Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!

Demi keamanan si Kecil!

Sudah lebih dari satu tahun dunia menghadapi pandemi COVID-19. Kabar baiknya, vaksin COVID-19 sudah tersedia dan program vaksinasi sudah berjalan sebagai salah satu cara untuk menghentikan pandemi. Bahkan, pandemi ini membuat manusia dan ilmu pengetahuannya memecahkan rekor waktu formulasi vaksin.

Hingga saat ini, vaksinasi sudah diberikan kepada orang dewasa dan lansia. Lalu, bagaimana dengan anak-anak? Sayangnya kita masih harus menunggu penelitian lebih lanjut demi mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Untuk orang dewasa maupun lansia yang sudah menerima vaksinasi, mungkin mereka bertanya-tanya apakah setelah mereka divaksinasi, anak-anak juga akan terlindungi?

1. Ahli: keluarga bisa melindungi anak dengan vaksin

Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!ilustrasi: anak-anak dan vaksin (cdc.gov)

Beberapa ahli menyatakan bahwa vaksin dapat melindungi anak dari COVID-19. Sebuah penelitian di Israel berjudul "SARS-CoV-2 infection risk among unvaccinated is negatively associated with community-level vaccination rates" yang terbit pada akhir Maret 2021 lalu meneliti catatan vaksin dari 223 kawasan, dengan periode 5 Juli 2020 hingga 9 Maret 2021. Hasilnya,

"... bahwa vaksinasi tidak hanya melindungi penerima individu tetapi juga memberikan perlindungan silang kepada individu yang tidak divaksinasi di masyarakat," papar studi yang dimuat dalam situs medRxiv tersebut.

Temuan baru tersebut menjanjikan perlindungan vaksin lewat para orang tua yang telah divaksinasi untuk anak-anak mereka yang belum berkesempatan atau memiliki kondisi penyerta sehingga tidak bisa menerima vaksin COVID-19.

2. Bagaimana vaksin melindungi keluarga?

Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!Ibu dan anak memakai masker (care.com)

Dilansir Healthline, CEO perusahaan farmasi Anixa Biosciences, Amit Kumar, Ph.D., mengatakan bahwa anak-anak dapat terkena SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dengan sedikit atau tanpa gejala (asimtomatik). Lalu mereka tanpa sadar akan menularkan virus kepada orang-orang di sekitarnya.

Karena program vaksinasi telah bergulir di beberapa negara besar, termasuk Indonesia, kemungkinan anak-anak tertular SARS-CoV-2 bisa diminimalkan. 

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Lansia Perlu Segera Mendapat Vaksinasi COVID-19

3. Masih samar-samar pengaruhnya pada gejala asimtomatik

Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!ilustrasi anak pakai masker (bing.com)

Akan tetapi, beberapa ahli tetap ragu. Direktur senior pengembangan vaksin di perusahaan bioteknologi Altimmune, Sarah Browne, mengiyakan bahwa memang vaksin COVID-19 menunjukkan khasiat yang signifikan. Namun, apakah vaksin efektif untuk infeksi asimtomatik? Jawabannya masih dicari tahu.

“Yang kurang jelas adalah sejauh mana vaksin mencegah infeksi SARS-CoV-2 itu sendiri. Jika vaksin kurang efektif dalam mencegah infeksi asimtomatik daripada mencegah penyakit, penerima vaksin mungkin terlindungi dari COVID-19 tetapi masih dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain,” papar dokter yang juga pernah menjabat di Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) tersebut.

Browne menambahkan bahwa saat ini para peneliti sedang memantau tingkat vaksinasi untuk melihat dampaknya pada tingkat infeksi pada kelompok yang belum atau tidak mendapatkan vaksin, dalam kasus ini anak-anak. Hipotesis terkini adalah seiring tingkat vaksinasi lain, risiko infeksi COVID-19 pun melandai.

4. Orang tua tetap harus waspada

Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!keluarga dan pandemi COVID-19 (popsugar.co.uk)

Hipotesis terkini memang menjanjikan. Akan tetapi, walaupun vaksin dikatakan dapat menurunkan infeksi COVID-19 pada kelompok yang belum atau tidak divaksinasi, ini baru satu studi saja. Selain itu, studi yang dirilis di situs medXriv tersebut belum ditinjau secara sejawat atau peer-reviewed.

Masih banyak hal tentang SARS-CoV-2 dan COVID-19 yang harus ditelusuri, salah satunya penyebarannya. Browne mengatakan bahwa memang vaksin COVID-19 dapat menekan penyebaran COVID-19 secara keseluruhan. Namun, masih banyak penyakit yang beredar, sementara anak-anak dengan aktif berinteraksi satu sama lain.

Kesimpulan lainnya, anak-anak masih sangat berisiko menginfeksi atau terinfeksi COVID-19 sampai mereka dapat divaksin. Oleh sebab itu, meskipun orang tua sudah menerima vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.

5. Jadi, kapan anak-anak mendapat vaksinasi?

Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!Aktivitas pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. (facebook.com/Pfizer)

Hanya menunggu waktu. Fakta terbaru, pada 9 April 2021, produsen vaksin Amerika-Jerman, Pfizer-BioNTech, telah mengajukan proposal kepada FDA agar mengesahkan vaksin BNT162b2 untuk kelompok usia di bawah 16 tahun. Menurut hasil uji klinis fase ke-3, vaksin Pfizer-BioNTech dikatakan efektif untuk kelompok usia 12-15 tahun.

Berdasarkan hasil terbaru itu, Kumar mengatakan bahwa para ahli semakin yakin uji klinis terhadap kelompok usia belia menunjukkan keamanan dan keefektifan vaksin COVID-19 untuk anak-anak juga. Namun, ia tidak mau salah langkah dan memilih untuk menunggu hasil selanjutnya.

Sampai vaksin COVID-19 hadir untuk anak-anak, cara pencegahan infeksi COVID-19 terbaik adalah dengan disiplin menjaga protokol kesehatan, yaitu dengan:

  • Memakai masker saat ke luar rumah atau di kerumunan
  • Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau dengan hand sanitizer
  • Menjaga jarak di kerumunan 1,8-2 meter
  • Tidak keluar rumah saat tidak fit atau tidak ada keperluan
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
  • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut
  • Membatasi mobilisasi dan interaksi
Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!Seorang anak sedang disuntik vaksin. (khn.org)

Lalu, bagaimana dengan mereka yang menolak mempercayai vaksin COVID-19 atau bahkan penyakit itu sendiri? Kumar menekankan bahwa vaksin adalah penemuan terbesar umat manusia untuk memerangi penyakit dan kematian. Amat disayangkan kalau vaksin disia-siakan oleh orang-orang yang pesimistis dan tidak peduli.

Faktanya memang keraguan terhadap vaksin COVID-19 masih ada. Satu hal yang harus dipahami adalah vaksinasi bukan hanya perlindungan diri, tetapi juga untuk sekitar, termasuk anak-anak. Jadi, bukan hanya pilihan pribadi, melainkan pilihan yang dapat memengaruhi banyak orang.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Keraguan akan Vaksinasi Harus Dihadapi dengan Empati

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya