak disunat.

Epididimitis paling sering terjadi antara usia 19-35 tahun dan dapat menyebar ke bagian testis. Gejala-gejala umum epididimitis adalah:

  • Sensasi nyeri pada skrotum yang terkadang menyebar ke seluruh selangkangan.
  • Testis membengkak dan berubah kemerahan.
  • Darah di air mani.
  • Demam dan panas dingin.
  • Sering kebelet kencing, tetapi hanya sedikit yang dikeluarkan.
  • Nyeri saat berhubungan seksual dan ejakulasi.
  • Anyang-anyangan.

11. Infeksi vagina

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi infeksi vagina (pexels.com/cottonbro)

Infeksi vagina atau vaginitis adalah kondisi peradangan pada vagina. Penyebabnya bisa berupa reaksi alergi berupa iritasi akibat paparan bahan kimia, menopause yang menekan kadar hormon estrogen, dan iritasi benda asing. Disebut juga sebagai vaginosis, infeksi paling umum pada vagina adalah:

  • Vaginosis bakteri: Kondisi yang terkait dengan perubahan pada bakteri normal yang hidup di vagina.
  • Kandidiasis: Infeksi jamur Candida albicans pada vagina.
  • Trikomoniasis: Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh organisme mikroskopis bersel satu Trichomonas vaginalis.

Selain anyang-anyangan, gejala-gejala berikut ini bisa terjadi karena vaginitis atau vaginosis:

  • Keputihan yang berbau busuk.
  • Iritasi vagina.
  • Nyeri saat berhubungan.
  • Perdarahan vagina ringan.

Baca Juga: 7 Penyebab Kencing Berdarah yang Wajib Kamu Tahu, Jaga Kesehatanmu!

Kapan harus menemui dokter?

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Sebenarnya, sensasi anyang-anyangan bisa terjadi sewaktu-waktu, umum terjadi, dan bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, bila gejala tak kunjung sembuh, bisa jadi itu menandakan adanya kondisi medis yang mendasari, apalagi bila disertai gejala-gejala ini:

  • Kencing berdarah hingga berubah warna menjadi merah muda, cokelat, atau merah.
  • Nyeri di samping atau punggung dan berlangsung lebih dari 24 jam.
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa, biasanya nanah atau keputihan, dari penis atau vagina.
  • Demam hingga 40 derajat Celsius.

Jangan menunda-nunda untuk memeriksakan diri ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya dan segera mendapat penanganan medis yang tepat.

Pengobatan anyang-anyangan

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan anyang-anyangan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pengobatan umumnya meliputi:

  • Mengobati ISK dengan antibiotik.
  • Mengobati infeksi kelenjar prostat dengan meminum antibiotik selama 12 minggu.
  • Perawatan prostatitis dengan obat antiinflamasi, pijat prostat, mandi air panas, dan alpha blocker untuk merilekskan otot-otot di prostat.
  • Mengganti sabun keras atau produk kimia agar tidak dekat dengan alat kelamin.

Perawatan di rumah untuk nyeri saat buang air kecil sering kali termasuk mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen.

Untuk meringankan gejala anyang-anyangan, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk minum banyak air. Selain untuk mencegah dehidrasi, cairan bisa membuat urine lebih cair, sehingga tidak menyakitkan saat buang air kecil. Proses penyembuhan dapat meningkat jika pasien beristirahat, hidup sehat, dan minum obat sesuai resep dokter.

Pencegahan disuria

11 Penyebab Anyang-anyangan, Gejalanya Nyiksa Banget!ilustrasi seks aman dengan kondom (pexels.com/Pixabay)

Pola hidup sehat dapat mencegah anyang-anyangan. Tergantung dari jenis dan penyebabnya, pencegahannya mencakup:

  • Rajin minum air setiap hari agar saluran kemih bersih.
  • Membersihkan organ kemaluan dengan benar.
  • Setelah berhubungan seks, biasakan buang air kecil agar bakteri di uretra ikut keluar, sehingga tidak masuk ke kandung kemih.
  • Rutin mengganti pembalut.
  • Menghindari pemakaian sabun dengan senyawa kimia yang bikin iritasi pada organ kemaluan.
  • Biasakan hubungan seks yang sehat dan aman, dengan tidak gonta-ganti pasangan, serta menggunakan kondom.

Itulah penyebab, pengobatan, hingga pencegahan anyang-anyangan. Meskipun anyang-anyangan bisa terjadi kapan saja dan bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi jika kemunculannya persisten dan disertai gejala tak biasa lainnya, sebaiknya cari bantuan dokter agar segera mendapat penanganan tepat.

Baca Juga: Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya